Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bekerja (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)
ilustrasi bekerja (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Intinya sih...

  • Memaksakan diri menuju burnout, mengurangi kualitas kerja, butuh waktu lama untuk pulih
  • Isolasi sosial memicu kesepian, berdampak pada kesehatan mental dan hubungan personal
  • Stres kronis akibat memaksakan diri, gangguan fisik dan penurunan fungsi otak

Pernah gak sih kamu menyelesaikan pekerjaan sampai larut malam meski tubuh sudah terasa lelah? Atau tetap datang ke acara meskipun kamu sebenarnya butuh istirahat? Memaksakan diri mungkin kedengarannya seperti dedikasi dan komitmen yang patut diacungi jempol, tapi tahukah kamu kalau kebiasaan ini bisa berdampak serius bagi kesehatan fisik dan mental dalam jangka panjang?

Sering kali, kita terjebak dalam budaya "hustle" yang memuji kerja keras tanpa henti. Kita bangga bisa bertahan dengan sedikit tidur atau tetap produktif meski sakit. Padahal, tubuh dan pikiran kita punya batasan yang perlu dihargai. Jika terus diabaikan, alarm internal ini akan berbunyi semakin keras hingga akhirnya kita dipaksa berhenti dengan cara yang gak menyenangkan. Yuk, simak lima dampak jangka panjang dari kebiasaan memaksakan diri yang mungkin belum kamu sadari!

Editorial Team

Tonton lebih seru di