Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Stigma yang Harus Dihapuskan Mengenai Perempuan Bependidikan Tinggi

Unsplash.com/Bùi Thanh Tâm
Unsplash.com/Bùi Thanh Tâm

Meraih pendidikan tinggi di zaman sekarang tidak berlaku hanya untuk satu gender saja, lho. Siapa pun berhak mengenyam pendidikan tinggi tak terkecuali perempuan. Namun, di masyarakat kita masih mengakar kuat stigma-stigma tentang perempuan yang memiliki pendidikan tinggi.

Berikut 5 stigma yang harus segera dihapuskan dari mindset masyarakat mengenai perempuan berpendidikan tinggi.

1. "Perempuan berpendidikan tinggi ingin menyaingi laki-laki"

Unsplash.com/Caleb Woods
Unsplash.com/Caleb Woods

Pasti sering dong mendengar celotehan seperti di atas? Padahal kenyataannya perempuan berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi justru untuk aktualisasi diri. Perempuan juga berhak mengenyam pendidikan tinggi seperti laki-laki.

2. "Perempuan berpendidikan tinggi tidak butuh laki-laki"

Unsplash.com/Eric Ward
Unsplash.com/Eric Ward

Memang ada beberapa orang tidak hanya perempuan bisa pula laki-laki yang tidak ingin menikah. Namun, masih banyak pula mereka yang yakin untuk mengarungi bahtera rumah tangga dalam sebuah biduk pernikahan. Justru menikahi perempuan berpendidikan tinggi malah menguntungkan bukan? Ia akan jadi madrasah pertama bagi anak-anaknya kelak.

3. "Perempuan berpendidikan tinggi gengsinya tinggi"

Unsplash.com/Juan Ramos
Unsplash.com/Juan Ramos

Orang sering menganggap perempuan berpendidikan tinggi memiliki gengsi yang tinggi. Padahal tidak sepenuhnya benar. Perempuan berpendidikan tinggi umumnya memiliki daftar apa-apa saja yang harus ia capai. Ia memiliki target-target dalam hidupnya. Kenapa harus terintimidasi bukan malah meningkatkan kualitas diri?

4. "Perempuan berpendidikan tinggi terlalu kaku"

Unsplash.com/Matthew T Rader
Unsplash.com/Matthew T Rader

Jangan lantas kamu berpikir perempuan berpendidikan tinggi tidak memiliki selera humor ya. Perempuan berpendidikan tinggi justru akan jadi partner diskusi yang seru untukmu, lho. Jadi gak ada deh stigma perempuan berpendidikan tinggi itu terlalu kaku.

5. "Perempuan berpendidikan tinggi menyalahi kodrat"

Unsplash.com/John Benitez
Unsplash.com/John Benitez

Perempuan harusnya begini begitu, harusnya tidak begini begitu. Hai sobat! Itu sudah terjadi di masa lampau. Baik perempuan maupun laki-laki sama-sama berhak mengenyam pendidikan tinggi. Melanjutkan sekolah bukan berarti menyalahi kodrat kok!

Memilih berkarier juga bukan menyalahi kodrat. Justru dalam sebuah rumah tangga, ketika sedang mengalami pasang surut perekonomian ia dapat menjadi penyelamat.

Perempuan berpendidikan tinggi bukan pesaing bagi laki-laki dan semua stigma di atas harus terus diubah. Nah itu dia, 5 stigma yang harus segera dihapuskan dari mindset masyarakat mengenai perempuan berpendidikan tinggi.

Bagaimana, tertarik untuk menjadi perempuan berpendidikan tinggi atau mendapatkan pasangan perempuan berpendidikan tinggi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us