5 Kesalahan yang Sering Disepelekan saat Memberi Apresiasi, Hindari!

Apresiasi adalah bahasa universal yang dapat mempererat hubungan dan memberi makna pada hidup. Namun, banyak dari kita tanpa sadar melakukan kesalahan saat mencoba memberikan apresiasi.
Bukannya memperkuat koneksi, kata-kata yang salah justru dapat merusak niat baik yang ingin disampaikan. Untuk itu, mari kita bahas lima kesalahan yang sering terjadi saat memberikan apresiasi, agar kita dapat menghindarinya.
1. Memberikan apresiasi dengan nada yang terlalu formal atau dingin

Ketika kamu ingin mengapresiasi seseorang, memilih nada yang terlalu formal bisa membuat pujianmu terasa hambar. Contohnya, mengatakan “Kerjamu cukup baik” tanpa ekspresi tambahan bisa terdengar seperti basa-basi belaka. Nada seperti ini cenderung tidak meninggalkan dampak emosional yang mendalam bagi penerima.
Cobalah untuk menggunakan kata-kata yang lebih personal dan tulus, seperti “Aku benar-benar kagum dengan caramu menyelesaikan ini. Kamu hebat!” Dengan menyuntikkan rasa hangat dalam kata-katamu, apresiasi yang kamu berikan akan terasa lebih hidup dan menyentuh hati.
2. Hanya fokus pada hasil akhir, lupa menghargai prosesnya

Kesalahan ini sering terjadi tanpa disadari. Kita lebih sering memuji hasil akhir yang terlihat jelas, seperti pencapaian besar atau prestasi formal, tetapi lupa memberikan apresiasi atas usaha dan perjuangan yang telah dilalui. Padahal, proses di balik pencapaian tersebut sering kali lebih berarti bagi seseorang.
Misalnya, alih-alih hanya mengatakan “Keren, kamu dapat nilai sempurna,” tambahkan apresiasi untuk prosesnya: “Aku tahu kamu belajar keras untuk ini. Usahamu benar-benar terbayar.” Dengan cara ini, kamu tidak hanya menghargai hasilnya, tetapi juga perjalanan emosional yang telah dilalui penerima.
3. Menggunakan pujian yang dibandingkan dengan orang lain

Pujian yang disertai perbandingan, seperti “Kamu jauh lebih baik daripada si A,” bisa membuat apresiasi terasa kurang tulus. Meskipun niatmu baik, perbandingan seperti ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penerima atau bahkan menciptakan persaingan yang tidak sehat.
Lebih baik fokus pada keunikan individu. Katakan, “Kamu punya cara unik untuk menyelesaikan masalah ini. Aku sangat terinspirasi.” Dengan begitu, apresiasi yang kamu berikan benar-benar menghargai siapa dia tanpa mengukur kelebihannya dengan standar orang lain.
4. Melupakan momen yang tepat untuk memberikan apresiasi

Terlambat memberikan apresiasi bisa membuat maknanya berkurang. Apresiasi yang diberikan terlalu jauh dari momen yang dimaksud sering kali kehilangan relevansi emosionalnya. Sebagai contoh, memberi ucapan selamat atas keberhasilan seseorang seminggu setelahnya bisa terasa kurang berkesan.
Pastikan kamu peka terhadap waktu. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang mengesankan, jangan tunda untuk menyampaikan rasa terima kasih atau pujianmu. Bahkan pesan singkat seperti “Aku sangat menghargai kerja kerasmu tadi” dapat membuat seseorang merasa dihargai di saat yang tepat.
5. Tidak menyesuaikan apresiasi dengan karakter penerima

Setiap orang memiliki preferensi cara menerima apresiasi. Beberapa lebih menyukai kata-kata pujian langsung, sementara yang lain lebih menghargai tindakan nyata seperti bantuan kecil atau hadiah simbolis. Memberikan apresiasi tanpa mempertimbangkan kepribadian penerima bisa terasa kurang berarti.
Untuk itu, kenali karakter orang yang ingin kamu apresiasi. Jika dia lebih senang dengan tindakan, tunjukkan apresiasimu melalui bantuan konkret. Jika dia lebih suka kata-kata, gunakan kalimat yang spesifik dan bermakna. Dengan menyesuaikan caramu, apresiasi yang kamu berikan akan lebih efektif dan berkesan.
Apresiasi bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga soal bagaimana kita membuat orang lain merasa dihargai dan dipahami. Dengan menghindari lima kesalahan di atas, kamu dapat memberikan apresiasi yang tidak hanya tulus, tetapi juga mampu mempererat hubungan. Ingatlah, apresiasi yang tepat memiliki kekuatan untuk mengubah hari seseorang menjadi lebih baik, bahkan mungkin lebih dari yang kamu bayangkan.