Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risiko Pakai Paylater untuk Kebutuhan Konsumtif, Hindari!

ilustrasi kredit (unsplash.com/rupixen)
ilustrasi kredit (unsplash.com/rupixen)
Intinya sih...
  • Pemakaian Paylater untuk belanja konsumtif bisa menumpuk utang dengan proses cepat dan mudah, menyebabkan stres keuangan yang tak perlu.
  • Layanan Paylater seringkali menyertakan bunga dan biaya admin besar, bahkan denda jika telat membayar, mengakibatkan pengeluaran bulanan lebih besar dari yang direncanakan.
  • Paylater membuat orang merasa memiliki dana lebih padahal tengah berutang, melemahkan disiplin dalam mengatur keuangan pribadi dan berisiko buruk pada laporan kredit di masa depan.

Paylater saat ini menjadi metode pembayaran yang populer karena menawarkan kemudahan berbelanja tanpa perlu membayar secara langsung. Akan tetapi, kemudahan ini kerap kali disalahgunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif yang sebenarnya tak terlalu penting.

Tanpa disadari, pemakaian paylater secara berlebihan bisa menyebabkan berbagai risiko keuangan yang serius. Dari menumpuknya utang sampai dengan rusaknya skor kredit, semua itu dapat terjadi bila tidak bijak dalam memanfaatkannya. Dengan begitu, penting untuk memahami dan mewaspadai risiko-risiko ini supaya tak terperangkap dalam masalah finansial di kemudian hari.

1. Menumpuknya utang tanpa disadari

ilustrasi rencana membayar hutang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Memakai paylater untuk belanja konsumtif kerapkali menjadikan seseorang tidak sadar telah mengumpulkan banyak utang. Karena prosesnya cepat dan mudah, pemakai cenderung belanja secara impulsif tanpa memperhitungkan kemampuan bayar.

Setiap transaksi kecil bila diakumulasi dapat berpotensi untuk menjadi beban besar. Saat jatuh tempo tiba, jumlah tagihan dapat mengejutkan. Hal tersebut bisa mengakibatkan stres keuangan yang tak perlu.

2. Bunga dan biaya tambahan yang tinggi

ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)

Walaupun tampak ringan di awal, layanan paylater kerapkali menyertakan bunga dan biaya admin yang cukup besar. Bila telat membayar, denda juga akan ditambahkan, memperparah jumlah yang perlu dibayar.

Beban ini dapat jauh melebihi nilai barang yang dibeli. Banyak pemakai tak membaca syarat dan ketentuan dengan seksama. Ini menyebabkan pengeluaran bulanan menjadi lebih besar dari yang direncanakan.

3. Menurunnya kedisiplinan finansial

ilustrasi uang (unsplash.com/KRaden Prasetya)

Paylater menjadikan orang merasa seolah memiliki dana lebih padahal sebenarnya tengah berutang. Kebiasaan ini dapat melemahkan disiplin dalam mengatur keuangan pribadi.

Ketergantungan pada paylater menyebabkan orang lebih gampang tergoda untuk membeli barang yang tak diperlukan. Padahal, kebiasaan ini dapat menjauhkan dari tujuan keuangan jangka panjang. Disiplin bisa mengelola uang menjadi tergeser oleh kenyamanan sesaat.

4. Mengganggu skor kredit

ilustrasi kredit (unsplash.com/rupixen)
ilustrasi kredit (unsplash.com/rupixen)

Gagal bayar atau sering menunggak tagihan paylater bisa tercatat dalam laporan kredit. Skor kredit yang buruk bisa menyusahkan pemakai ketika ingin mengajukan pinjaman di masa depan.

Lembaga keuangan bisa menganggap pemakai berisiko tinggi. Padahal, menjaga reputasi kredit sangat penting untuk keperluan seperti KPR atau kredit kendaraan. Paylater yang tak dikelola dengan baik malahan dapat menghambat rencana keuangan besar.

5. Mengabaikan prioritas kebutuhan hidup

ilustrasi prioritas (unsplash.com/Brett Jordan)
ilustrasi prioritas (unsplash.com/Brett Jordan)

Pemakaian paylater untuk barang konsumtif dapat menyebabkan seseorang mengabaikan pengeluaran yang lebih penting, seperti tabungan, asuransi, atau dana darurat. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk keperluan utama justru habis untuk membayar cicilan barang konsumtif.

Hal tersebut berpotensi untuk menciptakan ketidakseimbangan dalam anggaran bulanan. Apabila terdapat keperluan mendesak, dana bisa tak tersedia. Ini mengakibatkan kestabilan keuangan menjadi terganggu secara keseluruhan.

Nah, risiko di atas bisa terjadi bila memakai paylater untuk kebutuhan konsumtif. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan sampai terjebak, ya! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Herlina
EditorRatna Herlina
Follow Us