5 Alasan Setiap Orang Perlu Mengolah Kecerdasan Spiritual

Manusia itu adalah makhluk yang tak pernah puas. Ia punya semangat untuk terus meningkatkan taraf hidupnya. Ia juga akan terus mencari cara agar impiannya tercapai. Namun, perjalanannya tak selalu mulus. Ada beberapa hal yang mesti dikorbankan, ada juga hambatan yang bisa memberhentikan langkahnya untuk sementara.

Satu per satu problem harus diselesaikan agar jalannya bisa berlanjut. Namun, ruang jiwa terkadang habis dimakan oleh tekanan-tekanan yang dari proses tersebut. Butuh ruang jiwa yang luas agar mampu menampung segala kecewa, sakit hati dan amarah akibat impian yang belum tergapai.

Di sinilah peran kecerdasan spiritual begitu penting. Saat manusia meyakini segala takdir berasal dari Tuhan, kewarasannya tetap mampu terjaga. Tidak semua usaha yang kita ekspektasikan berhasil, sama dengan ketentuan dari-Nya. Tapi kita meyakini, rencana-Nya jauh lebih baik daripada rencana kita sendiri. 

Kecerdasan spiritual akan selalu mendorong kita bergantung pada Tuhan. Sekeras apapun usaha dan kerja yang kita lakukan, hasilnya kita serahkan pada Tuhan. Sebab, Tuhanlah pemegang takdir, pengatur jalan hidup manusia beserta elemen-elemen di dalamnya.

Tugas manusia hanya berusaha. Hasilnya gagal atau sukses, hati kita selalu lapang menerima. Jika gagal, kita kan mencobanya lagi. Jika berhasil, kita bersyukur dan berusaha meningkatkannya di lain waktu. 

Berbeda kasusnya jika hanya menempatkan rasa percaya pada orang-orang di sekeliling kita. Lalu, melupakan eksistensi dan campur tangan Zat yang Maha Kuasa. Saat hasilnya tak sesuai harapan, kita akan mudah kecewa dan bersedih. Tak lupa menyalahkan manusia yang bisa khilaf kapan saja. Memang tak baik menyandarkan diri pada manusia. 

Kamu sering kecewa pada orang lain dalam hidupmu? Jika ditilik lebih dalam, bisa jadi kecerdasan spiritual kamu belum terolah dengan baik. Orang dengan kecerdasan spiritual yang tinggi tak akan berharap lebih kepada sesuatu atau seseorang selain Tuhannya. Dia cenderung menempatkan harapan tertingginya pada Sang Penguasa jagad raya.

Jika kehendak-Nya tidak sama dengan harapan si manusia, itulah yang terbaik. Dia kembali memikirkan bahwa ada hal yang harus diperbaiki agar Tuhan berkenan mengabulkan kelancaran ikhtiarnya.  

Kecerdasan spiritual yang tinggi dalam diri seseorang cenderung membuatnya berada pada sisi-sisi positif. Dia akan cenderung memilih kebenaran dan kebaikan serta menghindari kebohongan dan keburukan. Hal itu tampak pada sikap dan tindakannya.

Aktif pada hal-hal yang membawa dampak positif dan pasif pada hal-hal yang sebaliknya. Hukum alam pun berlaku. Bahwasanya, hanya hal positif yang membawa kebaikan bagi manusia itu sendiri. Sedangkan hal negatif hanya menimbulkan bencana.

Bagi orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi, hidup di dunia tak akan selalu lancar-lancar saja. Akan ada ujian yang tak berhenti menghampiri. Ia meyakini kesulitan adalah bentuk kasih sayang dari Tuhan. Dia percaya Tuhan tengah mengujinya agar semakin kuat dan tangguh.

Keyakinan demikian membawa manusia pada titik puncak optimisme. Sebesar apapun badai yang datang, tidak akan ada kesedihan yang berlebihan atau keluhan yang tak pantas didengar. 

Nah, itulah dampak positif dari kecerdasan spiritual yang terkelola dengan baik. Tak ada salahnya untuk mencoba.