5 Cara Hadapi Kritik yang Menyakitkan dengan Elegan, Senyumin Aja?

Dikritik itu gak selalu enak, apalagi kalau terasa menyakitkan dan datang di saat yang gak tepat. Rasanya bisa bikin kesal, malu, bahkan minder. Tapi, daripada baper berlarut-larut, kenapa gak coba menghadapi kritik dengan lebih elegan? Dengan cara yang tepat, kamu bisa menjadikan kritik sebagai bahan refleksi tanpa harus kehilangan rasa percaya diri.
Bukan berarti kamu harus menerima semua kritik tanpa filter, tapi belajar menanggapinya dengan tenang bisa bikin kamu lebih profesional dan dewasa. Yuk, simak cara-cara menghadapi kritik dengan elegan tanpa drama!
1. Tarik napas dulu, jangan langsung bereaksi

Dengar kritik yang nyelekit pasti bikin emosi naik duluan, kan? Tapi, sebelum kamu membalas atau defensif, tarik napas dalam-dalam dan beri diri sendiri waktu buat merespons. Jangan buru-buru membalas dengan emosi, karena itu malah bisa bikin situasi makin panas.
Dengan menenangkan diri, kamu bisa berpikir lebih jernih. Kalau perlu, senyum tipis dan bilang, terima kasih atas masukannya sebelum memutuskan bagaimana cara terbaik menanggapinya.
2. Dengarkan dengan hati terbuka, siapa tahu ada benarnya

Kadang, kritik memang terdengar menyakitkan, tapi kalau didengar lebih dalam, bisa jadi ada poin yang bisa kamu pelajari. Coba lepaskan ego sejenak dan dengarkan dengan hati terbuka. Fokus ke isi kritiknya, bukan ke cara penyampaiannya yang mungkin kurang enak.
Kalau memang ada bagian yang benar, jadikan sebagai bahan refleksi buat jadi lebih baik. Tapi kalau kritiknya gak membangun atau hanya berniat menjatuhkan, kamu tetap bisa bersikap tenang tanpa perlu terlalu mengambil hati.
3. Jangan baper, tapi juga jangan abaikan begitu saja

Sulit memang buat gak baper saat dikritik, apalagi kalau disampaikan dengan cara yang kasar. Tapi, cobalah untuk gak langsung merasa diserang secara pribadi. Kritik itu tentang apa yang kamu lakukan, bukan tentang siapa kamu sebagai individu.
Sebaliknya, kalau kamu langsung mengabaikan kritik tanpa dipikirkan dulu, bisa jadi kamu melewatkan kesempatan buat berkembang. Jadi, ambil yang penting, buang yang gak relevan.
4. Jawab dengan tenang, bukan dengan defensif

Kritik itu gak selalu harus dibalas dengan pembelaan diri. Kalau kamu merasa perlu merespons, coba lakukan dengan tenang dan profesional. Misalnya, ‘Aku paham maksudnya, mungkin aku bisa coba cara lain ke depannya’. Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa kamu terbuka tanpa merasa terpojok.
Respon yang santai tapi tetap berkelas akan menunjukkan bahwa kamu orang yang dewasa dan bisa menerima masukan tanpa drama. Orang juga akan lebih respek sama caramu menangani kritik.
5. Jadikan kritik sebagai bahan evaluasi, bukan beban pikiran

Daripada terus-terusan mikirin kritik sampai overthinking, lebih baik jadikan itu sebagai bahan refleksi. Pikirkan, apakah ada hal yang bisa diperbaiki? Kalau iya, lakukan perbaikan dengan santai tanpa merasa tertekan.
Kritik yang menyakitkan bisa jadi peluang buat kamu berkembang. Semakin kamu terbiasa menghadapi kritik dengan kepala dingin, semakin mudah kamu untuk terus maju tanpa terbebani.
Dikritik memang gak selalu enak, tapi kalau kamu bisa menanggapinya dengan elegan, itu bisa jadi peluang buat berkembang. Jangan langsung emosian, dengarkan dengan hati terbuka, dan ambil yang bermanfaat. Kritik gak akan bisa menjatuhkan kamu kalau kamu bisa mengelolanya dengan baik. Setuju?