Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sikap saat Lingkungan Membebankan Banyak Ekspektasi Kepadamu

ilustrasi pekerja kantor  (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Sebagai manusia kita pasti memiliki keterbatasan. Ada beberapa hal yang tidak bisa dipenuhi, mulai dari ambisi dan cita-cita, maupun ekspektasi dari lingkungan sekitar.

Meskipun begitu, ada saja lingkungan yang membebankan ekspektasi kepadamu. Contohnya, orang-orang sekitar mengharuskan kamu mengikuti standarnya. Sementara kamu sendiri paham itu jauh dari kapasitas diri. Jangan khawatir, terapkan lima sikap ini saat lingkungan membebankan terlalu banyak ekspektasi kepadamu.

1. Katakan bahwa kamu manusia yang memiliki batas kapasitas diri

ilustrasi pekerja kantor  (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Antoni Shkraba)

Lingkungan memiliki ciri khas masing-masing. Bersyukur jika kamu berada di lingkungan yang dipenuhi orang-orang toleran. Mereka paham akan batas kemampuanmu.

Namun, hal sebaliknya terjadi saat lingkungan memiliki banyak ekspektasi terhadapmu. Katakan bahwa dirimu manusia biasa yang memiliki kapasitas diri. Bisa jadi kamu gak mampu mencapai standar sempurna sebagaimana yang diharapkan.

2. Berusahalah untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Felicity Tai)
ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Felicity Tai)

Setiap dari kita ingin tumbuh menjadi manusia bebas. Kamu pun tidak terkekang oleh apa pun dan tidak ada tuntutan dan harapan berlebih. Sayangnya, lingkungan sekitar tidak selalu mendukung harapan tersebut.

Adakalanya kamu dibebankan terlalu banyak ekspektasi. Dirimu dianggap sebagai manusia yang serba bisa. Dalam kondisi seperti ini, berusahalah untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya. Kamu tidak harus terpaku standar lingkungan sekitar.

3. Harus berani menghilangkan sifat gak enak

ilustrasi pekerja kantor (pexels.com/Yan Krukov)

Apa yang kamu buat kamu takut menolak keinginan lingkungan sekitar? Sudah pasti jawabannya sungkan. Kamu takut mengecewakan mereka yang sudah berharap. Padahal menuruti mereka juga bikin kamu gak nyaman.

Ketika lingkungan membebankan terlalu banyak ekspektasi, beranilah mengatakan tidak. Kamu gak perlu merasa sungkan karena sudah menolak ekspektasi tersebut. Bagaimanapun juga, dirimu manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan.

4. Tetapkan prioritas dengan jelas

ilustrasi goals (pexels.com/Polina Kovaleva)
ilustrasi goals (pexels.com/Polina Kovaleva)

Terkadang lingkungan memiliki harapan berlebih. Kamu dituntut selalu sempurna dan meraih pencapaian mengagumkan. Namun, apakah kamu sendiri nyaman menjalaninya? Bisa jadi merasa terbebani.

Bagaimana cara mengatasi lingkungan yang demikian? Tetapkan prioritas dengan jelas. Kamu harus tahu mana ekspektasi yang bisa diwujudkan dan mana yang harus diabaikan. Dengan demikian, hidupmu tidak terlalu banyak beban.

5. Tidak ada salahnya sesekali bersikap masa bodoh

ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi bekerja (pexels.com/Antoni Shkraba)

Serba salah memang jika lingkungan memiliki ekspektasi lebih terhadap diri sendiri. Saat berusaha keluar dari ekspektasi tersebut, timbul rasa khawatir jika mengecewakan orang-orang sekitar. Padahal sikap demikian tidak sepenuhnya salah.

Sesekali jadilah orang yang masa bodoh. Kamu adalah kamu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Tidak perlu memaksakan diri sesuai ekspektasi lingkungan sekitar. Tidak menuruti harapan mereka bukan berarti kamu gagal.

Terkadang lingkungan memiliki harapan berlebih atas dirimu. Segala sesuatunya harus sempurna. Dan setiap pencapaian yang diraih harus mengagumkan. Di sisi lain, kamu juga manusia dengan penuh keterbatasan. Kamu berhak menentukan sikap saat merasa ekspektasi yang dibebankan terlalu berat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us