Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pelajaran Hidup yang Sering Terlambat Diketahui Menjelang Dewasa

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Daniel Pavilyuk)

Semakin bertambah dewasa, kita perlahan merasa hidup semakin berat. Apalagi jika kamu sedang dalam masa peralihan antara remaja dan orang dewasa. Semua yang terjadi tidak selalu berjalan sesuai harapan. Masalah mulai datang silih berganti dan kamu masih kebingungan bagaimana untuk menyikapinya.

Menjadi dewasa memang tidak mudah, kita pun perlu mempersiapkan diri. Sangat penting untuk mengetahui pelajaran-pelajaran hidup sebelum semuanya terlambat. Kesempatan tidak selalu datang dua kali. Oleh karena itu, simak kelima pelajaran hidup berikut ini yang dapat mengubah persepsimu ketika beranjak dewasa.

1. Jangan pernah meremehkan pengalaman

ilustrasi bekerja (Pexels.com/Christina Morillo)

Pengalaman tidak hanya berguna untuk membuat diri kita berkembang tetapi juga untuk memperbanyak kesempatan dalam hidup. Sekarang hampir semua aspek selalu mementingkan pengalaman. Ketika akan melamar pekerjaan, pasti yang dilihat terlebih dulu adalah pengalaman kerja yang dimiliki.

Hal yang sama juga terjadi ketika akan mengikuti organisasi atau saat ingin mengajak orang lain untuk menjadi partner bisnis. Semuanya mengutamakan pengalaman. Dalam masalah romansa pun semakin kamu berpengalaman maka semakin matang pula kamu menjalin hubunganmu. Pengalaman juga membuat kita bisa belajar dari kesalahan.

2. Ketakutan membuatmu membenci sesuatu

ilustrasi ketakutan (Pexels.com/Mart Production)

Terdapat hubungan yang tidak banyak diketahui antara ketakutan dengan kebencian. Semakin kita merasa takut akan sesuatu, maka kita cenderung semakin membencinya. Perasaan takut menyebabkan dirimu marah, dendam, sampai frustrasi dan yang terparah menjadi menghindarinya.

Bagaimana jika sesuatu yang kamu takuti tersebut ternyata sangatlah penting. Bisa jadi ketakutanmu selama ini tanpa alasan yang jelas. Akhirnya ketakutan tersebut menggerogotimu perlahan. Terkadang kita perlu untuk membuang perasaan takut tersebut sehingga kamu dapat hidup tanpa kebencian yang mendalam.

3. Sukses memerlukan kerja keras

ilustrasi orang bekerja (pexels.com/Anamul Rezwan)

Mungkin kamu lelah mendengar motivasi seperti “kesuksesan berasal dari kerja keras” atau “kerja keras merupakan kunci kesuksesan” dan sebagainya. Tetapi memang begitulah faktanya. Manusia perlu kerja keras untuk mendapatkan apa yang dimau. Terlebih apabila kamu tidak memiliki banyak privilege yang menguntungkan.

Kita tidak tahu seberapa keras orang-orang di sekitar kita bekerja. Mereka yang hidupnya terlihat santai bukan berarti tidak pernah bekerja keras. Hanya saja kamu tidak melihat langsung proses di balik layar. Intinya, kita tidak bisa menikmati kesuksesan tanpa mengorbankan waktu, uang, hingga tenaga.

4. Tidak semua orang memiliki keberuntungan yang sama

ilustrasi ibu dan anak (Pexels.com/Kindel Media)

Terdapat orang-orang beruntung yang lahir di keluarga yang seba berkecukupan atau memiliki orangtua suportif. Namun, tidak semuanya dapat merasakan hal tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang terpaksa mengusahakan apapun seorang diri. Memang pada dasarnya hidup terkadang tidak adil.

Begitu pula dengan kesempatan, tidak semua orang beruntung memiliki kesempatan yang sama. Sehingga sangat tidak baik untuk menyia-nyiakan setiap kesempatan yang kita punya. Semisal menjalani pendidikan tingkat tinggi, memiliki pekerjaan dan gaji yang lebih dari cukup. Semua itu adalah bentuk keberuntungan yang tidak dimiliki. Semua orang.

5. Keseimbangan adalah segalanya

Ilustrasi perempuan becermin (Pexels.com/cottonbro)

Sesuatu yang berlebihan tidak pernah baik. Setiap orang perlu memiliki balance atau keseimbangan. Salah satunya memisahkan antara hubungan kerja dengan hubungan pertemanan. Dunia kerja membutuhkan profesionalitas yang seharusnya tidak dicampur aduk dengan masalah personal. Tentu kamu tidak harus menolak kerja sama dengan orang yang ternyata mantanmu.

Balance juga dibutuhkan untuk membuat diri kita lebih tenang. Seseorang tidak akan mudah terbawa emosi jika dirinya memiliki keseimbangan untuk mengontrol diri. Dengan ini, kita tidak akan membuang-buang tenaga untuk melakukan sesuatu yang sia-sia misal marah di tempat umum karena perkara sepele.

Beranjak dewasa membuat pikiran kita lebih terbuka karena ternyata jangkauan hidup sangatlah luas. Semua yang kamu lakukan saat masa remaja dapat berbeda hasilnya jika dilakukan ketika sudah dewasa. Seperti kelima pelajaran hidup di atas yang dapat kamu jadikan patokan sebelum semuanya terlambat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Emma Kaes
EditorEmma Kaes
Follow Us