5 Cara untuk Tetap Menjadi Orang Baik Walaupun Kamu Sering Tersakiti

Akhir-akhir ini kamu pasti sering mendengar kata-kata bahwa orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti. Tapi tunggu dulu, jangan sampai kalimat ini menjadikan penderitaan masa lalu sebagai alasan untuk berhenti berbuat baik atau menjadi jahat.
Sebab bagaimanapun juga, pengalaman disakiti di masa lalu tidak otomatis membuat kamu menjadi orang jahat kok. Karena perihal menjadi orang baik atau jahat sepenuhnya merupakan pilihan masing-masing individu.
Untuk itu, buat kamu yang mengaku menjadi pihak yang terbiasa tersakiti, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar tetap menjadi orang baik.
1. Jangan biarkan rasa sakit menjadi identitasmu

Jika semua yang kamu lakukan selalu dipusatkan pada sesuatu yang menyakitimu, tentulah kamu akan lebih sulit untuk move on dan melanjutkan hidupmu.
Percayalah bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk keadaanmu yang sering tersakiti. Jadi, yakinlah bahwa di balik hal-hal menyakitkan yang menimpamu, ada kejutan besar yang menanti. Toh sejatinya semua orang memiliki masalahnya masing-masing.
2. Pahami penyebab rasa sakitmu

Memang mengidentifikasi dan memahami apa yang menyakitimu tidak selalu mudah. Tapi umumnya, rasa rendah diri, malu, trauma, dan perasaan putus asa membuat sejumlah orang sulit keluar dari perasaan tertekan dan menderita. Untuk itu, penting mencari tahu akar masalah penyebab kamu selalu merasa terluka, apakah dari luar ataukah dari dalam dirimu sendiri.
3. Berusahalah untuk fokus pada masa sekarang, bukan yang telah berlalu

Mengenang masa lalu ternyata memiliki efek adiktif atau ketagihan. Hal ini juga memungkinkan kamu untuk terus menyiksa diri sendiri dengan menghidupkan kembali rasa sakit.
Padahal sejatinya, bagaimanapun juga kamu tidak bisa kembali dan menemukan kebahagiaan di sana. Untuk itu, lebih baik kamu fokus dalam menjalani hari ini.
4. Maafkan dirimu sendiri

Mungkin sebenarnya kamu tidak melakukan kesalahan tetapi keadaan membuat kamu terus-menerus menyalahkan diri sendiri. Terlepas dari apa yang terjadi, kamu layak menjalani hari demi hari tanpa memikul beban dari masa lalu.
Kamu bisa menghukum diri sendiri dan tunduk pada kesengsaraan, atau memaafkan diri sendiri dan menciptakan kebahagiaanmu sendiri. Pilihan tersebut sepenuhnya ada di tanganmu.
5. Berhentilah menganggap dirimu seolah-olah menjadi korban

Mungkin benar kamu adalah korban, dan pengalaman menyakitkan di masa lalu membuatmu sulit melupakannya dan ingin membalas mereka yang menyakitimu. Tapi percayalah, menyalahkan orang lain hanya akan menjadikanmu sulit menemukan kebahagiaan.
Untuk itu, tanamkan keyakinan bahwa kamu tidak bertanggung jawab untuk mengadili seseorang. Tetapi kamu bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan saat ini.
Demikian, ingin menjadi orang baik atau jahat adalah kamu sendiri yang menentukan. Dan sejatinya, setiap ujian yang dialami manusia seharusnya membuat mereka lebih tangguh dan makin berempati, bukannya otomatis menjadi orang jahat yang selalu ingin balas dendam.