Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Pessimism Bias, Fenomena yang Bikin Kamu Pesimis

ilustrasi cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • Pesimisme bias membuat seseorang cenderung menduga hal negatif dan meremehkan hal positif, mempengaruhi pengambilan keputusan dan interaksi sosial.
  • Bias ini berkorelasi dengan depresi dan kesehatan mental, menyebabkan pemikiran negatif yang sulit dipecahkan dan isolasi sosial.
  • Pesimisme bias membatasi pertumbuhan pribadi dan profesional, mengakibatkan penurunan motivasi, isolasi sosial, dan kehilangan peluang penting.

Pernahkah kamu merasa bahwa kamu akan gagal dalam suatu ujian, meskipun kamu sudah cukup siap? Atau kamu selalu merasa bahwa orang lain tidak menyukaimu? Jika ya, kamu mungkin mengalami pessimism bias.

Pessimism bias adalah kecenderungan kognitif yang membuat seseorang lebih mudah menduga hal-hal negatif dan meremehkan hal-hal positif. Nah, berikut adalah lima fakta menarik tentang pessimism bias yang perlu kamu ketahui. Yuk, simak!

1. Pessimism bias mengubah persepsi realitas

ilustrasi cemas (pexels.com/Liza Summer)

Pessimism bias dapat membuat kamu merasa bahwa kamu kemungkinan besar akan gagal dalam suatu ujian, meskipun kamu sudah cukup siap dan kemungkinan besar akan mendapatkan nilai yang baik. Ini menunjukkan bagaimana bias ini dapat mendistorsi cara berpikir seseorang dan mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak rasional. Selain itu, bias ini juga dapat menyebabkan kamu merasa bahwa orang lain mungkin tidak menyukai kamu tanpa alasan yang jelas, meskipun tidak ada bukti yang mendukung asumsi tersebut.

Ketika berhadapan dengan situasi baru atau tantangan, pessimism bias bisa membuat kamu merasa bahwa hasilnya akan negatif, bahkan sebelum kamu mencoba. Ini bisa menghambat kemajuan pribadi dan profesional karena kamu mungkin menghindari situasi yang sebenarnya bisa memberikan hasil yang positif. Pessimism bias juga dapat mempengaruhi bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain, membuat kamu lebih cenderung mengharapkan penolakan atau konflik daripada kerjasama atau dukungan.

2. Pessimism bias terkait dengan kesehatan mental

ilustrasi berpikir (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bias ini memiliki korelasi yang kuat dengan depresi dan kesehatan mental secara umum. Orang yang memiliki pessimism bias cenderung melihat dunia melalui lensa yang lebih gelap, yang dapat mempengaruhi emosi dan kesejahteraan mental mereka. Misalnya, jika kamu merasa cemas atau takut tentang suatu prospek, perasaan ini dapat meresap ke dalam estimasi dan ekspektasi kamu, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi keputusan yang kamu buat.

Pessimism bias dapat menyebabkan seseorang merasa terjebak dalam siklus pemikiran negatif yang sulit dipecahkan. Ini bisa menyebabkan penurunan motivasi dan keinginan untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko. Dalam beberapa kasus, ini juga bisa menyebabkan isolasi sosial, karena individu mungkin menghindari interaksi yang mereka anggap akan berakhir dengan kekecewaan atau penolakan.

3. Pessimism bias bisa mempengaruhi keputusan

ilustrasi cemas (pexels.com/Alex Green)

Pessimism bias dapat menyebabkan seseorang menghindari mengambil risiko atau peluang baru karena mereka terlalu memperkirakan kemungkinan kegagalan. Ini dapat menyebabkan kehilangan peluang penting dalam pendidikan, karier, dan hubungan pribadi. Sebagai contoh, sebuah studi di Prancis menemukan bahwa pesimisme dapat menyebabkan orang mengharapkan hasil yang lebih buruk dari kenyataannya, seperti dalam kasus lemparan koin di mana peserta cenderung memperkirakan mereka akan kalah lebih sering daripada kenyataannya.

Ketika datang ke pengambilan keputusan, pessimism bias bisa membuat kamu lebih cenderung untuk memilih opsi yang lebih aman atau konvensional, bahkan jika opsi tersebut tidak selalu yang terbaik. Ini bisa membatasi pertumbuhan dan perkembangan, karena kamu mungkin tidak mengeksplorasi semua pilihan yang tersedia atau mengambil kesempatan yang bisa membawa keberhasilan.

4. Pessimism bias bukan hanya tentang pesimisme

ilustrasi cemas (pexels.com/energepic.com)

Meskipun sering kali dianggap sebagai sikap pesimis, pessimism bias lebih dari itu; ini adalah fenomena psikologis yang kompleks yang mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri dan masyarakat. Bias ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga dapat mempengaruhi pandangan kita terhadap masyarakat secara keseluruhan, yang dapat memiliki konsekuensi politik yang signifikan.

Pada tingkat masyarakat, pessimism bias dapat menyebabkan populasi secara keseluruhan meremehkan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah atau mencapai tujuan bersama. Ini bisa mengarah pada kurangnya tindakan kolektif atau dukungan untuk inisiatif yang bisa membawa perubahan positif.

5. Pessimism bias bisa diatasi

ilustrasi menangis (pexels.com/MART PRODUCTION)

Kamu dapat belajar untuk mengenali dan mengatasi pessimism bias dengan menggunakan proses berpikir yang tepat dan membantu orang lain untuk menghadapi bias mereka. Ini melibatkan kesadaran diri dan keterampilan mengelola pikiran dan ekspektasi. Dengan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana bias ini bekerja, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatifnya pada kehidupan kamu dan membuat keputusan yang lebih seimbang dan berdasarkan realitas.

Salah satu cara untuk mengatasi pessimism bias adalah dengan mempraktikkan afirmasi positif dan bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup kamu. Ini dapat membantu mengubah pola pikir kamu dari yang negatif menjadi lebih positif dan realistis. Selain itu, mindfulness dan meditasi juga dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu kamu tetap berada di saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk berpikir negatif.

Memahami pessimism bias bukan berarti kamu harus menjadi orang yang selalu pesimis. Justru, dengan memahami bias ini, kamu dapat belajar untuk mengelola pemikiran dan ekspektasi kamu dengan lebih baik. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki pikiran negatif dari waktu ke waktu. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us