Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Termasuk Sosok yang Terlalu Keras dalam Mengkritik Diri

ilustrasi orang sedih (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Sebuah kritikan memang terkadang diperlukan jika bertujuan untuk memperbaiki diri. Namun, di masa sekarang, kritik kerap menjelma menjadi suatu hal yang dapat menjatuhkan apabila ditempatkan dengan tidak semestinya.

Seperti pada saat kamu berusaha mengevaluasi diri, menemukan kesalahan, kemudian berubah mengkritiknya habis-habisan lantaran kekecewaan terhadap diri sendiri atau ambisi yang terlalu ingin terlihat sempurna.

Terlalu keras dalam mengkritik diri sendiri hanya akan membuatmu semakin down. Sebab, hal itu akan memunculkan bisikan-bisikan negatif yang berupa keburukan.  Namun sayangnya, masih banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa kita terkadang bisa menjadi sosok yang keliru dalam memaknai sebuah kritikan.

Agar kamu mengetahuinya, mari simak beberapa hal berikut yang membuktikan bahwa kamu berlebihan dalam mengkritik diri sendiri.

1. Kerap berpikir mengenai kesalahan yang telah diperbuat

ilustrasi orang merenung (unsplash.com/sean Kong)

Pernah berbuat salah menandakan bahwa kamu masih menjadi manusia. Pasalnya, setiap individu tidak ada yang sempurna, sehingga tak bisa lepas dari kekeliruan. Namun, jika kamu mendramatisasi kesalahanmu dengan terus memikirkannya, hal itu berarti sebuah kritikan keras yang sebaiknya dihindari.

Sebab, terlalu keras mengkritik diri sendiri hanya akan membuatmu fokus pada kekurangan, bukan pada hal-hal yang sejatinya masih bisa diperbaiki.

2. Sering melabeli diri dengan perkataan negatif

ilustrasi orang murung (unsplash.com/Stacey Gabrielle)

Terkadang, ketidaksempurnaan atau kekurangan mampu membuat seseorang merasa tidak berharga. Imbasnya, pelabelan terhadap diri sendiri dengan perkataan negatif kerap terjadi.

Sejatinya hal demikian disebabkan lantaran kamu terlalu keras dalam melontarkan kritik pada diri sendiri. Hingga akhirnya kamu merasa bahwa keburukan yang kamu ucapkan kepada diri sendiri adalah sebuah kebenaran yang tak bisa disangkal lagi.

3. Menilai suatu persoalan dari satu sudut pandang

ilustrasi orang merenung (unsplash.com/Pablo Varela)

Kamu yang kerap mengkritik diri sendiri dengan terlalu keras biasanya memiliki kecenderungan dalam menilai suatu persoalan dengan satu sudut pandang saja. Kamu seolah menutup mata terhadap kemungkinan-kemungkinan lain yang masih bisa terjadi. Karena hal itulah kamu akan terus menjatuhkan diri sendiri dengan kritikan yang tajam. 

4. Selalu membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi orang sedih (unsplash.com/Gabrielle Henderson)

Kritik yang baik mampu memperluas apresiasi dan mendukung diri untuk berubah ke arah yang lebih baik. Namun, kritik yang berlebihan atau terlalu keras kerap memiliki dampak yang buruk hingga mampu menghambat perkembangan diri.

Kritik yang terlalu tajam terhadap diri sendiri akan berdampak pada terciptanya kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Imbasnya, kamu selalu merasa tidak puas pada diri sendiri dan punya obsesi untuk selalu unggul dari yang lain.

5. Kamu cenderung punya standar yang tinggi terhadap diri sendiri

ilustrasi orang merenung (unsplash/Anastasia Vityukova)

Kritik yang membangun acap kali mampu membantumu untuk menemukan kekurangan diri. Namun, kritik yang terlalu keras akan membuatmu hanya mampu memandang kekurangan semata dengan penuh penghakiman. Sehingga hal itu mendorongmu untuk memiliki ekspektasi atau standar yang tinggi mengenai diri sendiri, dengan harapan mampu lepas dari kekurangan itu.

Nyatanya, ekspektasi berlebih seringkali menghancurkan suatu individu jika ia tak mampu mengolah dan mengontrolnya dengan seimbang. 

Itulah lima bukti bahwa kamu adalah sosok yang terlalu keras dalam mengkritik diri sendiri. Pada akhirnya, kritikan yang terlalu keras hanya akan membuat dirimu semakin hancur.

Sebab faktanya, sebuah masalah tak bisa diselesaikan dengan kritikan yang tajam. Namun percayalah bahwa kritik juga  bisa menjadi aspek yang membangun ketika kamu mampu menempatkan dengan tepat sesuai dengan porsinya. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izah Cahya
EditorIzah Cahya
Follow Us