5 Tanda Kamu telah Kehilangan Diri Sendiri Demi Menyenangkan Orang

Banyak orang yang cenderung berusaha terlalu keras untuk menyenangkan orang lain. Bahkan terkadang mereka mengabaikan kepentingan diri sendiri untuk bisa membuat orang lain senang.
Barangkali hal tersebut adalah bentuk kekeliruan dari sikap baik yang ingin kita tunjukkan pada orang lain. Sebab kenyataannya, tidak mungkin bagi kita untuk menyenangkan semu orang. Setiap orang punya pola pikir, kebiasaan, dan preferensi yang berbeda.
Akan menjadi masalah yang besar apabila kita terus menjadi people pleaser. Kita bisa saja kehilangan diri sendiri layaknya beberapa tanda seperti berikut.
1. Tidak memiliki perspektif pribadi dalam memandang sesuatu

Salah satu bentuk dari identitas diri yakni berkaitan dengan bagaimana cara seseorang memandang suatu hal. Sebab cara pandang akan mempengaruhi segala pilihan dan tindakan sehingga akan menjadi kebiasaan jika dilakukan secara berulang.
Namun ketika kita berusaha menyenangkan orang lain, maka kita tidak bisa membangun mindset pribadi. Semua yang kita pikirkan akan berdasar untuk kesenangan orang lain.
Kita perlu waspada apabila mendapati tanda demikian ada dalam diri. Hal tersebut harus segera dibenahi sebab cara pandang kita sangat menentukan kualitas hidup yang dijalani.
2. Tidak memiliki batasan diri

Batasan pribadi atau self boundaries memiliki beragam dampak positif apabila diterapkan dengan tepat. Namun kita bisa kehilangan kesempatan untuk memperoleh kesejahteraan mental apabila tidak memiliki batasan diri. Sebab hal itu akan memudahkan orang lain untuk masuk ke dalam kehidupan kita.
Padahal batasan dalam diri membantu kita untuk membedakan porsi dari kebutuhan diri sendiri dan orang lain. Sehingga hal itu akan membuat kita melakukan segala sesuatu sesuai dengan takarannya, tanpa berlebihan.
Salah satu akibat saat kita fokus untuk menyenangkan orang lain yakni kita tak memiliki batasan diri. Sehingga kita sulit merasa nyaman dalam menjalani hidup.
3. Tidak memiliki prinsip hidup

Prinsip hidup sejatinya aspek yang penting dimiliki oleh setiap orang. Mempunyai prinsip dalam menjalani hidup membuat kita memiliki sebuah keyakinan dalam memandu setiap perjalanan hidup. Prinsip hidup ditetapkan tentu berdasarkan pada value dalam diri.
Namun apabila kita menjalani hidup ini dengan fokus untuk menyenangkan orang lain, maka kita termasuk pribadi yang tidak berprinsip. Sebab kehidupan kita akan terombang-ambing lantaran mengacu pada kehidupan orang lain. Lantas kita tak bisa menjalani hidup ini dengan semestinya.
4. Tidak bisa mengambil keputusan dengan tepat

Kemampuan mengambil keputusan yang tepat sangat dibutuhkan dalam menjalani hidup. Untuk bisa memutuskan suatu perkara tentu kita perlu melewati proses memahami diri sendiri dengan utuh.
Salah satu tanda bahwa kita telah kehilangan diri sendiri yakni saat kita tak bisa mengambil suatu keputusan. Hal tersebut bisa terjadi lantaran kita yang kerap ingin menyenangkan orang lain. Sehingga kita bersikap abai terhadap diri sendiri, justru kita berusaha memahami orang lain dengan berlebihan.
Kecenderungan menjadi people pleaser membuat kita rentan mengalami banyak persoalan internal yang berdampak pada pengambilan keputusan yang keliru.
5. Tidak bisa memprioritaskan kebutuhan diri sendiri

Tanda lain bahwa kita telah kehilangan diri sendiri akibat berusaha menyenangkan orang lain yakni kita tak lagi memprioritaskan kebutuhan diri sendiri. Justru kebutuhan orang lain kita jadikan sebagai fokus utama. Padahal kebutuhan internal yang tak terpenuhi dengan baik akan menciptakan kondisi mental yang tidak stabil.
Kita perlu mengapresiasi diri sendiri untuk kebaikan yang coba kita upayakan pada orang lain. Namun kita juga perlu memahami fakta bahwa tidak semua orang akan senang dengan apa yang kita lakukan. Kita harus mau menerima bahwa tidak semua relasi bisa berjalan dengan baik dan bertahan lama.
Hal demikian tak sepenuhnya salah kita, sebab kita tak bisa mengendalikan orang lain. Barangkali mereka ingin memiliki kehidupan yang tidak didominasi oleh kehadiran kita. Jadi bersikap sewajarnya dan seimbangkan dengan perhatian kita kepada diri sendiri. Bijaklah dalam menanggapi situasi yang terkadang bisa berjalan tak sesuai dengan harapan.