Penuh Makna, Ini 5 Pelajaran Hidup dalam KDrama 30 But 17

Woo Seo Ri sebagai orang yang bangun dari tidur panjangnya selama 13 tahun tentu mengalami berbagai masalah serius dalam hidupnya. Mulai dari paman dan bibinya sebagai keluarga satu-satunya yang ia miliki menghilang tanpa jejak, harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kesulitan finansial.

Belum lagi yang paling bikin sedih adalah kehilangan masa mudanya yang berharga. Nah, terlepas dari masalah yang tiba-tiba harus ia hadapi, Woo Seo Ri selalu tersenyum dan semangat dalam melakukan segala hal untuk memperbaiki hidupnya daripada meratapi nasib dan waktu yang tak bisa kembali lagi.

Nah, Woo Seo Ri sejak remaja telah bercita-cita menjadi pemain violin profesional dan punya talenta yang luar biasa pada bidang musik. Sayang, setelah kecelakaan naas yang menimpanya ia harus mengalami koma selama 13 tahun dan tidak dapat memperjuangkan impiannya di masa muda.

Dalam lubuk hati terdalamnya ia masih menyimpan impiannya untuk menjadi seorang pemain violin profesional. Terlihat dari bagaimana ia merawat dan berusaha memperbaiki biolanya yang rusak. Tapi, perlahan kesempatan dan niatnya mulai muncul untuk mewujudkan impiannya yang telah lama terkubur selama 13 tahun di usianya yang telah menginjak 30 tahun. Jadi, gak ada kata terlambat kan untuk mengejar impian?

Tokoh Jennifer merupakan salah satu karakter unik dalam drama ini. Jennifer adalah seorang pembantu rumah tangga yang perfeksionis dan selalu memasang wajah dan suara yang datar dalam berbagai situasi. Tingkahnya yang unik selalu berhasil bikin penonton tertawa lho. Meskipun terlihat dingin, dalam beberapa scene ditunjukkan bahwa Jennifer sebenarnya selalu peduli dengan orang-orang di sekitarnya.

Dan, dalam beberapa scene juga Jennifer terlihat emosional ketika berhubungan dengan kisah masa lalunya yang masih misteri bagi penonton. Jadi, orang yang terlihat dingin sebenarnya bukan hanya karena kepribadian orang tersebut saja. Bisa jadi orang tersebut menyimpan kisah pilu yang dibalik ekspresi dingin yang ditonjolkan.

Gong Woo Jin adalah tokoh utama pria dalam drama ini. Ia memiliki kaitan erat dengan masa lampau Woo Seo Ri, namun ia masih belum mengetahuinya. Ia memiliki trauma mendalam akibat kecelakaan yang dialami Woo Seo Ri dan menganggap dirinya bersalah karena kejadian tersebut. Trauma tersebut mengubah dirinya menjadi pribadi yang tertutup dan dingin dengan semua orang.

Padahal, dulunya ia adalah pemuda yang ceria dalam menjalani hidupnya. Nah, dari kejadian trauma yang dialami tokoh Gong Woo Jin ini kita bisa belajar bahwa trauma adalah hal yang manusiawi, namun bila terlalu lama dibiarkan maka akan sangat mengganggu dan pastinya bikin gak bahagia.

Kim Tae Rin merupakan rival lama dari Woo Seo Ri. Saat masih remaja, Ia pernah satu les musik dengan Seo Ri dan menyimpan rasa iri hati terhadapnya. Ia takut tersaingi dengan bakat Woo Seo Ri, belum lagi ibunya yang sering membanding-bandingkan dirinya dengan Seo Ri. Nah, setelah bertahun-tahun lamanya Kim Tae Rin telah menjadi seorang pemain violin terkenal dan profesional.

Saat Woo Seo Ri tiba-tiba muncul kembali dalam hidupnya ia pun merasa takut dan gusar. Ia takut bahwa Woo Seo Ri akan kembali menjadi saingannya seperti 13 tahun yang lalu. Padahal, bila ia tetap percaya diri dengan kemampuannya maka ia tidak akan cemas dengan kehadiran Woo Seo Ri. Ternyata, menyimpan iri hati malah bikin hidup makin sengsara ya!

Jadi, apalagi nih pelajaran hidup yang kamu temukan dalam drama Korea '30 But 17'?