Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sebab Menyindir Orang Lewat Media Sosial Itu Kesalahan Fatal

unsplash/ John Tuesday
unsplash/ John Tuesday

Keberadaan media sosial bisa digunakan untuk dua tujuan, yakni bertujuan positif dan juga negatif. Kalau kamu memilih menggunakannya untuk hal positif, tentu manfaatnya bisa banyak sekali. Seperti membantumu mendapatkan teman baru, sebagai galeri foto pribadi, sampai mencari referensi tempat liburan, dan juga rekomendasi kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.

Sebaliknya, jika digunakan untuk tujuan yang negatif, media sosial justru bisa jadi bumerang buatmu. Misalnya saja, kamu senang melontarkan sindiran melalui dunia maya, seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter. Walau gak seketika, tapi dampak yang ditimbulkan bisa fatal, lho.

1. Bisa jadi salah sasaran

unsplash/ Tore F
unsplash/ Tore F

Namanya juga menyindir, tentu kamu gak bakal menyebutkan secara gamblang siapa sih, sebenarnya orang yang dituju. Hanya saja kamu menyelipkan beberapa clue, yang mengarah ke hal-hal burut tentangnya. Misalnya saja, kamu menyebut dia sebagai "si kribo" karena rambutnya yang ikal. 

Padahal, bisa saja di antara banyak follower-mu, gak hanya dia yang mempunyai rambut keriting. Praktis, kalimat sindiran yang kamu tuliskan itu, bisa salah sasaran dan membuat banyak orang lain tersinggung, karena merasa dia yang kamu maksud. Nah, lho nambah musuh kan jadinya?

2. Memancing orang lain untuk tahu masalahmu

unsplash/ David Emrich
unsplash/ David Emrich

Dengan memposting sindiran tersebut, bisa mengelitik keingintahuan orang yang gak bersangkutan, untuk kepo kamu sebenarnya ada masalah apa. Alhasil, bukannya dia yang kamu tuju yang merespon, justru kamu bakal kebanjiran pertanyaan dari orang-orang yang gak tahu apa-apa.

Siap-siap jadi artis dadakan nih. Emang enak diberondong pertanyaan yang sama terus menerus?

3. Orang akan berpikir kamu tidak dewasa

unsplash/ BBH Singapore
unsplash/ BBH Singapore

Sering membuat status-status bernada menyindir, akan membangun image kalau kamu itu gak dewasa. Iya dong, mana ada orang dewasa yang bersikap kekanak-kanakan seperti itu? Mungkin kamu belum menyadari, kalau media sosial itu secara gak langsung bisa menjadi sarana untuk mem-branding dirimu sendiri. Apa yang kamu upload, posting, atau tulis itu mencerminkan kepribadianmu di mata orang lain.

4. Tentu saja itu gak akan menyelesaikan masalah

unsplash/ 陆初雪 SWEETHEART💘(@luchuxue1997)
unsplash/ 陆初雪 SWEETHEART💘(@luchuxue1997)

Sadar atau gak, menyindir seseorang lewat dunia maya sama sekali gak menyelesaikan masalah. Justru sebaliknya, seperti yang sudah kita bahas di poin sebelumnya. Bukannya membuat orang yang dituju sadar, justru apa yang kamu tulis tadi bisa menimbulkan masalah baru, lho. Mulai dari ada orang lain yang ikut tersinggung, sampai membangun image buruk buatmu. Fatal juga kan?

5. Percaya deh, hidupmu gak bakal tenang

Ilustrasi perempuan (unsplash.com/Samantha Gades)
Ilustrasi perempuan (unsplash.com/Samantha Gades)

Setelah memposting kalimat sindiran buat seseorang, kamu mulai dilanda kegelisahan. Dikit-dikit buka Instagram, cek apakah dia yang dimaksud sudah melihat story-mu itu atau belum.

Jadi gak tenang kan? Tugas dan pekerjaanmu juga bisa ikut terganggu. Belum lagi saat tahu dia sudah melihat statusmu. Makin dag-dig-dug lagi deh, kepikiran apakah dia merasa atau tidak. Jadi serba was-was dan gak enak deh pokoknya.

Makanya, sebaiknya sebagai pengguna media sosial diharapkan kamu bisa lebih bijak, dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi. Pikirkan dulu berkali-kali sebelum mengunggah status.

Jika memang sedang ada masalah dengan seseorang, lebih baik langsung hubungi yang bersangkutan, daripada membuat status sindiran yang gak jelas tujuannya ke siapa. Gak mau kan, sampai mengalami lima dampak negatif seperti yang dijabarkan di atas tadi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Angel Rose
EditorAngel Rose
Follow Us