Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Membangun Self-Esteem setelah Kegagalan

ilustrasi self esteem (unsplash.com/Bart LaRue)
ilustrasi self esteem (unsplash.com/Bart LaRue)

Kita semua adalah makhluk yang memiliki perasaan. Gak peduli seberapa sukses atau berbakatnya kamu, kegagalan yang tak terduga tentu bisa sangat mengguncang kepercayaan diri. Saat segala sesuatu berjalan baik kemudian gak diduga tiba-tiba memburuk, pastinya butuh usaha untuk bangkit kembali.

Orang-orang sukses paham banget mengenai hal ini. Karena itulah mereka berusaha menggunakan berbagai taktik untuk bisa pulih dari kegagalan, sehingga bisa membangun kembali kepercayaan diri mereka. Nah, taktik apa aja yang dimaksud? Berikut akan diulas beberapa tips membangun self-esteem setelah kegagalan.

1. Melakukan afirmasi positif ke diri sendiri

ilustrasi afirmasi (unsplash.com/Giulia Bertelli)
ilustrasi afirmasi (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Orang sukses tahu bahwa kegagalan adalah bagian dari perjalanan, dan kegagalan sendiri bukan menyangkut personal. Artinya, semua orang pasti pernah mengalami hal tersebut.

Jika kamu belum pernah gagal, artinya kamu belum mencoba apa-apa. Untuk itu, ketika mereka mengalami kegagalan akan berusaha melakukan afirmasi positif ke diri sendiri bahwasanya impian mereka pasti bisa tercapai.

Strategi ini sangat penting, karena akan memengaruhi pikiran bawah sadar. Seperti diketahui, pikiran bawah sadar nantinya akan memengaruhi perilaku serta tindakan yang akan diambil. Jadi, pikiran positif tentunya akan mendorong pada action yang positif juga.

2. Beristirahat dan melakukan aktivitas favorit

ilustrasi rileks (unsplash.com/Roberto Nickson)
ilustrasi rileks (unsplash.com/Roberto Nickson)

Orang sukses sering mengambil jeda setelah kegagalan yang dialami. Ini memberi mereka kesempatan untuk menenangkan diri, memunculkan kembali kreativitas, serta memahami apa yang benar-benar penting. Mereka berusaha mengelilingi diri mereka dengan hal-hal positif, misalnya lewat meluangkan waktu untuk aktivitas menyenangkan seperti memancing, membaca, atau berkumpul bersama keluarga.

Contoh nyatanya adalah Bill Gates dan Arianna Huffington yang suka menjauhkan diri dari teknologi dengan membaca buku. Aktivitas ini membantu mereka merilekskan pikiran setelah hari yang sibuk atau penuh tekanan.

3. Merefleksikan kesuksesan dan kegagalan di masa lalu

ilustrasi sedang merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi sedang merenung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang sukses sering merenungkan tidak hanya kesuksesan, tetapi juga kegagalan yang pernah dialami. Keduanya adalah sumber pembelajaran berharga bagi perkembangan diri. Dengan merefleksikan pengalaman masa lalu, kamu jadi dapat lebih sadar akan kekuatan dan kelemahanmu, atau hal-hal yang bikin kamu jadi insecure. Bukan tak mungkin, hal ini kemudian menginspirasimu untuk melakukan tindakan yang bikin kamu selangkah lebih maju menuju impian.

Oprah Winfrey misalnya, pernah dipecat dari pekerjaan TV pertamanya sebagai pembawa berita. Setelah merenung, dia menyadari akan perlunya membuat saluran TV sendiri, yang kini membuatnya menjadi ikon media dunia.

4. Memaafkan diri sendiri

ilustrasi self love (unsplash.com/Alexander Grey)
ilustrasi self love (unsplash.com/Alexander Grey)

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Juliana Breines dan Serena Chen dari University of California, Berkeley, menunjukkan bahwa kemampuan memaafkan diri sendiri dan belajar dari kesalahan merupakan kunci kesuksesan. Para orang sukses paham benar hal ini dan untuk itulah mereka berusaha mempraktikkan self compassion atau kasih sayang ke diri sendiri. Pasca melakukan kesalahan, mereka gak menghukum diri dengan terlalu keras karena sadar hal itu hanya akan memperburuk kepercayaan diri serta menghambat kemajuan.

5. Mengelola keraguan diri

ilustrasi menulis (pexels.com/picjumbo.com)
ilustrasi menulis (pexels.com/picjumbo.com)

Saat mengalami kegagalan, orang sukses biasanya akan menganalisis emosi yang dirasakan dan berusaha menyusun argumen kuat untuk melawan pembicaraan-pembicaraan negatif dan self doubt yang kerap menyertai.

Gak jarang mereka menuliskan rasa takut dan kekhawatiran yang dialami serta menantangnya dengan logika dan rasionalitas. Kalaupun ternyata rasa takut atau khawatir tersebut beralasan, mereka akan berusaha mencari tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir risikonya.

Strategi ini cukup membantu untuk membangun self-esteem setelah kegagalan. Konfusius pernah berkata, “Mereka yang berpikir mereka bisa dan mereka yang berpikir mereka tidak bisa, dua-duanya benar.” Ini membuktikan bahwa kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Karena itu, orang-orang sukses biasanya berusaha mempertahankan pikiran positif, misalnya dengan strategi ini.

Mengalami kegagalan memang bukan hal yang menyenangkan, tetapi langkah-langkah ini bisa membantu kamu bangkit kembali dengan lebih kuat asalkan jika dikelola dengan baik, lho! Semoga dengan tips tadi kamu bisa membangun kembali kepercayaan diri dan meraih kesuksesan yang ingin diraih. Jangan pernah menyerah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us