Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Bergaul saat Mudik Lebaran, Berbaur Tanpa Pamer

ilustrasi pergaulan (pexels.com/ MART PRODUCTION)

Mudik jadi tradisi tahunan bagi orang yang merantau dengan tujuan bekerja, kuliah, dan sebagainya. Momen ini adalah kesempatan melepas rindu, mempererat tali kekeluargaan hingga relasi sosial dengan tetangga.

Dalam suasana kebersamaan, menjaga sikap agar bersahabat jadi kunci berinteraksi secara asyik dengan yang lain. Keramahan dan keterbukaan dapat membantumu untuk kembali membangun kedekatan dan menumbuhkan rasa nyaman setelah lama gak jumpa langsung.

Bergaullah di rumah masa kecil dengan berbaur akrab bersama siapa saja. Tentu ada etikanya, berikut penjelasannya.

1.Sapa dengan senyuman sebagai tanda penghormatan

ilustrasi tersenyum ramah (pexels.com/Norma Mortenson)

Menyapalah dengan ramah saat kamu bertemu tetangga, atau sahabat lama. Senyuman adalah bentuk penghormatan dan menunjukkan sikap rendah hati. Orang yang kamu senyumi akan merasa dihargai, ini juga efektif mencairkan suasana.

Meski lama tak bersua, mereka yang dulu jadi bagian dalam kehidupan masa kecilmu adalah orang-orang yang berharga. Oleh karena itu, beretika baiklah. Perlihatkan ketulusan dan sopan santun dalam interaksinya.

2.Jaga tata krama dalam percakapan

ilustrasi aktif mendengarkan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bergabunglah dengan keluarga dan teman-teman di rumah. Ngobrol santai sambil menanyakan kabarnya. Berbagilah cerita tentang hal yang mengasyikkan. Gunakan bahasa yang sopan dan jaga etika dalam bercanda, sehingga gak menyinggung perasaan.

Sesuaikan sikap-sikap pergaulan seperti daerah tujuan mudik. Kalau lagi ngobrol juga sebaiknya cerdas memilih topik yang nyaman untuk bersama. Hindari obrolan sensitif seperti perbandingan kehidupan maupun pertanyaan pribadi yang ranahnya masuk privasi.

3.Rendah hatilah, gak perlu pamer-pamer

ilustrasi percakapan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Hindari sikap terlalu menyombongkan diri di hadapan saudara, kerabat, maupun tetangga. Jalani interaksinya dengan suasana santai penuh ketulusan sehingga menciptakan keakraban.

Hargai dan hormati setiap orang tanpa memandang status sosial atau ekonominya. Dengan begitu, momen bergaulmu di kampung halaman terasa menyenangkan bagi semua pihak. Gak ada yang merasa lebih rendah atau terpinggirkan, semua saling merangkul dan peduli.

4.Tetap menghormati kebiasaan dan tradisi setempat

ilustrasi sikap saling menghargai (pexels.com/RODNAE Productions)

Mudik ke suatu daerah, maka kamu perlu tahu dulu tata krama yang berlaku di sana. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan diri secara tepat saat bergaul dengan masyarakat.

Apa yang telah menjadi kebiasaan dan tradisi daerah tersebut, janganlah dijadikan bahan bercandaan berlebihan. Hormati, apresiasi, dan ikuti tata krama pergaulan yang sudah jadi budaya setempat.

Bersilaturahmilah dengan kesopanan dan kedewasaan. Jadikan momen ini untukmu memperluas relasi pertemanan. Berkenalanlah dengan saudara dari tetanggamu, gak perlu malu-malu untuk memulainya lebih dulu. Asal paham etikanya dan dipraktikkan, pasti mudah diterima bergaul dengan siapa pun.

5.Jangan ragu menawarkan bantuan kepada setiap orang yang sedang kerepotan

ilustrasi kegiatan membantu orangtua (pexels.com/Elina Fairytale)

Momen Lebaran adalah suatu perayaan yang dinantikan. Tentu akan ada banyak persiapan seperti memasak, berbelanja dekorasi rumah, membersihkan rumah, dan sebagainya.

Meski, di rumah ada banyak saudara dari anak-anak sampai dewasa kumpul jadi satu, sigaplah membantu siapa saja yang terlihat kerepotan. Terkadang memang ada rasa sungkan antaranggota keluarga besar. Nah, untuk mengurangi rasa tersebut, bisa dengan menunjukkan niat baik untuk membantu.

Bergaul dengan saudara sendiri memang terkadang tetap ada canggungnya, namun cairkan terus suasana dengan tindakan-tindakan baikmu untuknya. Dalam membangun kedekatan juga perlu tahu batasan, hargai waktu dan ruang pribadi saudaramu, maka kalian pasti gampang akrabnya.

Etika bergaul saat mudik Lebaran di kampung halaman, gak hanya soal bersikap ramah, tapi juga hal-hal yang dijelaskan di atas. Dengan etika yang baik, suasana mudik bakalan asyik, hubungan keluarga, kerabat, hingga tetangga pun makin akrab.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us