5 Langkah Terapkan Slow Living demi Kesehatan Mental

Slow living menjadi impian banyak gen Z setelah istilah ini beredar di berbagai media sosial. Slow living mengacu pada gaya hidup yang berfokus pada memperlambat pace hidup dengan tujuan menikmati momen yang sedang terjadi. Dengan memperlambat pace, mereka yang menerapkan gaya hidup ini percaya akan menemukan lebih banyak kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman.
Jadi, dibanding tergesa-gesa mengejar impian dan karier, slow living justru berusaha membuatnya lebih santai agar tidak membebani diri dan pikiran. Hal ini dianggap sangat bermanfaat bagi kesehatan mental kita. Yuk, intip langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk terapkan slow living!
1. Latih kesabaran setiap hari

Langkah pertama dan utama saat kamu ingin menerapkan slow living ialah melatih diri untuk mampu bersabar di setiap harinya. Hal ini menjadi kunci penting sebab menerapkan slow living berarti berusaha untuk melakukan segala sesuatu dengan tidak tergesa-gesa, termasuk ketika harus menunggu outcomes dari usaha yang sudah kamu keluarkan. Kamu diminta untuk melakukan segala sesuatu secara perlahan dan menikmati prosesnya.
Nah, dengan begitu kamu harus bersabar untuk menyelesaikan tugas-tugas atau kewajibanmu. Gak usah terburu-buru sampai memaksa diri untuk bekerja keras terus menerus. Kamu akan merasa stres dan burn out yang nantinya dapat mempengaruhi kesehatan fisikmu juga. Kalau sudah begitu, berarti kamu gak menerapkan kunci slow living!
2. Luangkan waktu untuk diri sendiri

Meluangkan waktu untuk diri sendiri menjadi cara saat ingin menerapkan slow living. Kita terkadang lupa memberikan diri waktu karena terlalu ambisius untuk mengejar apa pun yang ada di luar sana. Kita bahkan berpikir meluangkan waktu untuk diri sendiri sangat membuang-buang waktu karena terlihat tidak produktif. Padahal, kita butuh melakukan hal ini untuk diri sendiri agar bisa bekerja secara lebih optimal.
Saat ingin menerapkan slow living, kamu harus bisa menikmati waktu kesendirian. Hal ini diperlukan untuk merasakan kedamaian dan ketenteraman dengan diri sendiri. Selain itu, menikmati waktu sendiri juga akan membuat diri dan pikiranmu lebih rileks serta membantu untuk beristirahat sebentar dari kebisingan dan kesibukan di luar sana.
3. Biasakan monotask bukan multitask

Siapa di antara kalian yang seringkali melakukan banyak hal di waktu yang sama? Kamu berusaha menyelesaikan banyak tugas karena berpikir akan lebih efektif dan efisien. Padahal, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa multitasking justru hanya akan menurunkan kualitas kerja, menuntun pada stres maupun burnout karena otak yang kelelahan, serta mengalami kelelahan psikis.
Di sisi lain, monotask dapat meningkatkan perhatian dan fokus seseorang, sehingga output pekerjaan bisa lebih berkualitas. Hal ini juga bisa menurunkan kemungkinan mengalami overwhelmed sehingga kesehatan mentalmu jauh lebih terjaga. Saat kamu ingin menerapkan slow living, membiasakan diri melakukan monotask bisa menjadi langkah awal.
4. Menyempatkan diri menikmati waktu di luar ruangan

Menghabiskan waktu di luar rumah atau lingkungan outdoor juga bisa menjadi langkah untuk menerapkan slow living. Kegiatan ini bisa memberikan banyak manfaat baik bagi kesehatan tubuh maupun kesehatan mental. Berjalan-jalan di luar rumah dapat meningkatkan mood positif, meningkatkan energi dalam tubuh, bahkan meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu, terpapar dengan alam atau lingkungan juga akan membuat kita lebih mudah terkoneksi atau terhubung dengan hal-hal yang ada di sekitar. Kita akan lebih menikmati waktu dan momen yang dilalui yang menjadi salah satu tujuan dari slow living. Jadi, cobalah meluangkan waktu berjalan-jalan di lingkungan sekitar bahkan jika minimal 15 menit saja.
5. Awali pagi tanpa tergesa-gesa

Last but not least, cobalah untuk memulai hari dengan lebih santai dan terstruktur. Bangun lebih awal untuk menghindari tergesa-gesa atau terburu-buru dalam memulai hari. Hal ini akan membuat kamu lebih fresh saat telah tiba di tempat kerja ataupun di sekolah. Kamu juga bisa lebih menikmati pagi tanpa terbawa emosi negatif yang disebabkan oleh terburu-buru.
Aktivitas di atas bisa menjadi referensimu saat ingin menerapkan slow living. Cobalah untuk menikmati setiap momen yang kamu lalui dalam hidup untuk meminimalkan burn out, stres dan berbagai emosi negatif lainnya. Gak usah takut tertinggal demi kesehatan mental yang lebih baik!