Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Menambah Dana Darurat, Cek!

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dana darurat merupakan aspek penting dalam perencanaan keuangan yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap berbagai situasi tak terduga. Ketika menghadapi kondisi seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau kebutuhan mendesak lainnya, memiliki dana darurat yang cukup dapat membantu menghindari tekanan finansial yang berlebihan.

Namun, seiring dengan perubahan gaya hidup dan meningkatnya kebutuhan, jumlah dana darurat yang awalnya disiapkan bisa saja tidak lagi mencukupi. Oleh karena itu, meninjau kembali dan menambah jumlah dana darurat secara berkala menjadi langkah yang perlu dilakukan untuk memastikan kestabilan finansial tetap terjaga.

Supaya kamu tidak salah ambil langkah dalam menambah dana darurat, langsung saja simak kelima hal yang harus kamu pertimbangkan berikut ini. Jangan dilewatkan!

1. Menentukan besaran dana yang dibutuhkan

ilustrasi dana darurat (pexels.com/maitree rimthong)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/maitree rimthong)

Besaran dana darurat harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan kondisi finansial. Biasanya, jumlah ideal berkisar antara tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Namun, bagi seseorang yang memiliki tanggungan lebih banyak atau bekerja di sektor dengan risiko tinggi, jumlah ini dapat ditingkatkan hingga sembilan atau dua belas bulan pengeluaran.

Setelah target dana darurat ditentukan, langkah berikutnya adalah memastikan metode pengumpulan yang efektif. Jika dana ini terlalu kecil, maka harus ada strategi yang jelas untuk menambahnya secara bertahap. Sebaliknya, jika sudah cukup besar, maka fokus dapat dialihkan pada investasi atau tujuan finansial lainnya.

2. Memilih sumber dana untuk ditambahkan

ilustrasi dana darurat (pexels.com/olia danilevich)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/olia danilevich)

Salah satu cara paling efektif adalah dengan menyisihkan sebagian pendapatan tetap setiap bulan. Persentase yang disarankan berkisar antara 10 hingga 20 persen dari penghasilan, tergantung pada kemampuan finansial dan kebutuhan lainnya. Jika ada penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan, bonus, atau hasil investasi, dana tersebut juga bisa dialokasikan untuk mempercepat pencapaian target.

Menyesuaikan gaya hidup sementara untuk meningkatkan tabungan juga dapat menjadi strategi yang efektif. Misalnya, mengurangi pengeluaran konsumtif, membatasi langganan layanan yang tidak terlalu penting, atau mencari alternatif yang lebih hemat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan mengoptimalkan pengeluaran, dana yang disisihkan bisa lebih besar dan tujuan finansial tercapai lebih cepat.

3. Memilih tempat penyimpanan yang aman

ilustrasi dana darurat (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu aspek terpenting dalam menambah dana darurat adalah memilih tempat penyimpanan yang aman dan mudah diakses. Dana darurat tidak sebaiknya disimpan dalam bentuk aset yang sulit dicairkan, seperti properti atau investasi dengan risiko tinggi. Instrumen yang paling cocok untuk dana darurat adalah deposito jangka pendek, atau instrumen pasar uang yang memberikan fleksibilitas dalam pencairan.

Menyimpan dana darurat di rekening terpisah dari rekening utama juga bisa menjadi strategi yang efektif agar tidak tergoda untuk menggunakannya untuk keperluan lain. Memilih lembaga keuangan yang menawarkan bunga kompetitif dan bebas biaya administrasi juga dapat membantu meningkatkan nilai dana darurat seiring waktu.

4. Menyesuaikan dengan kondisi dan perubahan hidup

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/Pixabay)

Besaran dana darurat sebaiknya dievaluasi secara berkala, terutama ketika terjadi perubahan dalam kehidupan. Jika ada peningkatan tanggungan, seperti pernikahan, kelahiran anak, atau perubahan pekerjaan, maka jumlah dana darurat perlu disesuaikan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan dalam situasi darurat.

Selain itu, inflasi juga bisa berdampak pada daya beli dana darurat. Jika tidak disesuaikan, maka jumlah yang sebelumnya cukup mungkin menjadi kurang di masa mendatang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi setiap enam bulan atau setahun sekali guna memastikan bahwa jumlah yang tersimpan masih sesuai dengan kebutuhan terkini.

5. Menjaga konsistensi dalam membangun dana darurat

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Dom J)
ilustrasi dana darurat (pexels.com/Dom J)

Salah satu tantangan dalam menambah dana darurat adalah menjaga konsistensi. Banyak orang merasa sulit untuk tetap disiplin dalam menabung, terutama jika ada kebutuhan mendesak lain yang muncul. Menetapkan strategi otomatis, seperti transfer otomatis ke rekening dana darurat setiap bulan, bisa menjadi cara efektif untuk mengatasi kendala ini.

Menjadikan penambahan dana darurat sebagai prioritas keuangan dapat membantu mencapai stabilitas finansial lebih cepat. Jika terjadi pengeluaran darurat dan dana digunakan, segera kembalikan jumlah yang telah terpakai agar perlindungan finansial tetap terjaga.

Menambah dana darurat memerlukan perencanaan yang matang agar tujuan finansial tidak terganggu. Dengan strategi yang tepat, dana darurat dapat menjadi fondasi keuangan yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifai
EditorRifai
Follow Us