Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Etika Bermedia Sosial saat Lebaran, Bijak Bersilaturahmi Online

ilustrasi perempuan membuka media sosial (freepik.com/tirachardz)
Intinya sih...
  • Lebaran identik dengan kebahagiaan, tapi jangan pamer THR atau makanan mewah di media sosial. Bagikan momen kebersamaan yang lebih universal dan hindari konten sensitif.
  • Jaga privasi keluarga, hindari unggah momen yang bisa bikin orang lain merasa kurang nyaman. Perhatikan pesan berantai di WhatsApp sebelum diteruskan.
  • Hormati tradisi Lebaran setiap keluarga, hindari membanding-bandingkan atau meremehkan cara merayakan orang lain. Sebarkan kebaikan dan gunakan media sosial untuk hal yang bermanfaat.

Pernahkah kamu merasa media sosial saat Lebaran malah bikin risih? Feed penuh dengan pamer THR, flexing makanan mewah, sampai update yang bikin orang lain gak nyaman. Padahal, Lebaran harusnya jadi momen untuk mempererat silaturahmi, bukan ajang adu gengsi!

Gunakan media sosial dengan cara yang lebih bijak supaya esensi Lebaran tetap terjaga. Gak ada salahnya berbagi kebahagiaan, asal tetap memperhatikan perasaan orang lain. Sebelum berbagi kabar bahagia ke teman-teman online, yuk, simak lima etika bermedia sosial saat Lebaran!

1. Hindari pamer berlebihan di media sosial

ilustrasi perempuan mengakses media sosial (freepik.com/freepik)

Lebaran identik dengan kebahagiaan, tapi bukan berarti harus membagikan semua hal ke media sosial. Foto makanan, hampers mahal, atau jumlah THR yang kamu dapat bisa jadi sensitif bagi orang lain. Ada yang mungkin gak seberuntung itu, jadi lebih baik tetap lowkey.

Berbagi kebahagiaan boleh, tapi jangan sampai terlihat seperti pamer. Pilih konten yang lebih universal, seperti ucapan Lebaran atau momen kebersamaan. Dengan begitu, media sosial tetap jadi tempat yang menyenangkan bagi semua orang.

2. Perhatikan privasi saat mengunggah foto keluarga

ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/freepik)

Foto keluarga saat Lebaran memang menyenangkan untuk diunggah, tapi tetap perhatikan privasi. Gak semua anggota keluarga nyaman wajahnya tersebar di media sosial. Apalagi kalau ada anak kecil, sebaiknya pastikan izin orang tuanya dulu sebelum membagikan foto mereka.

Selain itu, hindari mengunggah momen yang bisa bikin orang lain merasa kurang nyaman. Misalnya, kumpul keluarga besar saat ada yang gak bisa mudik atau perayaan mewah di tengah kondisi sulit. Lebih baik unggah sesuatu yang lebih inklusif dan tetap menjaga perasaan orang lain.

3. Jangan asal forward ucapan dan berita lebaran

ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/senivpetro)

Saat Lebaran, pasti banyak pesan berantai berisi ucapan atau berita viral yang berseliweran di grup WhatsApp. Tapi, gak semua pesan itu benar atau relevan untuk dibagikan. Sebelum meneruskan sesuatu, pastikan dulu kebenarannya supaya gak menimbulkan kesalahpahaman.

Lebih baik kirim ucapan yang lebih personal dan tulus daripada sekadar copy paste pesan panjang. Dengan begitu, silaturahmi terasa lebih bermakna, bukan sekadar formalitas. Media sosial dan aplikasi chat harus digunakan untuk mendekatkan, bukan sekadar menyebarkan pesan tanpa makna.

4. Hargai perbedaan dalam perayaan lebaran

ilustrasi merayakan lebaran (freepik.com/freepik)

Setiap keluarga punya tradisi Lebaran yang berbeda-beda, dan itu harus dihormati. Jangan sampai ada unggahan yang membanding-bandingkan atau meremehkan kebiasaan orang lain. Gak semua orang merayakan dengan cara yang sama, dan itu gak masalah!

Misalnya, ada yang bisa mudik, ada juga yang gak. Ada yang merayakan dengan sederhana, ada yang lebih meriah. Selama masih dalam batas wajar dan sesuai nilai-nilai Lebaran, gak perlu saling menghakimi atau merasa cara sendiri yang paling benar.

5. Gunakan media sosial untuk menyebarkan hal positif

ilustrasi perempuan menggunakan handphone (freepik.com/marymarkevich)

Momen Lebaran bisa jadi waktu yang tepat untuk menyebarkan kebaikan melalui media sosial. Bisa dengan berbagi cerita inspiratif, mengucapkan selamat Lebaran, atau sekadar menyebarkan pesan damai. Dengan begitu, media sosial terasa lebih bermakna dan gak sekadar jadi ajang pamer.

Kamu juga bisa memanfaatkan media sosial untuk membantu orang lain. Misalnya, dengan mendukung penggalangan dana atau membagikan info tentang komunitas yang butuh bantuan. Lebaran adalah tentang berbagi, jadi gunakan platform digital untuk hal yang lebih bermanfaat!

Media sosial bisa jadi alat yang mempererat silaturahmi jika digunakan dengan bijak. Jangan sampai kamu tidak memerhatikan etika bermedia sosial saat Lebaran dan malah jadi ajang pamer atau menyinggung perasaan orang lain. Yuk, rayakan Lebaran dengan lebih bermakna dan tetap menjaga etika di dunia maya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tiara Merdika
EditorTiara Merdika
Follow Us