Ini 5 Kebiasaan Positif yang Mulai Tergerus Perubahan Zaman

Hadirnya benda bernama gawai menjadi permulaan awal kegiatan membaca buku secara fisik bergeser ke buku elektronik. Kelebihannya, kegiatan membaca buku bisa dilakukan di mana saja tanpa perlu ribet membawa buku tebal.

Karena alasan kemudahan, saat ini banyak orang lebih memilih membaca buku via ponsel pintar atau tablet daripada membaca buku fisik.

Padahal, jika ditinjau dari segi kesehatan, membaca buku elektronik lebih berisiko lantaran terpapar radiasi cahaya pada gawai. Ini berbeda dengan membaca buku secara fisik yang lebih aman.

Bahkan, membaca buku secara fisik dapat menajamkan daya ingat. Melansir laman Mental Floss, membaca buku fisik dapat membuat pembaca lebih mudah menyerap dan mengingat informasi bacaan ketimbang mereka yang membaca buku elektronik.

Kebiasaan positif lainnya yang juga mulai meredup akibat perubahan zaman adalah kegiatan menulis di atas kertas. Saat ini, kegiatan menulis di atas kertas masih dilakukan oleh pelajar sekolah atau mahasiswa.

Namun, bagi masyarakat umum hingga pekerja profesional, kegiatan menulis di atas kertas digantikan dengan kegiatan menulis dengan cara mengetik di komputer, laptop, atau ponsel pintar.

Padahal, kegiatan menulis di atas kertas memiliki dampak positif bagi seseorang, seperti membantu otak untuk membangun memori motorik, sehingga seseorang menjadi lebih mudah mengingat apa yang telah ia tulis.

Kebiasaan positif seperti bercengkerama dengan keluarga atau pun teman secara nyata mulai bergeser pada zaman sekarang. Kegiatan tersebut mulai berubah sejak teknologi mulai merambah dalam sendi-sendi kehidupan.

Jika dahulu bertemu keluarga ke kampung halaman dapat mengobati kerinduan, namun kini kegiatan tersebut bisa dilakukan hanya dengan melakukan panggilan video atau lewat ponsel pintar atau pun laptop. Alhasil, kegiatan bertatap muka bersama orang-orang tercinta pun beralih ke dunia maya.

Perkembangan zaman yang terus bergerak maju ternyata ikut membuat pola perilaku seseorang berubah seketika. Salah satu contohnya, yakni kehadiran media sosial yang hampir setiap orang memilikinya.

Kadang, sering ditemukan pengguna media sosial yang kebablasan dalam berkomentar, sehingga tidak lagi menjaga nilai-nilai sopan santun saat membubuhkan komentar. Alhasil, kebiasaan menjaga sikap sopan santun kepada orang lain pun menjadi luntur.

Kebiasaan positif lainnya yang juga mulai surut akibat perubahan zaman, yakni menjaga privasi. Saat ini, privasi menjadi hal yang lumrah dibicarakan, sehingga orang-orang merasa tidak perlu menjaganya.

Padahal, setiap orang punya ruang privasi masing-masing dan sudah seharusnya setiap orang menjaga privasi, termasuk aibnya sendiri. Namun, kini, dengan adanya perubahan zaman, termasuk maraknya penggunaan media sosial, kita temukan permasalahan privasi diangkat dan dibicarakan massa secara beramai-ramai.

Akhirnya, banyak orang yang jatuh dalam perilaku sibuk mengurus privasi orang lain, ketimbang menjaga dan membenahi diri sendiri.

Demikianlah, lima kebiasaan positif yang mulai tergerus perubahan zaman. Sejatinya, zaman memang berubah, namun jangan membuat seseorang ikut terseret arus hingga jatuh ke dalam perilaku negatif yang ujungnya malah merugikan diri sendiri. Apakah kamu merasakan perubahan ini juga?