Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Amalan Kebaikan Saat Mudik Lebaran, Menambah Pahala Lho!

illustrasi suasana Idul Fitri (unsplash.com/Falaq Lazuardi)

Mudik lebaran bukan sekadar perpindahan dari kota ke desa, tetapi juga sebuah perjalanan emosional yang merajut kembali ikatan keluarga yang mungkin terpisah oleh jarak. Dari Aceh hingga Papua, dari Sabang sampai Merauke, setiap sudut Indonesia dipenuhi dengan cerita-cerita tentang rindu dan kebahagiaan yang terwakili dalam momen-momen bersama saat mudik.

Mudik adalah tradisi yang hanya terjadi di Indonesia. Terdapat berbagai nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya. Maka, mudik bisa jadi kesempatan kamu untuk mengumpulkan pahala kebaikan sebanyak-banyaknya.

Lantas apa saja nilai kebaikan pada kegiatan mudik? Mari kita simak bersama dan jangan sampai ketinggalan pahalanya!

1. Menjalin silaturahmi

Ilustrasi ketupat simbol silaturahmi (unsplash.com/@mufidpwt)

Islam mendorong umatnya untuk menjaga silaturahmi, yaitu hubungan baik dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat. Karena melalui mudik orang dapat bertemu langsung dengan keluarga dan sanak saudara yang mungkin terpisah jarak.

Silaturahmi menjadi amalan pertama yang bisa kamu dapatkan saat mudik nanti. Allah SWT juga menjelaskan untuk bersilaturahmi dengan berbuat baik kepada orangtua dan saudara, seperti yang dijelaskan pada Qs. An-nisa ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri."

2. Menumbuhkan tali persaudaraan

Ilustrasi ikatan keluarga (unsplash.com/@livvie_bruce)

Mudik juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam Islam. Ketika kamu berkumpul dengan keluarga dan sahabat saat mudik, hal ini dapat memperkuat rasa persaudaraan di antara kita.

Suami-Istri, orangtua, sanak saudara dan tetangga saling bertemu menjalin komunikasi dengan baik. Membangun ukhuwah islamiyah menjadi lebih baik. 

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Artinya: "Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu." (Qs. An-nisa: 1)

3. Perbanyak bersedekah

Ilustrasi bersedekah (unsplash.com/@wizdanzackyfauzan)

Momen yang paling ditunggu oleh sebagian besar pada saat hari raya Idul Fitri adalah THR. Pada saat mudik bertemu dengan keluarga dan tetangga, sudah menjadi barang pasti saling berbagi kebaikan melalui sedekah dan menciptakan kebahagiaan tersendiri.

Dalam Islam, kegiataan tersebut merupakan bentuk kebaikan dengan berbagi kepada saudara yang menjadi salah satu perintah Allah SWT untuk bersedekah. Nilai kebaikan terbangun dengan saling berbagi. 

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Qs. Al-baqarah: 215)

4. Saling memaafkan

Ucapan maaf Inggris (unsplash.com/@brett_jordan)

Momen haru yang terjadi pada saat mudik adalah saling meminta dan memberi maaf satu sama lain. Hal ini yang seringkali tidak terjadi pada setiap harinya, hari raya Idul Fitri saat pulang kampung menjadi waktu yang tepat bertemu dengan keluarga, teman dan saudara.

Islam melarang umatnya memiliki sifat yang sombong, dendam, dan benci. Maka kamu bisa gunakan waktu mudik di kampung halaman untuk saling memaafkan dengan orangtua, saudara dan teman.

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya: "(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan." (Qs. Ali-imron: 134)

5. Niatkan untuk beribadah

Ilustrasi beribadah (unsplash.com/@hasanalmasi)

Serangkaian kegiatan mudik menimbulkan berbagai macam aktivitas ibadah di dalamnya. Maka, tidak heran beberapa orang menilai mudik juga bisa menjadi kesempatan untuk melakukan niat ibadah. Karena segala bentuk kebaikan diawali dengan niat baik juga seperti pada hadis berikut:

إنما الأ عمال بالنيات، وإنما لكل امرئ ما نوى

Artinya: "Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan," (HR. Bukhari dan Muslim).

Beberapa niat ibadah agama Islam yang bisa kamu jalankan seperti menunaikan salat berjamaah bersama keluarga, sedekah, serta silaturahmi menjadi niat-niat baik yang menciptakan pahala kebaikan.

Kelima amalan tersebut semoga bisa membantu kita agar perjalanan mudiknya ditemani oleh pahala-pahala kebaikan. Selain itu, semoga kita semua diberikan kemudahan dan kelancaran ketika perjalanan pulang dan pergi. Amiiin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Nur Rohman
EditorAngga Nur Rohman
Follow Us