5 Hal yang Gak Perlu Kamu Lakukan Pada Orang yang Membencimu 

Yakin dia punya alasan yang kuat buat membencimu? Bagaimana jika jawabannya ternyata hanya mengada-ada tetapi telanjur membuatmu percaya? Kamu perlu tahu, gak semua orang membencimu karena kamu memang layak dibenci. Gak jarang mereka sebenarnya bermasalah dengan diri sendiri.

Dan kalau kamu terus menanyakan alasan kebenciannya, dia mungkin hanya akan menjawab asal-asalan. Atau malah memaki-makimu di depan orang banyak dan bikin kamu malu banget. Jadi kalau kamu merasa perlu menanyakannya, sekali saja ya?

Toh, dia bukan anak kecil lagi. Dia bisa langsung menjawabnya kalau dia mau dan ada niat untuk berbaikan denganmu. Kalau dia mengelak dari pertanyaan itu, jangan mau terjebak dalam labirin permasalahan yang diciptakannya.

Misalnya, kamu lantas bersikap semanis mungkin padanya. Bahkan memberinya ini itu demi menunjukkan kalau kamu orang yang baik, gak layak buat dibenci. Padahal, benci sih benci saja. Bukannya menghargai sikap ramahmu, orang yang membencimu justru bisa menjadikannya alasan untuk makin gak menyukaimu.

Ada-ada saja alasan yang bisa dikemukakannya. Seperti menuduh kebaikanmu palsu, tukang cari muka, atau bahkan ingin membeli kehormatannya dengan beragam pemberianmu. Bingung? Ya, meladeni orang yang sudah membencimu sejak awal memang membingungkan dan melelahkan.

Kamu gak perlu membalikkan perasaannya dari benci menjadi suka. Kalau memang kamu ada salah padanya dan dia masih sulit memaafkanmu, cuma waktu yang bisa melunakkan hatinya. Apalagi kalau memang kamu sebenarnya gak ada salah melainkan dia sekadar dengki padamu. Kebenciannya hanya bisa dihilangkan oleh dirinya sendiri.

Bahkan jika kamu benar-benar melakukan kesalahan, seharusnya permintaan maaf sekali atau dua kali juga sudah cukup kok. Tinggal dia mau membuka pintu maafnya atau gak. Sementara kalau kamu gak tahu apa kesalahanmu padanya, kamu juga masih perlu meminta maaf. Barangkali kamu gak sadar saat melakukannya.

Namun baik kamu jelas bersalah atau gak, kamu gak perlu sampai terkesan mengemis ampunan. Itu hanya akan membuat egonya makin tinggi. Sampai-sampai memaafkanmu akan terasa meruntuhkan harga dirinya.

Dia cuma fokus pada dirinya sendiri dan abai pada harga dirimu yang sudah terlebih dahulu hancur dengan terus meminta maaf. Padahal belum tentu kamu memang bersalah. Merendah baik, tetapi jangan sampai kamu malah jadi direndahkan ya?

Wajar kalau lama-kelamaan kamu merasa jengkel pada orang yang membencimu. Dia gak merespons permintaan maafmu, gak menjelaskan duduk persoalannya, bahkan mungkin berbuat aneh-aneh untuk mempermalukanmu. Dia seperti selalu mecari gara-gara sama kamu.

Tetapi apakah kamu perlu ganti membencinya? Bukan cuma kamu jadi mirip sama dia, tetapi fokus dalam hidupmu bisa terganggu jika membalas kebencian dengan kebencian. Kalau kebenciannya padamu terlahir dari kotornya hati, biarkan hati yang kotor itu jadi miliknya saja. Kamu gak perlu ikut-ikutan.

Ini sulit sih. Apalagi saat kamu mendatanginya untuk bertanya alasan dan meminta maaf jika ada salah. Kedatanganmu saja sudah membuatnya tahu bahwa kamu terganggu dengan kebenciannya padamu sehingga ingin lekas mengakhirinya.

Oke, cukupkan sampai di situ. Seperti diuraikan di awal. Jika dia gak menyambut niat baikmu, kamu harus bisa menutupi perasaan gak nyamanmu dibenci orang. Sebab kalau dia terus melihatnya, bukan gak mungkin dia akan sengaja berbuat lebih represif biar kamu makin tersiksa.

Kamu gak tahu motivasi sesungguhnya dari kebenciannya, kan? Ada lho, orang yang menggunakan trik ini hanya untuk menjatuhkanmu. Maka tampillah senyaman mungkin, bergabung dengan teman-temanmu yang positif, dan anggap seakan-akan dia dan kebenciannya itu gak ada. Nanti dia akan frustrasi sendiri.

Dibenci memang gak enak. Tetapi kalau kamu terus meladeni kebencian yang gak jelas, hidupmu dijamin bakal ribet sendiri. Jangan sampai ya?