Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Strategi Keuangan saat Gaji Dipotong Kantor, Tetap Aman!

ilustrasi gaji dipotong (unsplash.com/TowfiquBarbhuiya)
Intinya sih...
  • Prioritaskan kebutuhan pokok untuk memastikan hidup tetap berjalan meski gaji berkurang.
  • Susun ulang anggaran bulanan dengan mengurangi pengeluaran tidak penting dan sesuaikan pola keuangan.
  • Cari penghasilan tambahan melalui kerja sampingan, manfaatkan waktu luang untuk hal produktif, dan belajar skill baru.

Pernah gak sih, kamu tiba-tiba harus menerima kenyataan kalau gaji bulanan kamu dipotong? Entah karena efisiensi perusahaan, kondisi ekonomi, atau alasan lainnya, pastinya bikin panik banget, ya! Soalnya, segala kebutuhan tuh harus tetap dipenuhi, tapi uang yang masuk jadi lebih sedikit dari biasanya.

Tenang, kamu gak sendirian, kok. Banyak orang juga pernah menghadapi kondisi serupa dan kabar baiknya, ada cara untuk bertahan! Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa mengatur keuangan dan menjaga kestabilan finansial, meski gaji sedang tidak maksimal. Apa saja strategi keuangan saat menghadapi gaji dipotong? Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

1. Prioritaskan kebutuhan pokok

Ilustrasi seseorang memegang uang (unsplash.com/IgalNess)

Saat gaji dipotong, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memilah mana kebutuhan yang benar-benar penting. Fokuskan dulu pengeluaran untuk hal-hal yang sifatnya pokok. Seperti makan sehari-hari, bayar sewa atau cicilan, dan transportasi. Kalau biasanya kamu langganan kopi kekinian itu atau makan di luar, coba rem dulu sementara waktu.

Mengutamakan kebutuhan utama itu supaya bisa memastikan bahwa hidup tetap berjalan meski pemasukan berkurang. Ingat, gaya hidup bisa disesuaikan, tapi kebutuhan dasar gak bisa ditawar, ya! Jadi, penting banget buat kamu supaya punya skala prioritas agar keuangan tetap aman sampai kondisi membaik.

2. Susun ulang anggaran bulanan

Susun ulang anggaran bulanan (unsplash.com/AlexanderMils)

Setelah kebutuhan pokok sudah diamankan, saatnya kamu menyusun ulang anggaran bulanan. Jangan pakai pola lama yang mungkin sudah gak relevan dengan kondisi sekarang. Coba catat semua pemasukan dan pengeluaran, lalu pilah mana yang bisa dikurangi atau bahkan dihapus dulu. Misalnya langganan streaming yang jarang dipakai atau belanja online yang gak penting bisa kamu hentikan sementara.

Kamu juga bisa pakai metode budgeting sederhana seperti 50/30/20, tapi bisa disesuaikan. Mungkin sekarang jadi 70% untuk kebutuhan, 20% untuk tabungan, dan sisanya 10% untuk hiburan kecil-kecilan supaya gak stres. Intinya, ubah pola keuangan kamu supaya tetap realistis dan sesuai kemampuan. Biar gak berkurang, tapi kamu tetap bisa mengatur uang dengan cerdas.

3. Cari penghasilan tambahan

ilustrasi kerja sampingan (unsplash.com/LukeSouthern)

Kalau gaji utama sudah gak mencukupi, ini saatnya mulai melirik peluang penghasilan tambahan. Gak harus langsung yang besar, kok! Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil sesuai kemampuan. Misalnya, kalau kamu jago desain, coba buka jasa freelance di platform online. Atau kalau hobi kamu bikin kue, kenapa gak mulai jualan ke teman-teman kantor atau tetangga?

Sekarang tuh juga banyak banget peluang kerja sampingan yang fleksibel dan bisa dikerjakan dari rumah. Kamu bisa ikut survei online berbayar, jadi admin medsos, atau bahkan jual barang preloved di e-commerce. Intinya, manfaatkan waktu luang untuk hal yang produktif. Selain bisa nambah pemasukan, kamu juga bisa belajar skill baru yang mungkin berguna di masa depan.

4. Negosiasi dan evaluasi finansial

evaluasi finansial (unsplash.com/KellySikkema)

Kalau kamu punya cicilan atau tanggungan lain, jangan langsung panik dulu. Coba hubungi pihak pemberi pinjaman dan tanyakan apakah ada opsi keringan. Banyak lembaga keuangan sebenarnya cukup terbuka untuk diskusi, apalagi kalau kamu menjelaskan kondisi keuangan dengan jujur. Siapa tahu kamu bisa dapat opsi penjadwalan ulang atau pengurangan sementara.

Selain itu, evaluasi ulang semua kewajiban finansial kamu. Apakah semua cicilan itu benar-benar perlu, atau ada yang bisa dilunasi lebih cepat? Atau mungkin kamu bisa memindahkan utang ke tempat dengan bunga lebih rendah? Aktif mencari solusi bisa bikin beban terasa lebih ringan dan kamu jadi tetap punya kontrol atas kondisi keuangan kamu.

5. Tingkatkan dana darurat dan hemat lebih cermat

ilustrasi menabung (unsplash.com/AndreTaissin)

Di masa sulit seperti ini, punya dana darurat itu penting banget. Gak harus besar langsung, kamu bisa mulai dari nominal kecil yang disisihkan rutin tiap bulan. Yang penting konsisten! Dana darurat ini bisa jadi penyelamat kalau tiba-tiba ada pengeluaran tak terduga, seperti motor rusak atau biaya berobat.

Selain itu, mulai biasakan hidup lebih hemat dan cermat. Gunakan promo, diskon, atau cashback saat belanja kebutuhan. Coba juga bandingkan harga sebelum membeli sesuatu atau masak sendiri daripada sering jajan di luar. Kebiasaan kecil ini lama-lama bikin kamu lebih pintar mengelola uang dan keuangan pun jadi lebih stabil meskipun pemasukan gak sebesar dulu.

Menghadapi pemotongan gaji memang bukan hal yang mudah, tapi bukan berarti keuangan kamu harus ikut kacau. Menyusun ulang anggaran, memangkas pengeluaran yang tidak perlu, dan mencari peluang tambahan bisa bikin kamu tetap bertahan. Mulai saja langkah kecil dari sekarang dan tetap semangat membangun masa depan finansial yang sehat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us