Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang wanita melakukan self healing (Unsplash.com/ Luke Pennystan)

Setiap orang pasti memiliki cara masing-masing untuk melakukan self-healing. Mungkin ada yang memilih liburan, atau sekadar makan sebagai tujuan mereka. Meskipun demikian, pernah gak, sih, kamu merasa self-healing yang kamu lakukan kurang maksimal?

Misalnya, kamu melakukan liburan untuk self-healing. Namun, ketika sampai di rumah, ternyata ketidaknyamanan yang sama masih terasa. Perlu diingat, penyembuhan luka batin atau emosional itu membutuhkan waktu.

Berikut deretan hal yang mungkin jadi penyebab self-healing yang kamu lakukan sering gagal, simak daftarnya, ya!

1. Self healing bukan lari dari kenyataan

ilustrasi seorang pria putus asa (Pexels.com/ Howapicx Fotografia)

Pernah gak kamu berpikir mau melakukan self-healing agar beban pikiran hilang. Memang, sih, saat liburan pikiran kamu akan lebih baik. Atau, saat hang out bersama teman, kamu bisa tertawa.

Meskipun begitu, self-healing bukan berarti kita bisa lari dari kenyataan. Maksudnya, self-healing gak lantas membuat luka atau emosional dalam diri pulih. Namun, kita perlu mengenali penyebabnya kemudian pelan-pelan menyembuhkanya.

Ibaratnya kamu menutupi noda dengan plaster. Memang, noda itu hilang. Namun, bukan berarti noda itu hilang secara tuntas, ia hanya tertutupi.

2. Kamu melakukan self-healing tanpa kesadaran penuh

Editorial Team

Tonton lebih seru di