Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Prinsip Utama Law of Assumption, Yuk Jadikan Sebagai Gaya Hidup!

ilustrasi produktif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernah gak kamu merasa penasaran, kenapa ada orang yang selalu berhasil mencapai impian mereka? Nah, mungkin mereka menerapkan law of assumption dalam hidup mereka. Konsep ini dipopulerkan oleh Neville Goddard dan menekankan bahwa asumsi kita bisa membentuk realitas kita.

Law of assumption mengajarkan bahwa apa yang kita yakini dan rasakan sebagai benar, akan menjadi kenyataan. Jadi, kalau kamu ingin mewujudkan impianmu, penting banget untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini. Nah, berikut adalah lima prinsip utama dari law of assumption yang bisa membantu kamu mewujudkan impian!

1. Memahami kekuatan asumsi sadar dalam menciptakan realitas

ilustrasi melamun (pexels.com/RDNE Stock project)

Percaya atau enggak, asumsi yang kamu pilih secara sadar ternyata punya dampak besar dalam hidupmu. Menurut Neville Goddard, pikiran sadar bisa menanamkan asumsi tertentu ke alam bawah sadar, yang akhirnya menentukan pengalaman hidup kita.

Coba mulai dengan membayangkan hasil yang kamu inginkan, rasakan seolah-olah itu sudah terjadi. Misalnya, kalau kamu mau sukses dalam pekerjaan, bayangkan diri kamu sedang menerima penghargaan atau promosi. Dengan cara ini, kamu mengirimkan pesan kuat ke alam bawah sadar yang mendukung tujuanmu.Tapi ingat, asumsi ini harus dipilih dengan keyakinan penuh, ya!

2. Menjaga ketekunan dalam memegang asumsi hingga terwujud

ilustrasi belajar (pexels.com/George Pak)

Ketekunan adalah kunci dari law of assumption. Goddard menekankan bahwa kamu harus terus memegang asumsi yang kamu yakini, meskipun situasi di sekitarmu gak mendukung. Jangan biarkan keraguan atau pikiran negatif mengganggu fokusmu.

Misalnya, kalau kamu sedang mengejar mimpi untuk kuliah di luar negeri, tetaplah percaya bahwa kamu bisa mewujudkannya meskipun ada banyak tantangan. Ketekunan ini membantu kamu tetap fokus pada tujuan dan menyingkirkan hal-hal yang gak relevan.

3. Menghidupi impian dengan bertindak seolah-olah sudah terwujud

ilustrasi video call (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Prinsip ini mengajarkan kamu untuk hidup seperti impianmu sudah terwujud. Misalnya, kalau kamu ingin menjadi pengusaha sukses, cobalah mulai bertindak seperti pengusaha: berpikir strategis, belajar tentang bisnis, dan percaya diri dalam setiap keputusan.

Dengan cara ini, kamu menciptakan energi positif yang menarik hal-hal baik ke dalam hidupmu. Selain itu, tindakan ini juga bikin kamu semakin termotivasi karena kamu sudah merasakan “kehidupan” yang kamu impikan.

4. Melepaskan keraguan dan mempercayai proses yang berjalan

ilustrasi belajar (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Hambatan terbesar dalam mewujudkan impian adalah keraguan. Pikiran seperti, “Bisa gak ya aku sukses?” atau “Kayaknya susah banget, deh,” adalah contoh keraguan yang harus kamu singkirkan.

Neville Goddard percaya bahwa kamu harus mempercayai sepenuhnya asumsi yang kamu pilih. Setiap kali keraguan muncul, fokuskan kembali pikiranmu pada tujuan akhir. Bayangkan lagi hasil yang kamu inginkan dan rasakan emosi positifnya. Dengan begitu, kamu bisa tetap semangat menjalani prosesnya.

5. Menjadikan law of assumption sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari

ilustrasi bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Terakhir, agar law of assumption benar-benar efektif, kamu perlu menjadikannya bagian dari keseharianmu. Ini bukan hanya tentang mempraktikkannya sesekali, tapi secara konsisten menerapkan prinsip ini dalam pikiran dan tindakanmu setiap hari.

Mulailah dengan membangun kebiasaan positif yang mendukung tujuanmu. Misalnya, rutin bermeditasi, membuat visualisasi, atau membaca afirmasi setiap pagi. Dengan pola pikir dan tindakan yang selaras dengan impianmu, kamu akan semakin dekat dengan apa yang kamu inginkan.

Kunci dari semuanya adalah keyakinan dan ketekunan. Jangan ragu untuk mulai menerapkan prinsip-prinsip ini ke dalam kehidupanmu. Siapa tahu, ini adalah langkah awal untuk mewujudkan semua impian yang selama ini kamu dambakan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us