5 Cara Menerapkan Mindset Lemonading agar Hidup Lebih Positif

Hidup gak selalu berjalan mulus. Terkadang kita dihadapkan pada situasi yang sulit, menantang, atau bahkan mengecewakan. Namun, bagaimana jika ada cara untuk menghadapi semua itu dengan lebih ringan dan tetap optimis?
Konsep lemonading, yang diperkenalkan oleh para peneliti di Oregon State University, menawarkan pendekatan unik untuk menjalani hidup dengan lebih positif. Studi yang dipimpin oleh Dr. Xiangyou Shen menemukan bahwa orang-orang dengan sikap playful atau suka bermain cenderung lebih tangguh menghadapi ketidakpastian, lebih mampu beradaptasi, dan pada akhirnya lebih bahagia. Pendekatan ini terbukti efektif, bahkan dalam situasi menekan seperti pandemi COVID-19.
Jadi, bagaimana cara menerapkan mindset lemonading dalam kehidupan sehari-hari? Berikut 5 cara yang bisa kamu coba untuk menjadikan hidup lebih positif dan penuh warna.
1. Tukar pikiran pesimis dengan pikiran yang lebih optimis

Menerapkan lemonading berarti mengganti pikiran seperti "Aku gak bisa" dengan "Aku belum bisa, tapi aku bisa belajar", atau "Ini sulit" dengan "Ini tantangan yang akan membuatku lebih kuat". Dengan begitu, alih-alih menyerah, kamu bangkit dengan pemahaman baru dan lebih siap menghadapi tantangan berikutnya.
Optimisme sendiri terbukti memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan mental dan fisik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ciro Conversano dan timnya, optimisme berhubungan dengan strategi koping yang lebih sehat, seperti mencari dukungan sosial dan menekankan aspek positif dalam situasi stres.
Orang yang lebih optimis cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, serta lebih mampu menyaring informasi negatif dengan cara yang lebih adaptif. Selain itu, optimisme juga mendorong gaya hidup yang lebih sehat, mengurangi risiko gangguan mental seperti kecemasan dan depresi, serta berkontribusi pada kesehatan fisik yang lebih baik.
2. Gunakan kreativitas untuk menemukan solusi

Dalam menghadapi tantangan hidup, kreativitas menjadi kunci dalam menerapkan lemonading. Gak selalu satu solusi cocok untuk semua situasi, sehingga kita perlu berpikir kreatif dan mencari cara baru untuk mengatasi masalah.
Ketika kita mencari solusi inovatif, kita merasa lebih mampu mengendalikan situasi, yang pada akhirnya meningkatkan rasa percaya diri dan kebahagiaan. Kreativitas juga membuka kemungkinan baru yang mungkin gak kita sadari sebelumnya, membantu kita berkembang dan melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar.
Penelitian berjudul "Being Creative Makes You Happier: The Positive Effect of Creativity on Subjective Well-Being" (2021) menunjukkan bahwa individu yang menggunakan kreativitas dalam hidupnya memiliki tingkat kesejahteraan subjektif lebih tinggi, bahkan setelah mempertimbangkan stres. Dalam eksperimen yang dilakukan, peserta yang diberikan tugas kreatif melaporkan tingkat kebahagiaan lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa berpikir kreatif juga memberikan dampak positif bagi kesejahteraan mental.
3. Berani keluar dari comfort zone

Comfort zone atau zona nyaman adalah tempat di mana kita merasa aman, terbiasa, dan gak perlu menghadapi risiko besar. Manusia secara alami menyukai kepastian, dan ketika sesuatu sudah berjalan dengan baik, sulit untuk mencari alasan untuk berubah.
Meninggalkan zona nyaman bukanlah hal yang mudah karena melibatkan ketidakpastian dan tantangan baru. Ada beberapa alasan mengapa ini terasa berat, seperti takut gagal, rasa gak percaya diri, hingga tekanan sosial. Semua faktor ini bisa membuat kita merasa cemas dan akhirnya memilih untuk tetap diam di tempat yang kita anggap aman.
Berani keluar dari zona nyaman sebagai bagian dari menerapkan lemonading, akan membuatmu gak lagi merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan, tetapi justru lebih terbuka terhadap berbagai kemungkinan yang bisa membawa perubahan baik dalam hidup.
4. Luangkan waktu untuk bermain

Dalam kehidupan yang penuh tekanan, meluangkan waktu untuk bermain dapat menjadi sarana untuk meredakan stres, meningkatkan kreativitas, dan membangun kembali energi yang terkuras akibat rutinitas.
Orang dewasa sering kali menganggap bermain hanya untuk anak-anak, padahal bermain bisa menjadi cara efektif untuk menerapkan mindset lemonading. Namun, ini tidak berarti orang dewasa harus bertindak seperti anak kecil.
Dilansir Yahoo! Life, Gabrielle Wanchek, seorang terapis berlisensi dari Mindpath Health di El Segundo, California, menjelaskan bahwa, "Keceriaan pada orang dewasa tidak selalu terlihat seperti pada anak-anak. Ketika kita berbicara tentang bermain bagi orang dewasa, itu berarti kemampuan untuk bersikap ringan, mau tertawa, spontan, ingin tahu, bahkan sedikit konyol." Intinya adalah secara sadar menciptakan momen-momen menyenangkan dan positif dalam hidup, dalam bentuk aktivitas yang memberi kesenangan dan kebebasan berekspresi.
5. Syukuri dan rayakan segala hal dalam hidup

Ketika menjalani kehidupan, gak semua yang kita rencanakan berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Ada momen-momen di mana kenyataan terasa pahit dan jauh dari yang kita harapkan. Di sinilah mindset lemonading berperan mengubah "lemon" dalam hidup menjadi lemonade, sesuatu yang lebih manis dan bermakna dengan mensyukuri dan merayakan segala hal, baik besar maupun kecil.
Rasa syukur membantu kita melihat sisi baik dalam setiap kejadian, bahkan dalam hal-hal yang tampaknya gak menguntungkan. Lebih dari itu, merayakan hidup memberi kita energi positif untuk terus melangkah dan mengingatkan diri sendiri bahwa hidup layak dijalani dengan penuh semangat.
Menerapkan mindset lemonading bukan berarti mengabaikan masalah atau berpura-pura semuanya baik-baik saja, tetapi lebih kepada bagaimana kita merespons tantangan dengan cara yang lebih positif dan adaptif. Jadi, mengapa gak mulai sekarang? Cobalah langkah-langkah di atas dan lihat bagaimana perspektifmu terhadap hidup mulai berubah. Seperti kata pepatah, saat hidup memberimu lemon, pastikan kamu membuat segelas limun terbaik!