Apakah kamu percaya dengan konsep self love? Rasanya hal itu benar adanya, lho. Hal tersebut karena jika bukan kita yang mencintai diri sendiri dengan setulus-tulusnya hati ya siapa lagi? Jelas tak ada.
Kamu adalah sosok yang paling memahami dirimu sendiri, nih. Jadi kalau kamu mencari seseorang yang menyenangkan ya sejatinya itu adalah tugas dari dirimu sendiri. Nah, apakah selama ini kamu sudah jadi pribadi yang menyenangkan bagi dirimu sendiri? Cek penjelasanya di bawah ini, ya!
Menjadi pribadi yang menyenangkan salah satunya yakni ketika berhasil memutuskan akan suatu hal dengan sejatinya rasionalitas, ya. Namun, pada kenyataannya sebagian besar orang lebih memilih segala sesuatu berdasarkan nilai rasionalitas yang semu, nih. Bagaimana penjelasan akan hal tersebut? Misalnya saja seseorang memilih untuk berkegiatan atas dasar ikut-ikutan teman atau sedang trend. Dimana dalam hal itu tak ada pemikiran secara jangka panjang atas pilihannya bahkan kegiatan yang dipilih bukanlah berdasarkan atas kemampuannya.
Maka, ketika hal tersebut terjadi hanya akan terjadi penyesalan dengan tersiksanya diri oleh pilihannya sendiri. Lantas apakah kamu sudah memutuskan segala sesuatu yang ada dalam hidupmu atas dasar rasional dengan sejatinya rasionalitas? Coba pikirkan baik-baik, ya.
Melihat orang lain yang lebih kaya, lebih pintar, lebih cantik, dan kelebihan lainnya kadang membuat sebagian besar orang menjadi insecure. Nah, setelah itu mulai menghakimi diri sendiri dengan hukuman bahwa harus sesuai dengan standardisasi yang ada. Hal tersebut dilakukan dengan dalih ingin memperbaiki diri supaya tak insecure lagi, nih.
Mungkin ketika kamu memilih untuk memperbaiki dirimu dan sumber daya atau kemampuanmu mampu untuk memperbaikinya adalah hal yang wajar, ya. Namun, kalau jatuhnya memaksakan diri untuk jadi lebih baik sedangkan kamu tahu bahwa dirimu tak mampu lebih baik jangan diteruskan, nih. Dengan memaksakan hal tersebut bukankah kamu menjadi penjahat bagi dirimu sendiri? Ingat bahwa seharusnya berlaku sebaliknya dengan kamu menjadi penyemangat bagi kelemahanmu, lho.
Rasanya kamu sering berterima kasih pada orang lain yang telah membantumu atau memberikan suatu hal yang berharga bagimu, ya. Akan tetapi, coba jujur apakah kamu pernah berterima kasih dengan dirimu sendiri? Mungkin kamu baru terpikirkan saat ini, nih.
Padahal ada berapa banyak permasalahan hidup yang berhasil dilalui oleh kuatnya dirimu? Kalau dirimu bisa bersuara pasti ia minta untuk diapresiasi, nih. Percayalah rasa terima kasihmu pada orang lain atas perbuatannya tak sebanding dengan apa yang telah dirimu perjuangan sendirian hingga kamu bisa berada pada titik hidup yang sekarang ini. Jadi, tolong jangan jadi pribadi yang menyebalkan dengan tidak tahu diri karena tak pernah berterima kasih pada dirimu sendiri.
Nah, hal menyenangkan lainnya bagi pribadi seseorang ialah dengan mengapresiasi setiap hal besar yang sukses terlewati dengan baik. Ibarat suatu perlombaan ketika berhasil memberikan yang terbaik maka harus diberikan hadiah sebagai reward, ya.
Untuk mengapresiasi diri sendiri tak harus berupa pengeluaran finansial yang besar, lho. Apresiasi diri bisa saja dengan menambah jam untuk menjalankan hobi yang dulunya terbatas waktunya atau bisa juga reward berupa istirahatkan dirimu dengan rileks, nih. Jadi, kalau kamu belum pernah mengapresiasi dirimu cobalah berubah supaya jadi pribadi yang menyenangkan untuk dirimu sendiri bukan untuk orang lain, lho!
Selain mengapresiasi diri atas hal-hal hebat yang dilakukan oleh diri sendiri ya ketika diri sendiri berbuat salah harus ditegur bahkan jika perlu diberikan hukuman, nih. Menagapa demikian? Hal tersebut karena kamulah pelaku sekaligus saksi utama atas perbuatan salahmu itu, ya.
Jadi, saat orang lain tak menegur atas kesalahanmu ya bukan artinya kamu lepas tangan begitu saja, ya. Ingat bahwa memelihara kebiasaan buruk atau kesalahan-kesalahan bukanlah hal yang baik untukmu bahkan bisa jadi hidupmu jadinya tak tenang, lho. Maka dari itu, saat kamu merasakan ada yang salah dari dirimu segera lakukan evaluasi dengan memperbaiki segala sesuatu yang bisa diperbaiki dan menjadikan kesalahan sebagai pengalaman berharga supaya tak terjadi lagi di masa depan, ya.
Sejatinya menjadi pribadi yang menyenangkan bagi diri sendiri tak selalu berhubungan dengan hal yang terkesan enak-enak saja, ya. Hal tersebut karena keenakan yang kamu rasakan bisa jadi itu adalah kebahagiaan yang cuma semu, lho. Jadi, menjadi pribadi yang menyenangkan ialah tentang memahami apa yang benar-benar kita butuhkan.