Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kekeliruan Berpikir yang Membuat Seseorang Kerap Merasa Malas

ilustrasi merasa malas (pexels.com/Andres Ayrton)

Malas menjadi salah satu kebiasaan kurang baik yang kerap dialami setiap orang. Bahkan, banyak orang yang masih sukar mengatasinya. Ketika rasa malas melanda, seolah kamu tak memiliki motivasi untuk melakukan apa-apa. Bahkan tanggung jawab sehari-hari pun bisa saja terbengkalai.

Namun, barangkali kesulitanmu dalam mengatasinya adalah lantaran kamu tidak tahu penyebab pasti, mengapa malas itu melanda. Ketika tahu akar persoalannya, secara otomatis kamu bisa memperbaiki hal tersebut. Berikut beberapa kekeliruan dalam berpikir yang kerap membuatmu memiliki kebiasaan malas. Simak baik-baik, ya!

1. Punya ekspektasi terlalu tinggi terhadap hasil dari suatu pekerjaan

ilustrasi orang merenung (pexels.com/Liza Summer)

Perasaan malas tentu tidak datang secara tiba-tiba. Ada penyebab pasti di baliknya, yakni salah satunya mengenai ekspektasimu yang terkadang berlebihan dalam melakukan suatu pekerjaan. Kamu kerap menetapkan standar tinggi terhadap hasil dari pekerjaan tersebut padahal memulai saja belum.

Ketika dalam proses pengerjaan ada yang tidak sesuai harapan, di situlah kamu sangat rentan merasa malas untuk melanjutkannya. Imbasnya, kamu jadi menunda menuntaskan pekerjaan atau bahkan tidak lagi menyentuhnya sama sekali, lantaran malas telah melanda. Hal ini sering berkaitan dengan sikapmu yang mengarah pada perfeksionis.

2. Mengira bahwa jika banyak hal yang dilakukan maka akan semakin produktif

ilustrasi merasa lelah (pexels.com/Karolina Grabowska)

Terkadang, kamu tak sadar telah mengalami kekeliruan dalam berpikir. Salah satunya menganggap jika kamu melakukan banyak pekerjaan, artinya dirimu juga produktif. Padahal kenyataannya tak selalu demikian, banyak hal yang kamu lakukan juga bisa bikin lelah baik secara fisik maupun mental.

Di momen itulah rasa malas akan muncul. Malas untuk melanjutkannya, malas untuk memulai lagi, bahkan malas untuk menuntaskannya. Sebab, rasa lelah dan jenuh sudah masuk ke dalam diri. Untuk mengatasinya, kamu perlu memberikan jeda sejenak. Bisa dengan mengurangi beban pekerjaan atau mengalihkan pikiran ke hal lainnya selain pekerjaan tersebut.

3. Terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan semua pekerjaan

ilustrasi fokus pada pekerjaan (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kesalahan berpikir selanjutnya yang mampu mendatangkan rasa malas, yakni kerap merasa mampu menyelesaikan semua pekerjaan, sebanyak apa pun itu. Namun, hal itu justru keliru lantaran setiap orang punya batasnya masing-masing. Kamu manusia biasa yang pasti butuh istirahat.

Maka wajar apabila malas itu tercipta, ketika kamu terlalu memaksakan diri menuntaskan semua hal. Di saat itu tekanan akan melanda, pikiran semakin kacau, bahkan sudah tidak bisa dikatakan produktif lagi. Maka dari itu, tuntaskan pekerjaan sesuai dengan porsinya terlebih dahulu.

4. Menganggap bahwa kita perlu menjadi ahli dalam semua bidang

ilustrasi frustrasi dengan pekerjaan (pexels.com/Yan Krukau)

Pemicu rasa malas dalam melakukan suatu pekerjaan yakni kekeliruan dalam berpikir yang menganggap, bahwa kamu perlu ahli dalam setiap bidang. Alhasil, kamu akan memaksa diri untuk menguasai semua hal, di mana boleh jadi sebetulnya kamu belum mampu. Imbasnya, rasa malas itu bisa datang dalam proses tersebut.

Padahal sejatinya, kamu tak harus menjadi ahli dalam setiap pekerjaan. Sebab, manusia punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Memaksakan hal itu hanya akan menciptakan tekanan baru dan membuat pekerjaan, justru tidak berjalan dengan maksimal dan rentan merasakan kemalasan.

5. Sesekali menunda pekerjaan, menganggap hal itu sebuah kewajaran

ilustrasi merasa malas (pexels.com/Andres Ayrton)

Pemicu rasa malas dalam diri juga bisa datang dari kebiasaan menunda pekerjaan. Kamu kerap berpikir, bahwa sesekali tidak masalah menundanya. Namun, kamu perlu waspada karena hal itu merupakan pemikiran yang keliru. Justru awal mula rasa malas itu muncul, lantaran tidak segera menyelesaikan hal yang menjadi tanggung jawabmu.

Sejatinya malas itu hal yang manusiawi. Sesekali merasa malas tidak apa-apa, sebab di sisi lain malas juga memiliki dampak positif, yakni kamu bisa mengambil jeda sejenak. Jeda untuk mempersiapkan diri secara fisik maupun mental untuk beralih ke tanggung jawab selanjutnya.

Namun, seringnya kamu terjebak dalam rasa malas itu sehingga hari-hari terasa tidak produktif dan berjalan begitu saja. Oleh karena itu, kamu perlu mengetahui karena munculnya rasa malas salah satunya bersumber dari pola pikirmu yang perlu dibebani, seperti beberapa hal di atas. Semangat untuk menjadi lebih baik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us