5 Cara Elegan Respons Orang Sok Tahu, Gak Perlu Emosi

- Gunakan "I statement" untuk jujur dan terbuka dalam menetapkan batas dengan orang yang suka memberi saran tanpa diminta.
- Jadilah tegas namun sopan dalam menentukan batasan, hindari diam dan menerima nasihat yang tidak diinginkan.
- Sopan mengucapkan terima kasih untuk mengakhiri pembicaraan, ubah topik pembicaraan jika perlu, atau lepaskan diri dari interaksi yang tidak nyaman.
Pasti menyebalkan harus menghadapi orang yang sok tahu dan hobi memberi saran dan nasihat sesuai paling tahu segalanya. Biasanya tipe orang seperti ini suka cari tahu kehidupan personal orang lain hanya supaya bisa mengutarakan opini dna instruksi yang tidak diminta.
Kamu merasa risih, tapi tidak tahu harus meresponi bagaimana. Kalau langsung menolak malah dianggap tidak sopan, tapi diam saja juga tidak membuat dia berubah. Tak perlu risau, kamu bisa meresponi dengan cara elegan sekaligus tegas dalam menetapkan batas. Untuk lebih detailnya simak lima poin di bawah.
1.Komunikasikan perasaanmu dengan terbuka

Hal pertama yang bisa kamu perhatikan dalam menetapkan batas ialah mengomunikasikan perasaanmu dengan jujur dan terbuka. Kamu bisa gunakan “I statement”, yakni pernyataan yang fokusnya ialah apa yang kamu rasakan dan inginkan. Seperti, “Aku menghargai nasihatmu, tapi sekarang aku tidak butuh dinasihati. Bisakah kamu hanya mendengar saja?”
Jadilah jelas dan tegas dalam menetapkan batasan, tapi tetap gunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung lawan bicara. Ini jauh lebih baik ketimbang diam dan hanya menerima nasihat orang lain walau kamu tidak benar-benar menginginkannya.
2.Ucapkan "terima kasih" sebagai cara mengakhiri pembicaraan

Secara tegas dan sopan mengucapkan terima kasih bisa menjadi cara untuk mengakhiri pembicaraan. Ini pun salah satu cara untuk menghargai lawan bicara yang sudah mendengar dan memberimu nasihat.
Tidak perlu bersikap kasar dan melampiaskan emosi di tempat. Hal demikian justru bikin orang sulit respek padamu. Siapa tahu niat lawan bicara adalah baik, jangan terburu-buru merasa emosi.
3.Kamu bisa mengubah topik bicara secara sengaja

Mengambil kontrol dengan mengubah topik pembicaraan bisa jadi alternatif untuk mengalihkan perhatian doi dari topik masalahmu. Ini juga bisa menjadi hint halus pada lawan bicara kalau kamu sedang tidak ingin mendengarkan atau menerima nasihatnya.
Ia pun akan belajar untuk menghormati batasanmu. Terus pasif bukanlah pilihan, karena akan terus membuat lawan bicara untuk berpikir bahwa kamu membutuhkan nasihatnya.
4.Akhiri konversasi dengannya

Kalau kamu sudah melakukan cara di atas tapi doi tetap tidak peka, maka kamu bisa melepaskan diri dari interaksi tersebut. Tidak perlu pergi dengan emosi atau perasaan marah, permisilah dengan sopan agar kamu pun tidak menyinggung perasaannya.
Nantinya, dia sendiri juga akan sadar bahwa kamu tidak nyaman dengan nasihat dan opininya. Kamu juga bisa menjaga jarak dengan sengaja, demi memprioritaskan kesejahteraan dan ketenangan pikiranmu.
5.Kenali sebab yang memicu perasaanmu

Seringkali kita menipu diri sendiri dengan ucapan dan pemikiran bahwa nasihat orang lain adalah baik, bahwa itu akan bermanfaat untukmu. Padahal, ada masa dimana kamu hanya perlu didengar.
Mengenali perasaanmu sendiri dapat membantumu menetapkan batasan yang lebih tegas. Siapa lagi yang akan memvalidasi perasaanmu kalau bukan dirimu?
Bukan berarti kita jadi pribadi yang anti ditegur atau dinasihati, tapi penting untuk memilah mana nasihat yang baik, mana yang hanya didasari sikap sok tahu. Dengan begini, kamu pun menjagai dirimu dari orang-orang yang berusaha menjatuhkanmu.