Membahas tentang kondisi finansial memang tidak pernah ada habisnya. Karena ini menjadi faktor yang mempengaruhi aspek-aspek penting kehidupan. Saat kondisi keuangan mengalami keterpurukan, kualitas hidup juga turut terganggu.
Mengingat akan hal tersebut, kita harus memegang teguh kedisiplinan finansial. Mulai dari mengatur pendapatan, sampai mengelola pengeluaran agar tetap seimbang. Jika kamu menginginkan kehidupan yang tertata, ada lima bentuk kedisiplinan finansial yang harus dipegang.
Berhutang memang bisa menjadi cara untuk menutupi kebutuhan saat kondisi keuangan sudah menipis. Tapi bukan berarti mengandalkan berhutang dalam setiap waktu. Apalagi hutang tersebut hanya untuk memenuhi tuntutan pengeluaran konsumtif.
Poin pertama kedisiplinan finansial dalam diri adalah menghindari hutang untuk pengeluaran konsumtif. Karena berhutang dengan cara seperti ini tidak akan meningkatkan kualitas hidup. Kondisi finansial ke depannya yang akan terganggu sehingga kamu terjerat hutang dalam jangka panjang.
Siapa yang tidak kenal dengan tren? Apalagi di era media sosial seperti sekarang, keberadaan tren bisa ditemukan dengan mudah. Banyak orang berlomba-lomba mengikuti tren hanya untuk memenuhi tuntutan sosial.
Tapi untuk kamu yang ingin kondisi keuangan tetap terjaga, kedisiplinan finansial satu ini harus ada dalam diri. Jadilah orang yang tidak mudah terkecoh tren. Apalagi kamu sampai mengorbankan kebutuhan hanya untuk memenuhi tuntutan sosial. Saat hal buruk ini sudah menjadi kebiasaan, kamu akan kesusahan menjaga keseimbangan finansial.
Seringkali kita melakukan pengeluaran kecil. Contohnya, membeli minuman ringan saat pergi bekerja. Atau kamu membeli jajanan ringan untuk kudapan di malam hari. Sebenarnya boleh saja kamu melakukan pengeluaran untuk latte factor. Tapi usahakan tetap dalam batas yang wajar.
Perlu diketahui, membatasi jumlah pengeluaran untuk latte factor juga menjadi salah satu kedisiplinan finansial. Karena pengeluaran kecil yang dilakukan setiap hari berpotensi menguras keuangan. Dengan membatasi jumlah pengeluaran untuk latte factor, pengeluaran tetap seimbang.
Sebenarnya boleh-boleh saja kamu melakukan pengeluaran untuk self reward. Dengan mengapresiasi diri, bisa lebih semangat lagi menunjukkan kinerja terbaik. Tapi bukan berarti kamu menganggarkan biaya untuk self reward secara berlebihan.
Kedisiplinan finansial demikian ini juga wajib dipatuhi. Batasi jumlah pengeluaran untuk self reward sebagaimana wajarnya. Jangan sampai melebihi persentase pengeluaran untuk kebutuhan utama.
Jika kita membicarakan kondisi finansial tidak bisa dipisahkan dari perencanaan. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Alangkah baiknya jika kita konsisten mematuhi perencanaan yang sudah dibuat.
Ini termasuk salah satu dari kedisiplinan finansial yang harus ada dalam diri. Hindari mengubah rencana keuangan tanpa alasan yang mendesak. Karena untuk menerapkan rencana yang baru juga butuh proses dan pembiasaan.
Mematuhi kedisiplinan finansial bisa menciptakan keseimbangan hidup. Seluruh kebutuhan bisa tercukupi dengan optimal. Mengingat akan hal tersebut, kamu harus mematuhi kedisiplinan finansial dengan baik. Pengelolaan keuangan yang bijaksana adalah kunci utama meraih keberhasilan jangka panjang untuk millennials dan gen-z.