5 Manfaat Hidup Pisah dari Keluarga bagi Jomblo, Bisa Lebih Produktif

Kapan waktu yang tepat untuk seorang anak keluar dari rumah orangtua dan menjalani kehidupannya sendiri? Sebenarnya tidak ada aturan yang pasti. Namun sebaiknya saat kamu sudah siap atau setidaknya cukup umur, mulailah belajar tinggal sendiri.
Jangan tunggu sampai kamu menikah baru siap-siap pindah, kecuali ketika orangtua sedang sakit dan tak ada yang merawatnya. Justru selagi kamu jomblo, keluar dari rumah keluarga punya sejumlah manfaat. Berikut ini di antaranya!
1. Meningkatkan produktivitas

Biasanya, orang yang sudah berkeluarga dinilai lebih sibuk di rumah dibandingkan kamu yang jomblo. Kenyataannya, kamu yang masih sendirian saja bisa gak kalah sibuk. Kamu sering dimintai tolong oleh orangtua maupun saudara untuk melakukan banyak hal.
Ketika semua orang kompak berpikir waktu luangmu banyak karena kamu belum punya pasangan dan anak, di situlah letak bahayanya. Dirimu bisa kehabisan waktu serta tenaga untuk mengurus hidup sendiri.
Kamu selalu disibukkan oleh beragam urusan, tetapi semua itu tak benar-benar membawa hasil positif buat kehidupan pribadimu. Kamu layaknya seksi repot dalam segala kegiatan. Sementara itu, ketika hidup sendiri, fokusmu dapat lebih diarahkan pada pekerjaan dan diri sendiri.
2. Mengenal diri dengan lebih baik

Tinggal sendiri memungkinkan kamu untuk mengenal diri dengan lebih baik daripada hidup bersama keluarga. Kamu bisa makin tahu apa yang paling kamu inginkan dalam hidup. Bahkan kamu juga mudah mengenali sifat-sifat negatifmu.
Suasana yang lebih hening karena tinggal sendiri di kost, apartemen, atau rumah kontrakan memungkinkanmu buat sering refleksi. Kamu tidak hanya mendengarkan pendapat orang lain tentangmu, tapi juga mampu melihat sendiri siapa dirimu yang sesungguhnya.
3. Mengurangi tekanan psikis akibat pertanyaan, "Kapan nikah?"

Hampir semua orang di sekitarmu yang telah berumah tangga tanpa berpikir dua kali selalu menanyakan hal di atas. Tidak peduli kamu menikmati status single-mu, mereka akan tetap menerormu dengan pertanyaan tersebut.
Kalau kamu cuma ditanya setahun sekali, misalnya saat hari raya, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan masih bisa ditahan. Namun jika hampir setiap hari dirimu ditanya begitu, masih ditambah beragam ceramah atau malah cemoohan, tentu mental akan tertekan.
Bebaskan diri dari pertanyaan yang mengganggu privasi itu dengan memilih tinggal terpisah dari keluarga. Kalau pertanyaan serupa cuma dilontarkan melalui telepon, kamu dapat dengan mudah mengalihkan pembicaraan. Gak akan terlalu bikin kesal dan kepikiran.
4. Tidak dikejar-kejar buat menikah begitu dekat dengan teman lawan jenis

Punya teman lawan jenis yang cukup sering datang ke rumah bukan artinya kalian ada rasa cinta dan bakal menikah. Akan tetapi, keluarga terkadang terlalu antusias soal ini. Kalaupun kalian saling mencintai, sikap keluarga yang selalu mendesak untuk menikah malah bisa bikin kacau.
Teman lawan jenis yang masih ingin PDKT dulu akan panik. Bila secepatnya menikah benar-benar bukan jadi prioritasnya, dia bakal menjauhimu. Lain halnya jika kamu hidup sendiri. Kamu bisa mengatur hubunganmu dengan siapa saja sehingga bisa lebih nyaman dan berjalan sesuai dengan pace kalian.
5. Mandiri dan punya kehidupan yang berkualitas menjadi poin plus seorang jomblo

Jangan sampai kamu awet jomblo lengkap dengan sifat bergantung pada orang lain serta gak punya kehidupan pribadi yang layak buat dibanggakan. Contohnya, jomblo sampai usia matang tapi apa-apa masih dikerjakan dan dibiayai oleh orangtua.
Apabila kamu mampu menjadi pribadi dewasa yang mandiri serta kehidupan pribadimu berkualitas, orang lain gak bisa meremehkanmu. Perkara kamu ingin menikah atau tidak, yang jelas orang-orang respek padamu. Bahkan sebagian dari mereka bakal mengakui bahwa kamu menarik.
Di masyarakat kita, anak yang telah menikah dan punya anak saja masih dipandang wajar ikut tinggal di rumah orangtua. Apalagi kamu yang masih jomblo dan cewek. Akan tetapi, mengambil pilihan hidup yang berbeda dari kebanyakan orang gak apa-apa, kok. Terlebih untuk kebahagiaan serta masa depanmu. Berani hidup sendiri?