Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Motivasi buat Kamu yang Lelah Jalani Hidup, Semoga Semangat Lagi

ilustrasi pria berjalan (pexels.com/Antony Trivet)

Apakah kamu lagi merasa capek menjalani hidup? Baik secara fisik maupun psikis, rasanya kamu sudah sampai di ambang kemampuanmu buat menanggungnya. Penyebabnya bermacam-macam.

Mungkin kamu menghadapi cukup banyak masalah, baik terkait pekerjaan atau kehidupan pribadi. Atau, kamu merasa mimpimu begitu jauh sedangkan orang lain sepertinya mudah saja meraih keinginan mereka. Namun selelah apa pun kamu, jangan menyerah, ya! Kami coba bantu mengangkat rasa capekmu dan membangkitkan semangat kamu dengan renungan di bawah ini. 

1. Kamu lelah karena terlalu memikirkan hidup, padahal hidup cukup dijalani

ilustrasi pria muda (pexels.com/Atahan Demir)

Hidup selamanya akan menjadi misteri sampai sesuatu terjadi. Kamu atau siapa pun tidak akan mampu menguraikan misteri kehidupan dengan pikiran sehebat apa pun. Kamu bisa memprediksi dan mencoba menyiapkan berbagai langkah antisipasi.

Akan tetapi kamu bukanlah sutradara dari jalannya cerita kehidupan ini. Kamu barangkali mencoba mengukir kisahmu sendiri. Namun ketika hidup memaksamu membelok, kamu harus membelok juga. 

Perlawananmu terhadap apa yang digariskan hidup hanya akan sia-sia. Kamu frustrasi di hadapan kerasnya kenyataan hidup yang tak sama dengan ekspektasi. Kurangi kebiasaanmu berlarut-larut memikirkan hidup karena hidup bergulir melalui setiap tindakan. Hadapi dan atasi apa pun yang terjadi, jangan hidup cuma dalam pikiran.

2. Rasa lelahmu hanya sementara, yaitu saat kamu berkali-kali merasa tidak beruntung dalam hidup

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Annushka Ahuja)

Berkali-kali tidak beruntung dalam hidup bukan artinya keberuntungan tak pernah menjadi milikmu. Semua orang memegang keberuntungannya masing-masing. Nasib yang kurang baik beberapa bulan atau tahun terakhir jangan membuatmu lupa betapa hidupmu pernah sangat memuaskan.

Saat itu apa pun yang kamu inginkan tercapai, bahkan tanpa usaha besar seolah-olah keberuntungan-keberuntungan itu diturunkan dari langit hanya untukmu. Dan setelah rangkaian nasib apes akhir-akhir ini, kamu pasti akan kembali berjumpa lagi dengan nasib baik itu. Tidak ada malam yang tak menuju pagi.

3. Hidup seperti bersepeda, kamu tak perlu selalu mengayuhnya hanya agar terus berjalan

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang bilang, hidup seperti bersepeda. Kamu harus terus mengayuhnya agar tidak terjatuh. Namun faktanya, itu cuma terjadi di jalan yang datar atau sedikit menanjak. 

Di jalan yang menurun, terus mengayuhnya justru dapat membuatmu celaka. Kamu hanya perlu menjaga keseimbangan seperti dalam ilustrasi dan biarkan sepedamu meluncur dengan sendirinya. Saat jalan begitu menanjak, kamu bahkan harus turun dan menuntunnya.

Kamu sedang lelah menjalani hidup dan itu bukan masalah. Bahkan orang yang tampak paling bersemangat pun pasti pernah merasa loyo dan serba tidak yakin dengan hidupnya. Betismu perlu diistirahatkan selagi jalan menurun. Nanti kamu bakal siap mengayuh lagi saat hidup memerlukannya.

4. Belajarlah melepaskan beban, bukan menciptakannya

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Atahan Demir)

Apa yang memberati bahumu sebagian besarnya bukanlah hasil dari ulah orang lain. Sejumlah orang mungkin menggantungimu dengan ekspektasi mereka yang terasa memberatkan. Namun, kamu kerap kali lebih kejam pada diri sendiri.

Kamu membuat terlalu banyak aturan dan target yang terlampau tinggi. Kamu tidak mau tahu pada keterbatasanmu sendiri dan menjadi marah serta menghukum diri ketika gagal meraihnya. Mau sampai kapan kamu begini?

Mengapa kamu tidak melepaskan saja beban-beban itu? Sisakan satu atau dua tugas yang amat penting untuk masa depanmu. Selebihnya tinggalkan demi langkahmu menjadi lebih ringan. Dengan langkah yang ringan, kamu bisa menempuh jarak yang lebih jauh.

5. Usahamu pasti dibalasi, meski tidak saat ini

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bila sampai hari ini usahamu rasanya tak menghasilkan apa-apa, itu artinya setiap upayamu sedang dicatat dan diperhitungkan. Sama seperti orang dapat menunggu sejumlah tagihan terkumpul untuk dibayarnya sekaligus. Begitulah usahamu tidak akan sia-sia.

Apa yang seharusnya menjadi milikmu bakal tetap kamu dapatkan. Apalagi kamu telah membayarnya di awal dengan usaha yang tak kenal lelah. Boleh jadi kelak kamu bukan hanya akan memperoleh hasil yang sepadan, melainkan lebih dari itu sebagai bonus atas kesabaran dan kegigihanmu.

Kita semua pernah lelah dalam menjalani hidup. Esok kita pulih dan suatu saat mungkin saja kembali merasa lelah. Tidak ada-apa, siklus ini hanyalah pertanda kita benar-benar masih manusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us