Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Seseorang Melakukan Mirroring Treatment, Copycat?

ilustrasi berbincang (unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Pernah gak sih, kamu merasa ada orang yang meniru cara bicara, gestur, atau bahkan gaya dudukmu? Atau mungkin, kamu sendiri yang tanpa sadar mulai mengikuti kebiasaan orang lain, terutama mereka yang kamu kagumi? Nah, perilaku meniru seperti ini dikenal dengan istilah mirroring treatment, dan ternyata ini adalah fenomena psikologis yang menarik banget, lho!

Dalam dunia psikologi, mirroring bukan sekadar meniru. Perilaku ini punya makna yang lebih dalam dan sering terjadi secara alami sebagai bagian dari interaksi sosial manusia. Bahkan, beberapa ahli menyebut mirroring sebagai “bahasa tubuh dari koneksi”. Yuk, simak lima alasan kenapa seseorang melakukan mirroring treatment!

1. Ingin membangun hubungan yang lebih dekat

ilustrasi teman (pexels.com/Liza Summer)

Saat seseorang meniru perilaku orang lain, ini sering menjadi tanda bahwa mereka ingin merasa lebih dekat atau terkoneksi. Secara gak sadar, otak kita mendorong kita untuk menyelaraskan diri dengan orang yang ingin kita dekati.

Penelitian menunjukkan, orang yang melakukan mirroring cenderung lebih mudah disukai dan dipercaya. Pasalnya, kemiripan dalam gestur atau gaya bicara menciptakan rasa nyaman dan familiar di antara kedua pihak. Jadi, gak heran kalau mirroring sering jadi cara alami untuk membangun hubungan yang lebih erat.

2. Upaya adaptasi di lingkungan baru

ilustrasi teman (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Ketika berada di lingkungan sosial atau profesional yang baru, mirroring menjadi strategi adaptasi yang efektif. Seseorang secara alami akan meniru perilaku mayoritas untuk bisa “menyatu” dengan lingkungannya.

Misalnya, di tempat kerja baru, kamu mungkin mulai mengikuti cara rekan kerja berbicara atau bersikap. Ini mirip dengan cara anak-anak belajar bersosialisasi dengan mengamati orang dewasa di sekitar mereka. Dengan begitu, mirroring membantu seseorang memahami norma dan budaya di lingkungan baru.

3. Tanda rasa empati terhadap orang lain

ilustrasi teman (pexels.com/Ron Lach)

Pernah gak kamu secara refleks ikut tersenyum saat melihat orang lain tersenyum? Atau merasa sedih saat lawan bicara mengungkapkan perasaan mendalam? Nah, ini adalah bentuk mirroring yang berkaitan dengan empati.

Fenomena ini dipengaruhi oleh mirror neurons di otak kita, yang memungkinkan kita “merasakan” apa yang dirasakan orang lain. Karena itulah, mirroring treatment sering digunakan dalam terapi atau konseling untuk membangun kedekatan emosional antara terapis dan klien.

4. Membantu meningkatkan komunikasi yang efektif

ilustrasi teman (pexels.com/Tim Douglas)

Dalam komunikasi, mirroring bisa jadi alat yang ampuh untuk membangun koneksi dan meningkatkan efektivitas interaksi. Menyamakan nada suara, gaya bicara, atau postur tubuh dengan lawan bicara bisa membuat pesan yang disampaikan lebih mudah diterima.

Bahkan, dalam situasi seperti negosiasi atau presentasi, mirroring yang dilakukan secara halus dapat menciptakan suasana nyaman dan lebih kondusif. Tapi ingat, lakukan dengan natural ya, supaya gak terkesan manipulatif!

5. Wujud kekaguman terhadap role model

ilustrasi berbincang (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Ketika seseorang mengidolakan seseorang, mereka cenderung melakukan mirroring sebagai bentuk kekaguman sekaligus pembelajaran. Misalnya, meniru gaya berbicara, berpakaian, atau bahkan pola pikir dari figur yang mereka jadikan panutan.

Ini adalah bagian dari proses pengembangan diri yang alami. Tapi, penting banget untuk tetap mempertahankan identitas diri sambil mengadopsi hal-hal positif dari role model yang kita kagumi.

Ternyata, mirroring treatment bukan sekadar meniru, ya. Jadi, kalau kamu menyadari dirimu atau orang lain melakukan mirroring, itu bukan hal buruk, kok. Justru, ini adalah cara alami untuk menunjukkan empati, membangun koneksi, atau bahkan meningkatkan komunikasi. Kamu pernah mengalami mirroring?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us