5 Cara Menerapkan Teknik Slow Reading saat Membaca Buku

- Teknik slow reading membuat membaca lebih fokus dan mendalam.
- Membaca dilakukan perlahan di tempat tenang dan pada waktu yang tepat.
- Fokus pada isi bacaan dengan cara yang nyaman, hindari perasaan terburu-buru.
Teknik slow reading merupakan cara terbaik untuk menikmati momen membaca buku dengan cara santai dan rileks. Teknik ini bertujuan agar pembaca dapat memahami isi bacaan secara mendalam. Membaca dilakukan perlahan tanpa terburu-buru, sehingga daya serap terasa lebih kuat.
Namun, slow reading perlu dibarengi dengan metode yang tepat agar lebih fokus, efektif, dan maksimal. Bukan sekadar sengaja diperlambat, tetapi harus melibatkan pikiran, emosional, perenungan, hingga pencatatan. Kalau kamu masin awam, coba ikuti lima cara menerapkannya berikut ini!
1. Pilih tempat dan waktu yang tepat

Membaca dengan teknik slow reading sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang dan minim gangguan. Hindari kebisingan, seperti suara orang, hewan, atau notifikasi ponsel, agar lebih fokus pada isi bacaan. Momen membaca pun dapat dinikmati dan dihayati dalam-dalam.
Selain itu, teknik ini perlu dilakukan pada waktu yang tepat agar lebih maksimal. Terapkan slow reading saat kamu punya banyak waktu untuk membaca, misalnya, pada hari libur. Dengan begitu, perhatian sepenuhnya dapat dicurahkan pada proses membaca tanpa tuntutan harus cepat selesai.
2. Membaca dengan suara atau hening

Teknik slow reading menekankan fokus pada isi bacaan. Namun, cara fokus setiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang lebih fokus saat melafalkan teks dengan suara atau justru membaca dalam keheningan. Keduanya dapat diterapkan dalam teknik slow reading.
Membaca perlahan menggunakan suara membantu mempermudah memahami isi bacaan. Sementara itu, membaca perlahan tanpa suara akan membantu kamu lebih fokus dengan bantuan pikiran. Gunakan cara paling nyaman saat melakukan slow reading.
3. Mengulang bacaan tanpa dikejar waktu

Hindari perasaan dikejar waktu saat menerapkan teknik slow reading. Bacalah setiap kalimat secara perlahan sembari mencoba memahami maknanya. Saat menemukan kalimat yang sulit dipahami, maka bacalah secara berulang-ulang.
Membaca kembali bagian tertentu akan memperkuat pemahaman. Mungkin saja ada makna tersembunyi yang sulit dipahami saat baru dibaca sekali. Cara ini juga akan memperkuat daya ingat dibanding hanya membaca sekilas, lalu pindah halaman.
4. Merenungkan isi bacaan secara mendalam

Merenungkan isi bacaan sangat penting dalam teknik slow reading. Tidak perlu terburu-buru ingin pindah halaman, bacalah secara perlahan sembari merenungi maknanya. Setiap kali selesai membaca satu paragraf, beri jeda sebentar untuk berpikir.
Proses perenungan juga dapat melibatkan refleksi, terutama saat membaca buku self-improvement. Hubungkan isi bacaan dengan pengalaman pribadi untuk mengambil pelajaran. Bisa pula dilakukan dengan melibatkan imajinasi agar dapat menyusun kesimpulan yang lebih baik.
5. Lakukan anotasi di tengah-tengah membaca

Anotasi adalah catatan tambahan yang diberikan saat membaca buku. Catatan bisa berupa ringkasan, pertanyaan, interpretasi, bahkan kritik dan saran mengenai isi bacaan. Ini sangat erat kaitannya dengan teknik slow reading, karena anotasi tidak bisa dilakukan dengan tergesa-gesa.
Saat menerapkan slow reading, lakukan anotasi di sela-sela waku membaca. Tandai, soroti, atau garisbawahi bagian-bagian penting. Tulis catatan di pinggir teks atau gunakan sticky notes. Bila perlu, buat buku jurnal khusus untuk mencatat hal-hal penting dengan teks yang lebih panjang.
Menerapkan teknik slow reading sejatinya mudah dilakukan. Cukup nikmati prosesnya tanpa memikirkan jumlah bacaan. Namun, supaya lebih efektif dan maksimal, tidak ada salahnya mengikuti cara-cara tadi. Coba, yuk!