Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Neglect Wound pada Kehidupan Dewasa yang Jarang Disadari

default-image.png
Default Image IDN

Pernahkah kamu merasa bahwa ada sesuatu yang menghalangimu untuk benar-benar bahagia atau merasa diterima, meskipun segala sesuatunya tampak baik-baik saja? Terkadang, luka-luka dari masa kecil, seperti pengabaian emosional, bisa terus memengaruhi kehidupan dewasa kita tanpa kita sadari. Meskipun pengalaman tersebut terjadi bertahun-tahun yang lalu, dampaknya bisa tetap terasa hingga sekarang, mengganggu cara kita berinteraksi dengan orang lain dan dengan diri sendiri.

Luka akibat pengabaian di masa kecil atau neglect wound memang sering kali tidak terlihat, tetapi dampaknya sangat besar. Dampak ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari gangguan emosional hingga kesulitan membangun hubungan yang sehat. Nah, buat kamu yang merasa ada yang belum terselesaikan dalam diri, berikut adalah lima dampak neglect wound yang mungkin gak kamu sadari!

1. Kesulitan mengekspresikan dan memproses emosi yang kompleks

ilustrasi wanita (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pernah merasa bingung atau kesulitan mengenali dan mengekspresikan perasaan yang kamu rasakan? Bisa jadi ini salah satu dampak dari neglect wound. Kalau waktu kecil kamu sering merasa diabaikan secara emosional, saat dewasa kamu mungkin jadi kesulitan mengenali dan mengungkapkan perasaan yang kompleks. Emosi seperti rasa marah atau sedih bisa terasa sangat membingungkan, bahkan sulit untuk diproses. Akibatnya, kamu merasa terisolasi dan gak dipahami oleh orang lain.

Bukan cuma itu, kadang kita juga cenderung menekan emosi negatif karena gak tahu bagaimana cara menghadapinya. Nah, masalah ini bisa berujung pada gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi. Untuk bisa mengatasinya, kamu butuh waktu dan dukungan, baik dari orang terdekat maupun bantuan profesional.

2. Kecenderungan untuk menyenangkan orang lain demi mendapatkan pengakuan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Kamu pernah merasa selalu harus menyenangkan orang lain demi mendapatkan pengakuan? Atau sering mengorbankan diri hanya untuk orang lain merasa bahagia? Hal ini bisa jadi tanda dari neglect wound. Ketika merasa gak dihargai atau diabaikan pada masa kecil, kamu cenderung mencari penerimaan dengan cara menyenangkan orang lain. Ini sering bikin kamu lupa untuk menjaga kebutuhan dan keinginan pribadi.

Akibatnya, kamu bisa merasa lelah, frustrasi, dan bahkan gak puas dengan hidupmu. Kamu mungkin juga kesulitan untuk menetapkan batasan yang sehat, seperti mengatakan "tidak" saat merasa dipaksakan. Belajar untuk menghargai diri sendiri dan memahami bahwa kebahagiaanmu juga penting, adalah langkah awal untuk keluar dari pola ini.

3. Kesulitan mempercayai orang lain dan membangun hubungan yang sehat

default-image.png
Default Image IDN

Rasa takut ditinggalkan atau dikecewakan sering kali muncul karena pengalaman diabaikan di masa kecil. Hal ini bisa membuat kamu sangat berhati-hati dalam membangun hubungan dengan orang lain. Ketika kepercayaan sulit untuk dibangun, kamu cenderung menjaga jarak dengan orang-orang di sekitarmu dan merasa kesepian.

Sulit mempercayai orang lain bisa membuat hubungan menjadi penuh ketegangan, bahkan yang potensial baik sekalipun. Kepercayaan memang butuh waktu dan usaha untuk dibangun, dan kadang kamu perlu berani mengambil risiko emosional untuk bisa merasa nyaman lagi dalam berhubungan dengan orang lain.

4. Rendahnya rasa percaya diri yang menghambat perkembangan diri

ilustrasi wanita (pexels.com/ALINA MATVEYCHEVA)

Rasa rendah diri bisa menjadi dampak langsung dari neglect wound. Kamu mungkin merasa gak cukup baik, gak layak mendapatkan hal-hal baik dalam hidup, dan sering merasa kurang dihargai. Kondisi ini tentu berdampak pada berbagai aspek hidup, mulai dari karier hingga hubungan pribadi. Kamu mungkin merasa ragu untuk mencoba hal-hal baru atau mengejar impian yang kamu punya.

Kondisi ini bisa membuat kamu terjebak dalam perasaan gak pernah cukup baik. Padahal, sangat penting untuk membangun self-esteem yang sehat dan menyadari bahwa kamu berharga, serta pantas mendapatkan hal-hal baik dalam hidup.

5. Mengembangkan cara mengatasi yang tidak sehat untuk menghindari rasa sakit

ilustrasi marah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Untuk menghindari rasa sakit akibat neglect wound, sering kali kita mencari pelarian dalam cara-cara yang gak sehat, seperti menghindari perasaan atau menggunakan alkohol dan obat-obatan. Tentu saja, cara-cara ini hanya memberikan pelarian sementara, tanpa menyelesaikan masalah yang mendasarinya.

Cara mengatasi yang gak sehat ini bisa membuat kondisi fisik dan mentalmu semakin terpuruk. Kamu mungkin merasa terjebak dalam pola yang merusak dan sulit keluar darinya. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dan belajar cara-cara yang lebih sehat untuk mengatasi masalah ini. Dengan dukungan yang tepat, kamu bisa keluar dari siklus negatif dan menemukan keseimbangan hidup yang lebih baik.

Semoga informasi ini bisa membantu kamu lebih memahami bagaimana neglect wound dapat mempengaruhi kehidupan dewasa. Jika kamu merasa salah satu dampak neglect wound memengaruhi dirimu, jangan ragu untuk mencari bantuan dan mulai sembuh dari luka masa lalu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us