5 Cara Rayakan Lebaran Tanpa Tampil Berlebihan, Hindari Flexing

Lebaran itu jadi waktu yang tepat untuk berkumpul dengan keluarga dan orang tercinta, berbagi kebahagiaan, dan memperbaiki hubungan sosial. Tapi, ada satu hal yang sebenarnya perlu dihindari saat lebaran yang tanpa sadar sering dilakukan. Flexing atau pamer kemewahan dan pencapaian untuk menunjukkan status sosial yang lebih tinggi.
Padahal, tujuan utama lebaran meningkatkan kebersamaan dan berbagi kebahagiaan tanpa membedakan status sosial. Jadi, harus tetap sederhana biar gak terkesan flexing saat lebaran. Nah, berikut cara tetap sederhana di momen lebaran. Yuk, simak!
1. Fokus dengan makna dan tujuan lebaran

Tahu gak sih? Lebaran itu momen spiritual, bukan ajang pamer harta, kekayaan atau kesuksesan. Tujuan utama momen ini untuk merayakan kemenangan setelah puasa selama satu bulan dan mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan teman.
Kalau fokus dengan makna lebaran yang lebih dalam, kamu pasti bisa lebih sadar dan gak perlu pembuktian status sosial lewat penampilan atau barang mewah. Daripada bicara tentang barang baru atau kesuksesan pribadi, kayaknya lebih baik ngobrol tentang pengalaman puasa, rasa syukur, atau berbagi cerita positif deh.
2. Berusaha tampil dengan sederhana

Setiap orang pasti ingin tampil rapi dan menarik saat lebaran, asal gak berlebihan. Tampil dengan pakaian yang sederhana tapi tetap elegan lebih bernilai daripada memilih pakaian mahal hanya untuk flexing. Pilih pakaian yang nyaman, bersih, dan sesuai dengan tradisi.
Kumpul dengan keluarga atau teman di hari lebaran sebenarnya tentang kebersamaan bukan siapa yang memakai pakaian paling mahal atau paling trend. Jadi, tunjukkan kerendahan hati melalui penampilan yang gak mencolok, tapi tetap menghargai momen spesial tersebut.
3. Utamakan berbagi daripada menerima

Nah, cara paling efektif menghindari flexing saat lebaran dengan menanamkan niat untuk berbagi, bukan hanya menerima. Coba fokus untuk memberikan kebaikan pada orang lain, seperti memberi sedekah, berbagi makanan pada tetangga yang membutuhkan, atau memberikan hadiah pada orang yang kurang mampu.
Dengan berbagi, juga sebagai wujud rasa syukur dan kepedulian terhadap orang lain. Berbagi gak harus berupa barang, bisa dalam bentuk waktu dan perhatian. Kayaknya ini lebih membawa dampak yang positif dan mengurangi potensi terjadinya flexing.
4. Hindari ngobrol tentang kekayaan atau status sosial

Kadang, dalam suasana lebaran, tanpa sadar kamu sering bicara tentang keberhasilan atau pencapaian yang diraih, entah soal pekerjaan, kekayaan, atau barang mahal yang baru dibeli. Ini bisa memicu perasaan iri atau kurang nyaman bagi orang lain yang mungkin aja menghadapi kesulitan ekonomi.
Yuk, lebih banyak bicara tentang hal-hal yang menyenangkan dan positif tanpa fokus dengan materi. Cerita tentang pengalaman spiritual atau cerita lucu selama bulan Ramadan, atau diskusi tentang tradisi lebaran yang biasa dilakukan di keluarga masing-masing.
5. Menjadi contoh kerendahan hati

Jangan salah, lebaran juga jadi waktu yang tepat untuk menunjukkan kerendahan hati pada orang lain. Tunjukkan bahwa kamu gak merasa lebih dari orang lain dan semua sama di hadapan Allah.
Cara yang paling mudah untuk melakukannya dengan memberi perhatian yang lebih dengan orang di sekitar dan gak peduli status sosial mereka. Sapa dengan senyum, bantu yang membutuhkan, dan dengarkan orang lain dengan penuh empati adalah sikap yang jauh lebih berharga daripada flexing kekayaan atau kesuksesan pribadi.
Kebahagiaan sejati gak terletak pada apa yang kamu miliki, tapi cara kamu memberi manfaat pada orang lain. Jadi, kamu bisa nikmati lebaran tanpa perlu membuktikan apa pun pada orang lain.