5 Alasan Orang Tetap Setia Belanja Offline di Era Semua Serba Online

Bila dibandingkan dengan hanya duduk di rumah saja sambil menggerakkan jari di layar ponsel. Belanja offline memungkinkanmu untuk merasakan pengalaman berbelanja yang lebih nyata.

Saat belanja di supermarket atau toko buku, misalnya, kamu perlu berpindah dari satu rak ke rak lainnya demi mencari barang yang sesuai. Pun bila sedang berbelanja di pasar, kamu juga masih harus bergerak ke banyak tempat untuk melihat-lihat sekaligus bertanya ke pihak penjual.

Tentunya, pengalaman seperti tadi tidak bisa dirasakan dengan hanya mengandalkan metode belanja online semata. Inilah yang membuat banyak orang masih tetap setia berbelanja secara offline.

Poin ini memang tidak berlaku untuk semua barang yang dipajang di toko offline. Sebab, ada beberapa barang yang memang harus dibeli dulu, agar kamu dapat mengetahui isi atau kondisi barang di dalamnya.

Namun, sebenarnya banyak juga produk di toko offline yang memberimu kesempatan untuk tidak hanya melihat ukuran asli barang atau merasakan teksturnya. Namun, kamu juga turut diperbolehkan untuk mencobanya langsung.

Hal seperti tadi tentunya memudahkanmu sebagai pembeli untuk melakukan pengecekan. Kalau barangnya sesuai, kamu bisa langsung segera membelinya. Kalaupun tidak, bisa lekas berpindah ke tempat lain, demi mendapatkan barang yang lebih sesuai dengan keinginan serta anggaran yang dimiliki.

Walau banyak orang yang merasa bahwa belanja online lebih menguntungkan, mengingat ada banyaknya diskon dan penawaran yang dihadirkan oleh aplikasi belanja. Namun, untuk beberapa sebab, nyatanya belanja offline masih tetap diminati. Alasan paling utamanya adalah karena beberapa barang, seperti kebutuhan dapur atau keperluan rumah lainnya, masih bisa didapat dengan harga terjangkau.

Bila check out di toko online, terkadang dengan banyaknya barang yang dibeli dapat membuat tarif ongkir langsung meningkat drastis. Ini karena saat belanja online, berat barang juga menjadi faktor yang bakal menentukan, seberapa banyak biaya pengiriman yang harus dibayar. Bahkan, meski ada voucher potongan ongkos kirim sekalipun, biaya pengiriman tetap tidak bisa sepenuhnya disubsidi oleh pihak e-commerce. 

Lain halnya dengan belanja offline. Mau seberapa banyak dan beratnya belanjaan yang kamu punya, dirimu tidak akan dikenakan ongkos kirim sama sekali. Paling mentok, kamu hanya perlu membayar bensin atau biaya untuk menaiki transportasi umum saja.

Berbeda dengan ketika belanja online, di mana kamu masih harus menunggu beberapa saat untuk barangnya dikirim ke rumahmu. Berbelanja offline membuatmu bisa langsung menerima barangnya di tangan, tepat di hari itu juga. Selama punya uang untuk membayar, kamu bisa segera membawa pulang barang yang diincar. 

Berbagai drama saat belanja online, seperti lamanya masa pengiriman barang atau barang tiba melebihi estimasi waktu yang diberikan, tidak akan kamu rasakan ketika sedang berbelanja secara offline. Malah jauh lebih hemat waktu dan tidak harus mengorbankan kesabaran yang kamu punya.

Alasan sebagian orang prefer belanja offline adalah selain karena lebih efisien waktu, barangnya juga dapat tiba dengan selamat di rumah. Sebab, diri sendiri yang membeli dan membawanya pulang, tentunya kondisi barang jadi sepenuhnya aman terkendali.

Saat berbelanja online, terdapat risiko barang pecah ketika sedang proses pengantaran. Bahkan, paling parah, ada pula kasus barang hilang atau isi paketnya diganti dengan barang lain oleh pihak tidak bertanggung jawab. Beberapa orang sangat takut bila kejadian seperti itu menimpa mereka. Makanya, opsi belanja offline pun dipilih ketika tengah ingin membeli sesuatu.

Meski berbelanja lewat aplikasi online memang terkesan praktis dan hemat dengan banyaknya tawaran diskon atau promo yang menggiurkan. Namun, belanja secara offline masih tetap diminati karena berbagai alasan di atas. Kamu sendiri, masih lebih sering belanja secara online atau offline, nih?