5 Penyebab Self-Healing Sering Gagal, Emosi Masih Naik Turun

Setiap orang pasti memiliki cara masing-masing untuk melakukan self-healing. Mungkin ada yang memilih liburan, atau sekadar makan sebagai tujuan mereka. Meskipun demikian, pernah gak, sih, kamu merasa self-healing yang kamu lakukan kurang maksimal?
Misalnya, kamu melakukan liburan untuk self-healing. Namun, ketika sampai di rumah, ternyata ketidaknyamanan yang sama masih terasa. Perlu diingat, penyembuhan luka batin atau emosional itu membutuhkan waktu.
Berikut deretan hal yang mungkin jadi penyebab self-healing yang kamu lakukan sering gagal, simak daftarnya, ya!
1. Self healing bukan lari dari kenyataan
Pernah gak kamu berpikir mau melakukan self-healing agar beban pikiran hilang. Memang, sih, saat liburan pikiran kamu akan lebih baik. Atau, saat hang out bersama teman, kamu bisa tertawa.
Meskipun begitu, self-healing bukan berarti kita bisa lari dari kenyataan. Maksudnya, self-healing gak lantas membuat luka atau emosional dalam diri pulih. Namun, kita perlu mengenali penyebabnya kemudian pelan-pelan menyembuhkanya.
Ibaratnya kamu menutupi noda dengan plaster. Memang, noda itu hilang. Namun, bukan berarti noda itu hilang secara tuntas, ia hanya tertutupi.