Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Realita Kehidupan Anak Kos, Beneran Semenyenangkan Itu?

ilustrasi sekelompok anak kos (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi sekelompok anak kos (pexels.com/cottonbro studio)

Saat menduduki bangku sekolah dan tinggal dengan orangtua, mungkin kamu pernah membayangkan betapa menyenangkannya kehidupan di perkuliahan nanti. Kebebasan yang selama ini kamu dambakan akhirnya berada di dalam genggaman, karena kamu tinggal seorang diri di kos tanpa aturan-aturan yang mengikat.

Akan tetapi, benarkah realitanya demikian? Yuk, cari tahu jawabannya lewat ulasan di bawah ini! Kira-kira, anak kos pada relate gak, ya?

1. Dituntut lebih mandiri

ilustrasi orang menyetrika baju (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang menyetrika baju (pexels.com/cottonbro studio)

Setelah penantian lama, kamu akhirnya meraih kebebasan seperti yang diidamkan saat sekolah dulu. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk merasakan hal ini. Ya, kamu harus menjadi lebih mandiri karena sekarang hidup seorang diri.

Dulu segala kebutuhan dipenuhi orangtua, baju tinggal pakai, lapar tinggal makan, ngantuk tinggal tidur. Sekarang, ada kewajiban lain yang menanti kamu dan akan terbengkalai jika diabaikan. Bahkan, saat sakit juga kamu harus mengurus diri sendiri. Gak ayal, sebagian besar orang mengalami culture shock saat pertama kali kos.

2. Hidup dengan uang terbatas

ilustrasi orang memiliki uang terbatas (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi orang memiliki uang terbatas (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau dulu, mau apa saja tinggal tunjuk dan kamu bisa segera menikmatinya, sekarang keadaan sudah berbeda. Uang jajan memang gak dibatasi lagi, tapi uang yang diterima harus mencakup semua kebutuhan selama sebulan. Makanya, kamu harus pandai-pandai mengatur keuangan.

Masalahnya, mengelola finansial untuk pertama kalinya bukanlah hal mudah. Pengetahuan tentang uang mungkin masih minim mengingat hal ini gak diajarkan saat duduk di bangku sekolah. Belum lagi berbagai godaan seperti ajakan hangout bareng teman atau checkout belanjaan. Gak heran, kalau mi instan kerap dinobatkan jadi sahabat anak kos.

3. Punya tanggung jawab yang besar

ilustrasi sekelompok mahasiswa belajar beresama (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi sekelompok mahasiswa belajar beresama (pexels.com/cottonbro)

Jauh dari pengawasan orangtua gak membuat kamu sepenuhnya menjadi bebas. Karena bagaimanapun, kebebasan harus diiringi dengan tanggung jawab. Kalau gak, kamu akan hidup tanpa aturan dan bukan gak mungkin melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri.

Tanggung jawab sebagai anak kos tentunya gak jauh dari menyelesaikan pekerjaan rumah dengan baik. Selain itu, kamu juga harus belajar agar performa akademik kian meningkat, serta yang terpenting menjaga diri dari sesuatu yang gak sejalan dengan nilai-nilai kehidupan.

4. Gak bisa main sepuasnya

ilustrasi sekelompok orang berkemah (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi sekelompok orang berkemah (pexels.com/Kindel Media)

Saat tinggal dengan orangtua, kamu mungkin kesulitan mengantongi izin untuk bermain dengan teman. Sekarang kamu bisa diam-diam pergi tanpa harus mengabari. Meski demikian, kamu tetap gak bisa keseringan main seperti yang diharapkan. Ada tanggung jawab yang menanti untuk dilakukan, salah satunya belajar dan merampungkan tugas.

Ingat-ingat lagi tujuan awal kamu kos, deh. Kalau tujuannya lulus kuliah kuliah, tentunya kamu harus tetap memprioritaskan kuliah agar goals kamu tercapai. Ini juga dilakukan demi masa depan. Kalau terus-terusan mendahulukan keinginan, tujuan kamu bisa semakin jauh untuk diraih.

5. Harus pandai mengatur waktu

ilustrasi sekelompok mahasiswa belajar di kelas (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi sekelompok mahasiswa belajar di kelas (pexels.com/Ivan Samkov)

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, sebagai anak kos sekaligus mahasiswa, kamu punya kewajiban yang harus diselesaikan. Mulai dari tugas kuliah yang seabrek, kuis-kuis yang mengintai, materi yang jauh lebih advanced dibanding sekolah, hingga kegiatan lain jika kamu mengikuti organisasi dan kepanitiaan.

Dengan padatnya aktivitas, kamu harus punya manajemen waktu yang baik. Kalau gak, segala sesuatunya bisa berantakan. Karenanya, kamu harus bisa memprioritaskan hal yang lebih penting dan mendesak dibandingkan keinginan yang sejatinya gak memberi efek signifikan kalau ditunda.

Percaya deh, kehidupan sebagai anak kos gak seindah yang dibayangkan selama ini. Sebab, untuk pertama kalinya kamu dilepas dari "cangkang" yang selama ini melindungi kamu dan akhirnya kamu merasakan dunia yang sesungguhnya. Setelah menjalaninya sendiri, kamu masih yakin hidup jadi anak kos lebih enak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadhifa Arnesya
EditorNadhifa Arnesya
Follow Us