5 Cara Membongkar Kebohongan dari Bahasa Tubuh, Lihat Lawan Bicaramu!

Mata adalah jendela jiwa, begitu kata pepatah. Mata juga bisa menjadi jendela kebohongan. Orang yang berbohong biasanya tidak berani menatap mata lawan bicaranya dengan tenang dan tajam. Mereka akan melirik ke sana-sini, seolah-olah mencari jalan keluar atau alasan untuk meloloskan diri.

Contohnya, saat kamu bertanya kepada temanmu apakah dia sudah mengerjakan tugasnya atau belum. Lalu, dia menjawab “sudah” sambil mengalihkan pandangannya ke arah jam dinding.

Suara adalah salah satu alat komunikasi yang penting. Suara juga bisa menjadi salah satu alat pendeteksi kebohongan. Orang yang berbohong sering kali mengubah-ubah nada suara mereka, baik secara sengaja maupun tidak. Mereka bisa berbicara lebih cepat atau lebih lambat, lebih pelan atau lebih keras, lebih tinggi atau lebih rendah, atau lebih serak atau lebih jelas daripada biasanya.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dengan apa yang mereka katakan. Contohnya, saat kamu menanyakan kepada pacarmu di mana dia kemarin malam, dia menjawab “di rumah” dengan suara yang terdengar gugup dan cemas.

Tangan adalah salah satu bagian tubuh yang paling aktif saat berkomunikasi. Tangan juga bisa menjadi salah satu bagian tubuh yang paling mudah memberi tahu , bahwa seseorang sedang berbohong. Orang yang berbohong sering kali menggaruk-garuk bagian tubuh tertentu, seperti hidung, leher, kepala, atau telinga.

Ini adalah cara mereka untuk melepaskan ketegangan atau stres yang timbul akibat berbohong. Menggaruk-garuk juga bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang berpikir keras untuk menciptakan kebohongan baru. Contohnya, saat kamu menuduh adikmu mengambil uangmu tanpa izin, dia membantahnya sambil menggaruk-garuk hidungnya.

Wajah adalah salah satu bagian tubuh yang paling ekspresif saat berkomunikasi. Wajah juga bisa menjadi salah satu bagian tubuh yang paling sulit dikendalikan saat berbohong. Orang yang berbohong biasanya menyentuh wajah mereka dengan tangan atau benda lain, seperti pena, kacamata, atau rambut.

Ini adalah cara mereka untuk menutupi ekspresi wajah yang sebenarnya atau mengontrol gerakan bibir dan lidah yang mungkin terbuka lebar saat berbohong. Contohnya, saat kamu bertanya kepada bosmu apakah dia puas dengan kinerjamu, dia menjawab “iya” sambil menyentuh bibirnya dengan pena.

Tubuh adalah salah satu bagian tubuh yang paling besar dan mencolok saat berkomunikasi. Tubuh juga bisa menjadi salah satu bagian tubuh yang paling jujur saat berbohong.

Orang yang berbohong biasanya menutup tubuh mereka dengan menyilangkan tangan atau kaki, menundukkan kepala, atau membungkuk. Ini adalah cara mereka untuk menunjukkan sikap defensif atau menolak lawan bicara mereka.

Sebaliknya, mereka juga bisa menunjukkan sikap agresif atau menantang dengan menjulurkan dagu, mendekatkan tubuh, atau mengepalkan tangan. Contohnya, saat kamu menginterogasi pencuri yang tertangkap basah mencuri barangmu, dia menyangkalnya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Dengan mengamati lima hal di atas, kamu bisa lebih waspada dan cerdas dalam berkomunikasi dengan orang lain. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang menunjukkan hal-hal ini pasti berbohong.

Ada kemungkinan bahwa mereka memiliki alasan lain untuk bersikap seperti itu, misalnya, malu, takut, marah, atau sedih. Oleh karena itu, kamu juga harus memperhatikan konteks dan situasi saat berbicara dengan orang tersebut.