Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Manfaat Saat Tidak Terlalu Fokus pada Konflik yang Dihadapi

ilustrasi seseorang mengalami kemajuan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap orang tentu mendambakan kehidupan yang bahagia. Seringnya, bahagia didefinisikan dengan kondisi di mana seseorang merasa tidak memiliki tekanan, tanpa masalah, dan tanpa hambatan lainnya. Atas dorongan tersebut membuat beberapa orang memilih untuk bersikap tidak terlalu fokus pada beragam konflik yang sedang dihadapi.

Konflik sejatinya terjadi apabila kita menganggapnya demikian. Artinya besar atau kecilnya konflik dalam hidup bisa tercipta lantaran ditentukan oleh bagaimana cara kita meresponsnya. Apabila kita memilih untuk tidak terlalu fokus dengannya, maka sejatinya kita akan memperoleh beberapa manfaat seperti kelima hal berikut.

1. Terhindar dari beragam tekanan

ilustrasi seseorang tetap tenang dalam setiap kondisi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sejatinya setiap orang bisa memilih setiap tindakan yang akan dilakukan guna merespons beragam kondisi. Salah satunya kita bisa menentukan bagaimana cara bersikap dalam menghadapi setiap konflik. Apabila kita memilih untuk tidak terlalu fokus dengan konflik yang dihadapi, maka kita bisa memperoleh beragam manfaat.

Salah satunya yakni kita bisa terhindar dari beragam tekanan yang berasal dari kekhawatiran, ketakutan, atau asumsi-asumsi negatif yang tak berdasar. Memilih untuk tidak fokus pada konflik membuat kita bisa berpikir lebih jernih dalam menyikapinya. Dengan begitu, kita mampu memperoleh solusi yang bijak guna menyelesaikannya.

2. Tetap bisa fokus pada tujuan yang lebih penting

ilsutrasi fokus pada tujuan (pexels.com/Sam Lion)

Saat kita terlalu fokus pada konflik yang dihadapi, biasanya semua urusan kita akan terbengkalai. Sebab pola pikir kita cenderung dipenuhi oleh emosi negatif yang kerap tak terkendali. Imbasnya kita bisa melakukan tindakan impulsif yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang-orang di sekitar.

Tidak terlalu fokus dengan konflik menjadi sikap yang sangat penting dimiliki oleh setiap orang. Dengan tindakan tersebut, kita bisa tetap fokus pada tujuan yang lebih penting, alih-alih sisi negatif dari sebuah konflik. Hal demikian tentu membantu kita dalam proses pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

3. Tetap bisa fokus pada diri sendiri

ilustrasi perempuan fokus dengan diri sendiri (pexels.com/Marcus Aurelius)

Ketika kita memiliki kontrol diri yang baik, maka kita cenderung bisa menempatkan diri dalam segala situasi. Termasuk berkaitan dengan respons kita pada saat dihadapkan dengan kondisi yang dipenuhi dengan konflik.

Pada kondisi tersebut, kontrol diri berperan penting untuk mengendalikan diri supaya tidak terlalu fokus pada masalah, bahkan tidak membiarkan diri sendiri berlarut-larut di dalamnya.

Dengan begitu, kita akan mendapatkan beragam dampak baik. Salah satunya yakni kita bisa tetap fokus pada diri sendiri. Sikap demikian menjadi langkah awal bagi kita dalam proses peningkatan kualitas hidup yang mendorong terciptanya perasaan bahagia.

4. Mampu menikmati kehidupan dengan semestinya

ilustrasi perempuan tersenyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tindakan membesar-besarkan konflik sejatinya hanya akan menambah masalah yang tidak perlu. Dampak dari hal tersebut yakni kita akan fokus pada bagian negatifnya. Padahal, jika kita mau bersikap lebih terbuka pada konflik, maka kita bisa memaknainya dengan sudut pandang yang lebih membangun.

Apabila kita berhasil menerapkan sikap positif tersebut, maka artinya kita mampu menikmati hidup dengan semestinya. Sehingga jangan terlalu fokus pada konflik yang dihadapi, melainkan fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan guna mencapai penyelesaian. Pasalnya setiap konflik sejatinya datang bersamaan dengan hal yang bisa dipelajari.

5. Tetap mampu mengendalikan diri sendiri

ilustrasi perempuan tenang (pexels.com/Marek Mucha)

Seringnya, kita bisa melakukan sesuatu di luar kendali yang mampu merugikan diri sendiri maupun orang lain apabila terlalu fokus pada konflik yang dihadapi. Sebaliknya, ketika kita lebih dewasa dalam menyikapinya, maka segala pemikiran dan tindakan yang kita lakukan tetap di bawah kendali. Hal itu membuat kita bisa bersikap dengan bijak lantaran cenderung fokus pada alternatif solusi.

Sejatinya setiap orang akan berhadapan dengan konfliknya masing-masing dalam menjalani kehidupan. Menghindari konflik juga bukan solusinya, melainkan kita harus berani menghadapinya tanpa menciptakan konflik yang baru. Artinya jangan berpikiran terlalu sempit mengenai kesukaran yang sedang dihadapi.

Maka, mulailah membiasakan diri sendiri untuk berlatih manajemen konflik. Hal tersebut sangat penting dilakukan supaya kita bisa beradaptasi dengan setiap ketidaknyamanan. Salah satunya yakni dengan cara tidak terlalu fokus pada konflik yang terjadi, melainkan berusaha memusatkan pikiran pada tindakan yang diperlukan guna memperoleh penyelesaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us