5 Self-Talk Ampuh Saat Merasa Iri dengan Kesuksesan Teman, Cobain Yuk!

- Rasa iri terhadap kesuksesan teman normal dan manusiawi, namun jika dibiarkan bisa merusak kesehatan mental.
- Fokus pada perjalanan sendiri, hargai langkah kecil, dan ubah pola pikir dari kompetisi menjadi kelimpahan.
- Gunakan rasa iri sebagai motivasi untuk introspeksi diri, belajar dari orang sukses, dan bertanya untuk mencapai impian sendiri.
Rasa iri terhadap kesuksesan teman adalah emosi yang sangat manusiawi. Melihat feed media sosial dipenuhi berita keberhasilan teman yang dapat promosi, beli rumah baru, atau traveling ke destinasi impian kadang bikin kita gak bisa menahan perasaan "kok dia bisa, sedangkan aku gak?" Meskipun wajar, jika dibiarkan berlarut-larut, rasa iri bisa menggerogoti kesehatan mental dan menghambat kemajuan pribadi kita.
Alih-alih membiarkan perasaan iri menguasai pikiran, kita bisa mengubahnya menjadi motivasi positif melalui self-talk yang tepat. Self-talk adalah dialog internal yang kita lakukan dengan diri sendiri, dan dengan kata-kata yang tepat, kita bisa menenangkan emosi negatif sekaligus mendorong diri untuk berkembang. Berikut lima self-talk ampuh yang bisa kamu praktikkan saat merasa iri dengan kesuksesan teman!
1. Setiap orang punya timeline kesuksesan yang berbeda-beda

Ketika temanmu sukses mendapatkan posisi manajerial di usia muda sementara kamu masih berjuang di posisi yang sama, coba katakan pada diri sendiri: "Perjalanan hidup setiap orang gak sama.Timeline kesuksesanku mungkin berbeda, dan itu gak masalah." Ingat bahwa kehidupan bukanlah kompetisi dengan jalur yang seragam. Ada yang menikah duluan, ada yang sukses dalam karir lebih awal, dan ada pula yang baru menemukan passion-nya di usia 40-an.
Fokus pada perjalananmu sendiri dan hargai setiap langkah kecil yang sudah kamu ambil. Mungkin temanmu sukses dalam karir tapi masih berjuang dalam hal lain yang gak terlihat di media sosial. Jangan bandingkan highlight reel orang lain dengan behind-the-scene milikmu. Ingat juga bahwa setiap keberhasilan punya harga dan pengorbanan yang berbeda-beda, yang mungkin gak semua orang siap bayar.
2. Kesuksesan bukan hal yang terbatas, ada cukup untuk semua orang

Saat melihat teman mendapatkan project keren atau peluang bisnis yang menggiurkan, katakan pada dirimu: "Kesuksesan bukanlah kue yang kalau dimakan orang lain, bagianku jadi berkurang. Masih ada banyak peluang untukku." Mindset kelangkaan (scarcity mindset) sering membuat kita merasa terancam dengan keberhasilan orang lain, seolah-olah mereka mengambil jatah keberhasilan kita.
Padahal, dunia ini penuh dengan kesempatan tak terbatas jika kita tahu di mana mencarinya. Kesuksesan teman justru bisa jadi bukti bahwa hal serupa mungkin untuk dicapai. Alih-alih melihatnya sebagai ancaman, anggap saja sebagai konfirmasi bahwa impianmu juga bisa terwujud. Ubah pola pikirmu dari kompetisi menjadi kelimpahan, dan kamu akan merasa jauh lebih tenang saat melihat keberhasilan orang lain.
3. Kita gak tahu perjuangan di balik kesuksesan mereka

Saat feed sosialmu dipenuhi foto teman yang sukses dengan bisnis barunya, ingatkan diri sendiri: "Aku hanya melihat hasil akhirnya, bukan perjuangan dan kegagalan yang mereka alami sebelumnya." Media sosial memang cenderung hanya menampilkan momen-momen berkilau, jarang ada yang posting tentang kerja lembur sampai tengah malam, proposal yang ditolak berkali-kali, atau air mata yang mengalir saat menghadapi kegagalan.
Kesuksesan yang terlihat mendadak seringkali adalah hasil dari perjuangan panjang yang gak terpublikasikan. Jika kamu bertanya langsung pada orang yang kamu irikan, mungkin kamu akan terkejut mendengar berapa banyak rintangan yang harus mereka lalui sebelum mencapai titik itu. Ingatlah selalu bahwa setiap orang punya struggle masing-masing, dan gak ada kesuksesan yang datang semudah membalikkan telapak tangan.
4. Rasa iri adalah kompas yang menunjukkan apa yang sebenarnya aku inginkan

Daripada menekan perasaan iri, coba dengarkan apa yang sebenarnya perasaan itu coba sampaikan dengan mengatakan: "Rasa iri ini muncul karena aku sebenarnya juga ingin mencapai hal serupa. Ini adalah sinyal tentang apa yang penting bagiku." Iri sebenarnya bisa jadi kompas internal yang menunjukkan nilai-nilai dan aspirasi tersembunyi dalam diri kita. Kalau kamu iri melihat teman yang berhasil menulis buku, mungkin sebenarnya kamu juga punya keinginan untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan.
Gunakan rasa iri sebagai bahan introspeksi dan petunjuk untuk goal setting. Tanyakan pada diri sendiri: "Apa yang bisa aku lakukan mulai sekarang untuk bergerak ke arah sana?" Dengan mengubah fokus dari perasaan negatif menjadi aksi konkret, rasa iri bisa menjadi katalis perubahan positif dalam hidupmu. Alih-alih terjebak dalam emosi yang menyakitkan, kamu menggunakannya sebagai bahan bakar untuk mencapai impianmu sendiri.
5. Aku bisa belajar dan terinspirasi dari kesuksesan mereka

Ketika merasa iri, coba ubah perspektifmu dengan berkata: "Alih-alih merasa terpuruk, aku bisa menjadikan kesuksesan mereka sebagai inspirasi dan pelajaran untuk diriku sendiri." Orang sukses di sekitar kita sebenarnya adalah sumber pembelajaran yang berharga. Mereka sudah melewati jalan yang mungkin akan kamu tempuh, dan pengalaman mereka bisa jadi shortcut agar kamu gak perlu melakukan kesalahan yang sama.
Keberanian untuk bertanya dan belajar dari orang yang kamu irikan justru bisa jadi langkah pertama menuju keberhasilanmu sendiri. Selain mendapatkan insight berharga, sikap ini juga menunjukkan kedewasaan dan kepercayaan diri. Banyak orang yang berhasil sebenarnya senang berbagi pengalaman dan memberikan mentoring, asalkan kamu berani membuka diri dan mengesampingkan ego. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai peta yang membantu perjalananmu sendiri.
Rasa iri memang gak bisa dihindari sepenuhnya dalam kehidupan sosial, tapi kita punya pilihan bagaimana meresponnya. Dengan self-talk yang positif dan konstruktif, emosi yang tadinya terasa menyakitkan bisa diubah menjadi motivasi yang memberdayakan. Ingatlah bahwa kesuksesan bukanlah tujuan akhir, tapi perjalanan pribadi yang unik bagi setiap orang. Jadi, kapan kamu mulai praktikkan self-talk ampuh ini?