Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Mampu Menjaga Privasi Diri Sendiri dengan Tepat

ilustrasi menjadi diri sendiri (pexels.com/Zen Chung)
ilustrasi menjadi diri sendiri (pexels.com/Zen Chung)

Di era digital, privasi menjadi hal yang kerap terabaikan. Kemajuan teknologi membuat semua orang semakin mudah untuk membagikan segala sesuatu. Mulai dari identitas diri, berbagi aktivitas sehari-hari, berbagi perasaan personal, hingga persoalan-persoalan yang tidak diperlukan.

Oleh karena itu menjaga privasi diri sendiri sangat penting dilakukan khususnya di era sekarang. Hal tersebut bukan hanya persoalan menjaga kehidupan dan urusan personal kita terhadap publik, melainkan juga berkaitan dengan menjaga kesehatan secara fisik maupun mental. Sebab sikap bijaksana dalam menjaga privasi dapat menghadirkan kedamaian batin. Berikut beberapa tanda yang terjadi apabila kita telah mampu menyikapi privasi secara bijak.

1. Memahami batasan diri dengan jelas

ilustrasi menciptakan batasan diri dalam hubungan sosial (pexels.com/Mike Jones)
ilustrasi menciptakan batasan diri dalam hubungan sosial (pexels.com/Mike Jones)

Tanda bahwa kita telah mampu menjaga privasi diri sendiri yakni ketika kita mampu menerapkan self boundaries. Hal tersebut berkaitan dengan batasan diri mengenai bagaimana cara kita berinteraksi dengan lingkungan.

Batasan tersebut dapat berupa bagaimana cara kita mengatur akses orang lain mengenai ruang pribadi kita, menyaring setiap tindakan yang dilakukan dan perkataan yang diucapkan, hingga memahami batasan dalam penggunaan media sosial.

Menentukan batasan dengan jelas artinya kita menghormati diri sendiri. Kita berhak memilih apa yang sebaiknya dibagikan, dan apa yang sebaiknya menjadi konsumsi pribadi. Menjaga privasi diri sendiri mampu menjauhkan kita dari tekanan dan stres.

2. Tidak berlebihan dalam mengunggah di media sosial

ilustrasi bijak menggunakan media sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bijak menggunakan media sosial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat kita berkomitmen untuk menjaga privasi, maka kita akan melakukan tindakan yang selaras. Salah satu tandanya yakni kita mampu mengontrol penggunaan media sosial dengan tepat. Artinya kita tidak berlebihan dalam menggunakannya dan memahami batasan-batasan mengenai hal yang boleh dibagikan ataupun sebaliknya.

Tindakan demikian yang dinamakan bijak dalam penggunaan media sosial. Pasalnya media sosial menjadi salah satu ruang publik yang membuat batas antara realitas dan dunia maya semakin tak berjarak. Sehingga sangat penting bagi kita memperhatikan penggunaan media sosial agar tidak merenggut ruang pribadi yang kita miliki.

3. Menghargai waktu dengan diri sendiri

ilustrasi memberikan ruang untuk diri sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi memberikan ruang untuk diri sendiri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tanda lainnya yang menunjukkan bahwa kita telah mampu menjaga privasi yakni lebih menghargai waktu dengan diri sendiri. Kita akan berusaha memberikan ruang kepada diri sendiri tanpa gangguan dari orang lain. Momen tersebut sejatinya mampu digunakan untuk mengisi kembali energi, beristirahat, ataupun refleksi terhadap kehidupan.

Bersikap demikian tentu akan membuat hidup kita terasa damai. Pasalnya kita tidak membiarkan banyak orang untuk masuk ke dalam ruang pribadi yang coba kita ciptakan. Dengan begitu, kita akan terhindar dari tekanan ataupun perasaan kewalahan akibat terlalu banyak campur tangan orang lain dalam hidup yang kita jalani.

4. Bersikap menghormati terhadap privasi orang lain

ilustrasi berusaha memahami perasaan orang lain (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi berusaha memahami perasaan orang lain (pexels.com/Liza Summer)

Sikap menjaga privasi diri sendiri dapat dilihat dari tindakan yang kita lakukan. Salah satu bentuk kebijaksanaan itu yakni kita bersikap menghormati privasi orang lain. Tindakan demikian cenderung hanya akan dilakukan oleh orang-orang yang memahami dengan baik pentingnya menjaga privasi dari ruang publik.

Menghargai privasi orang lain sama halnya dengan kita menjaga urusan personal diri sendiri. Kita memahami bahwa setiap orang memiliki hak atas kerahasiaan informasi pribadi. Memaknai konsep demikian dengan tepat akan membawa kita pada ketenangan batin dalam menjalani kehidupan.

5. Tidak suka membandingkan diri

ilustrasi perempuan fokua dengan diri sendiri (pexels.com/David Escala de Almeida)
ilustrasi perempuan fokua dengan diri sendiri (pexels.com/David Escala de Almeida)

Sikap tidak membandingkan diri dengan orang lain menjadi tanda bahwa kita telah mampu menjaga privasi diri sendiri. Hal tersebut berkaitan dengan privasi secara emosional. Di mana kita mampu memberikan ruang kepada diri sendiri untuk tetap fokus dengan tidak ikut campur terhadap urusan orang lain yang berada di luar kendali. Artinya kita memberikan kesempatan pada diri sendiri untuk menjalani hidup yang damai.

Kehidupan yang bahagia sejatinya bukanlah yang terbuka kepada dunia. Orang yang benar-benar merasa cukup dengan hidupnya tidak membutuhkan validasi eksternal atas kebahagiaannya. Sehingga sikap menjaga aspek-aspek tertentu agar tetap pada ranah pribadi menjadi kebahagiaan yang sebenarnya lantaran kita mampu menemukan kedamaian dalam kebebasan.

Pasalnya privasi merupakan salah satu bentuk kebebasan. Kita mampu menjadi diri sendiri selama bisa menjaga privasi sesuai dengan karakteristiknya yakni tidak diganggu, selalu dijaga dan dilindungi. Dengan begitu, kehidupan yang kita jalani terasa tenang, nyaman, dan aman guna menjaga kesejahteraan emosional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us