Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Seseorang Sulit Konsisten Membaca Buku, Terasa Kurang Seru?

ilustrasi orang membaca (pexels.com/Min An)

Banyak orang ingin menjadikan membaca buku sebagai kebiasaan. Namun, tak semua berhasil melakukannya dengan konsisten. Meski niat sudah ada, ada saja hambatan yang membuat aktivitas ini terasa sulit dipertahankan.

Di awal, mereka mungkin merasa sangat antusias. Namun seiring waktu, godaan untuk melakukan hal lain sering kali muncul sehingga kebiasaan membaca jadi tertunda. Pada akhirnya, buku yang semula menjadi prioritas, berubah menjadi dekorasi rak yang jarang disentuh.

Apa yang sebenarnya menjadi penghalang seseorang untuk membangun kebiasaan membaca meski sudah berusaha memulainya? Mari temukan jawabannya bersama-sama di bawah ini. Kamu bisa relate gak, nih?

1. Memiliki jadwal yang sangat padat

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/Tim Gouw)

Rutinitas yang padat sering kali menjadi alasan utama mengapa seseorang sulit menyisihkan waktu untuk membaca. Tuntutan pekerjaan, tugas kuliah, dan tanggung jawab lainnya begitu menyita energi sehingga yang diinginkan di penghujung hari hanyalah beristirahat atau menikmati hiburan ringan seperti scrolling media sosial.

Kalau pun ada waktu luang, tubuh dan pikiran sudah terlalu lelah untuk berkonsentrasi pada buku. Solusinya, mulailah menetapkan waktu khusus untuk membaca, bahkan jika hanya 10-15 menit setiap hari. Dengan cara ini, membaca dapat menjadi bagian dari rutinitas tanpa terasa sebagai beban tambahan.

2. Tak menemukan buku yang menarik

ilustrasi orang membaca (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Setiap orang punya selera membaca yang berbeda. Ada yang lebih suka berimajinasi dalam cerita fiksi, dan ada juga yang suka menggali teori tentang dunia. Alasan sulitnya konsisten membaca mungkin saja karena kamu belum menemukan buku yang benar-benar menarik minatmu.

Membaca buku yang tak sesuai dengan minat bisa terasa membosankan, bahkan membuat motivasi untuk melanjutkan bacaan menjadi hilang. Padahal, buku yang tepat bisa membuatmu tenggelam dalam cerita hingga lupa waktu.

Untuk mengatasinya, luangkankah waktu untuk mengeksplorasi berbagai genre dan topik. Coba telusuri buku yang kamu suka. Jika sebuah buku terasa membosankan, kamu bisa beralih ke buku lain yang lebih menarik. 

3. Banyaknya distraksi dari lingkungan sekitar

ilustrasi orang sibuk bermain HP (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di era digital ini, teknologi menjadi salah satu distraksi terbesar yang menghalangi kebiasaan membaca. Contohnya, notifikasi dari media sosial terus-menerus menarik perhatian sehingga niat untuk membaca tertunda karena tergoda untuk memeriksanya. 

Kehadiran e-book yang seharusnya memudahkan akses membaca juga malah dengan mudah teralihkan oleh aplikasi lain di HP. Alih-alih menyelesaikan satu bab buku, kamu justru berakhir browsing atau scrolling media sosial. Karena itu, cobalah matikan notifikasi atau jauhkan HP dari jangkauanmu agar kamu bisa tetap fokus membaca.

4. Kurang termotivasi

ilustrasi orang membaca buku (pexels.com/George Milton)

Motivasi yang kuat dan disiplin yang tinggi sangat penting untuk membangun kebiasaan membaca. Tanpa motivasi, semangat membaca yang berkobar di awal mungkin akan surut di tengah jalan. Kurangnya disiplin juga membuat kamu mudah menyerah ketika merasa bosan atau teralihkan oleh aktivitas lain yang tampak lebih menarik.

Oleh sebab itu, cobalah temukan alasan yang kuat untuk membaca. Apakah kamu ingin mengembangkan dan mencapai potensi diri? Menghibur diri usai melalui hari yang panjang? Atau memperkaya wawasan dan mendalami suatu bidang? Tujuan yang jelas akan membantumu tetap konsisten ketika perasaan demotivasi mulai menyerang.

5. Terlalu berambisi menyelesaikan banyak buku dalam waktu singkat

ilustrasi orang membaca buku (unsplash.com/Lenin Estrada)

Banyak orang menetapkan target yang terlalu tinggi dalam membaca, seperti menyelesaikan satu buku dalam beberapa hari atau membaca sejumlah buku dalam sebulan. Tekanan ini justru bisa membuat aktivitas membaca menjadi tak menyenangkan dan terasa seperti beban.

Alih-alih menikmati setiap halaman, kamu mungkin merasa terburu-buru dan tak sepenuhnya memahami apa yang kamu baca. Membaca bukanlah kompetisi, dan setiap orang memiliki ritme yang berbeda. Daripada berfokus pada jumlah buku yang harus diselesaikan, lebih baik nikmati prosesnya.

Kesulitan untuk konsisten membaca buku bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dari kesibukan hingga distraksi. Namun, dengan mengenali penyebabnya, kamu bisa mengambil langkah untuk mengatasinya. Dengan begitu, kebiasaan membaca jadi hal yang menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us