Merantau biasa menjadi pilihan saat anak beranjak dewasa untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja. Terutama saat anak baru pertama kali hendak merantau, tentu orangtua akan memberikan banyak wejangan.
Tujuannya baik. Agar anak selamat bahkan sukses di tanah orang. Supaya kelak pulang-pulang sudah jadi orang. Apakah kamu juga perantau? Kalau ya, yuk, ingat-ingat lagi nasihat orangtua biar kamu makin semangat!
Dengan siapa kamu berteman selama merantau memang sangat menentukan akan jadi apa kamu kelak. Gak ada keluarga yang bisa memantau pergaulanmu. Maka kamu harus lebih berhati-hati dalam menjaga diri.
Bukan sombong dan gak luwes dalam bergaul. Namun pastikan kamu berada dalam pergaulan yang positif. Kamu harus berani menolak ajakan-ajakan yang bisa berakibat buruk bagimu.
Kalau kamu merantau untuk melanjutkan pendidikan, kamu harus menghemat uang kiriman orangtua atau beasiswa yang didapatkan. Kalau kamu bekerja, kamu juga gak boleh berfoya-foya mentang-mentang sudah punya uang sendiri.
Sebab kalau terjadi apa-apa, tabunganmu akan sangat membantumu bertahan hidup. Menunggu kiriman lagi dari orangtua mungkin gak bisa cepat. Sedang hendak meminjam dari orang lain mungkin kamu malu atau malah gak ada yang mau meminjami.
Memang benar, menjadi perantau harus lebih pintar mengelola uang seperti dalam poin 2. Namun bukan berarti kamu asal dalam membeli makanan, mengabaikan kebersihan serta nutrisi.
Nanti malah jadi penyakit. Sudah keluar biaya banyak, juga siapa yang akan merawatmu? Maka mengatur pola makan tetap penting. Meski menunya sederhana, yang penting teratur, bersih, dan menyehatkan.
Bukan berarti kamu perlu menjadi seorang penjilat biar mereka menyukaimu. Namun bersikaplah ramah pada siapa pun. Hanya karena kamu anak kos misalnya, jangan lantas sama sekali tak peduli pada tetangga-tetangga di sekitar tempat kosmu.
Bagaimanapun, kamu seorang pendatang. Kamu harus bersikap baik kalau ingin diterima dengan baik pula di suatu lingkungan. Tersenyum, mengangguk, dan sedikit sapaan sudah cukup untuk menunjukkan bahwa kamu menghormati mereka.
Saat keluarga gak bisa menjagamu secara langsung, Tuhan selalu ada untukmu. 24 jam nonstop setiap harinya. Jadi jangan sampai kesibukan bekerja atau keasyikan bermain bersama teman membuatmu lupa menjalankan ibadah.
Dengan beribadah sesuai keyakinan, hatimu akan terasa lebih tenang. Kamu bisa berpikir lebih jernih. Bila ada masalah, kamu lebih mungkin terhindar dari pelarian ke hal-hal negatif. Juga, bisa menjaga semangatmu untuk berjuang di tanah orang.
Sampai kapan pun, nasihat-nasihat di atas akan selalu relevan dalam hidupmu. Kelak anakmu juga ingin merantau, kamu pasti akan menasihatkan hal yang sama. Untuk saat ini, jalankan terus nasihat di atas biar perantauanmu sukses ya!