Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Positif Menjadi Bagian dari Silent Majority, Minim Konflik!

ilustrasi pemilu (pexels.com/Edmond Dantès)

Di tengah panasnya suasana politik, ada sebagian besar masyarakat yang tetap bersikap santai. Mereka diyakini bagian dari kelompok silent majority. Istilah tersebut pun jadi perbincangan usai Pemilihan Umum 2024 diselenggarakan secara serentak di Indonesia pada 14 Februari 2024 lalu.

Dikutip dari laman Study, silent majority adalah sebagian besar masyarakat yang tidak aktif dalam politik atau tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka. Mereka lebih memilih diam daripada harus terlibat dalam perdebatan publik. Menjadi bagian dari silent majority ada sisi positifnya tersendiri. Apa saja?

1. Bebas berpendapat tanpa penghakiman

ilustrasi seorang pemikir yang kritis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pada tahun pemilu, pembahasan politik selalu jadi topik utama baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Masyarakat ramai-ramai memberikan pendapatnya masing-masing. Perdebatan pun bermunculan di mana-mana, sehingga suasana jadi panas.

Di sisi lain, kelompok silent majority memilih untuk menyembunyikan pendapat pribadinya. Mereka ingin bebas berpendapat tanpa penghakiman dari orang lain. Meski cenderung mencari aman, mereka punya pandangan yang kuat dan sulit dipengaruhi oleh opini publik.

2. Bisa menentukan kebijaksanaan dalam menyuarakan pendapat

ilustrasi pria mengangkat tangan untuk memberikan pendapat (unsplash.com/Felicia Buitenwerf)

Sebagaian masayarakat terlibat dalam diskusi publik yang tak jarang menjadi ajang keributan. Emosi tersulut akibat pendapat yang seharusnya diungkapkan secara sehat malah berujung saling menyudutkan. Berkata kasar, ejekan, fitnah hingga menebar kebencian acapkali dilakukan.

Dengan ini, kelompok silent majority secara tidak langsung lebih bijaksana dalam menyuarakan pendapat. Mereka memang tidak banyak bicara, tetapi tetap ikut mengamati dan lebih berani bersuara pada situasi tentang. Kelompok diam tersebut lebih fokus pada tindakan nyata daripada harus ikut dalam keributan yang tidak ada habisnya.

3. Terhindar dari konflik panas

ilustrasi pertemanan antara dua orang wanita (pexels.com/Julia Larson)

Terhindar dari konflik panas tentu menjadi faktor utama adanya kelompok silent majority. Tidak bisa dimungkiri memang, perbedaan pandangan politik ataupun sosial seringkali menimbulkan ketegangan. Hubungan baik dengan orang-orang terdekat bisa terancam.

Beda pandangan politik pada dasarnya merupakan hal yang wajar. Namun, adanya pertentangan dari sejumlah orang atau kelompok membuat situasi kian panas. Maka, tidak ada salahnya menjadi bagian dari silent majority demi menjalani kehidupan yang tenang.

4. Menjaga kewarasan emosional

ilustrasi pemilu (pexels.com/Edmond Dantès)

Sadar maupun tidak, ketegangan politik cukup berpengaruh besar pada kewarasan emosional. Ikut dalam perdebatan sengit akan menimbulkan rasa frustrasi. Telebih jika lawan bicara mulai menyerang personal dengan kalimat-kalimat umpatan.

Silent majority adalah mereka yang tetap tenang dalam situasi panas. Mungkin saja mereka menonton perdebatan sambil menyeruput kopi tanpa tersulut emosi. Alih-alih terjebak dalam debat yang tidak produktif, lebih baik fokus pada hal lain yang lebih positif.

5. Privasi dan keamanan pribadi terjaga

ilustrasi pemilu (pexels.com/Edmond Dantès)

Menjaga privasi agak sulit pada era digital yang serba cepat ini. Sekali muncul di mata publik, informasi pribadi bisa dengan mudah diketahui oleh banyak orang. Dalam hal ini, pilihan menjadi bagian dari kelompok silent majority tentunya lebih aman.

Kelompok silent majority juga lebih aman secara pribadi lantaran minim konflik eksternal. Sikap mereka yang enggan terlibat perdebatan akan meminimalisir tindak kejahatan yang mungkin terjadi. Mereka fokus pada kepentingan pribadi dengan tidak menyuarakan pendapat secara frontal.

Tidak ada salahnya mengungkapkan pendapat di hadapan publik. Namun tak ada salahnya pula menjadi bagian dari silent majority yang cenderung lebih banyak diam. Perlu diingat, yang terpenting adalah menjaga situasi tetap kondusif di tengah memanasnya isu politik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Akromah Zonic
EditorAkromah Zonic
Follow Us