5 Tips Hidup Nyaman dengan Suasana Hati Berduka, Stop Memaksa Dirimu!

Hal pertama dan yang paling mendasar supaya kamu mampu hidup dengan nyaman meskipun hatimu tengah bersedih ialah dengan tidak melawan arus, nih. Yang mana ketika kamu memaksa diri untuk berpikir rasional yakni harus bangkit, bangkit, dan bangkit rasanya malah semakin susah untuk bangkit, sekali lagi pemaksaan tak akan berhasil.

Logikanya bagaimana mungkin kamu bisa berpikir rasional yakni harus bangkit untuk melanjutkan hidup sedangkan kamu tak punya kemampuan untuk melakukannya? Ingat saat ini kamu masih lemah tak berdaya, tolong kasihani dirimu. Oleh karena itu, sembari menunggu kamu kuat dan mampu untuk bangkit tak apa kok untuk hidup dalam bayangan masa lalu atau masalahmu yang teramat menyakitkan itu.

Misalnya saja nih kamu telah putus dengan kekasihmu tapi kamu belum bisa untuk bangkit dan melupakannya. Maka, boleh-boleh saja kok jika kamu masih hidup dalam bayangan sang mantan atau mungkin masih ada cinta untuknya. Apa saja hal yang lebih membuatmu nyaman, jangan ragu untuk melakukannya, ya.

Nah, setelah kamu memiliki kesempatan untuk tak langsung bangkit dari hal yang membuatmu terpuruk bukan artinya kamu menghabiskan waktumu seharian untuk meratapi nasibmu yang malang itu, ya. Ingat kamu harusnya paham bahwa meski duniamu runtuh tapi kehidupanmu masih terus berjalan. Terlebih lagi kamu harus berbuat adil untuk dan atas dirimu sendiri.

Maka dari itu, kamu berhak hidup dalam bayangan masa lalu tapi kamu juga wajib menjalankan hari-harimu pada di masa sekarang dengan baik, bahkan sangat baik. Percayalah kalau kamu enggan melanjutkan hidupmu ya artinya kamu sendiri yang akan menerima berbagai risiko yang ada. Misalnya nih kamu enggan untuk masuk kerja karena sedang berduka secara berkepanjangan, lantas siapa yang akan membiayai hidupmu kalau bukan kamu sendiri? Bahkan mungkin ada orang lain yang hidupnya bergantung dari kamu, lho. Jadi, pikirkan baik-baik dan segera perbaiki hidupmu pada masa sekarang ini, ya.

Siapa sih yang tak lelah memainkan dua peran sekaligus? Ya, peran dalam dunia bayangan yang terus menghantui hidupmu juga tuntutan melanjutkan hidupmu dengan baik di masa sekarang. Oleh karena itu, sangat wajar untuk kamu sesekali meluapkan emosimu yang sudah menumpuk dan tak mampu kamu menahannya lagi.

Misalnya saja nih, kamu yang tadinya belum bisa move on lalu memutuskan hidup dalam bayang-bayang mantan supaya lebih nyaman karena tak mampu memaksa diri untuk segera bangkit dan melupakannya. Lalu tiba-tiba kamu begitu merindukannya pada level yang sudah tak bisa kamu tahan lagi? Maka, luapkan saja emosimu itu. Luapkan segala emosi dengan bercerita hingga berteriak sekecang-kecangnya lalu besok bangunlah dan bersiap-siaplah menjalani kembali hidupmu yang sekarang ini dengan lebih baik lagi.

Upaya meminimalisir hadirnya emosi yang sungguh menyakitimu itu bisa kamu lakukan dengan memanjakan dirimu sendiri, lho. Apa saja yang membuatmu bahagia dan asal kamu sanggup melakukannya ya lakukan saja, ya. Tak perlu kamu memikirkan orang lain, biayanya, waktu dan tenaga yang terkuras sia-sia.

Cukup prioritaskan kebahagiaan dirimu saat menjalankan hal tersebut. Misalnya saja menjalankan hobi yang dulunya ingin kamu jadikan pekerjaan tapi tak jadi karena secara finansial pemasukannya tak berpeluang atau mungkin pergi ke tempat-tempat unik dan berkegiatan yang belum pernah kamu coba tapi kelihatannya menarik. Siapa tahu pada lingkungan baru kamu mampu bertemu hal positif yang membuatmu melupakan apa saja beban pada di masa lalumu itu.

Meminta maaf dan memaafkan rasanya terkesan hal sederhana apalagi terhadap diri sendiri, ya. Tapi sudahkah kamu lakukan? Atau bahkan sudah dilakukan tapi kamu belum memahami maknanya, nih. Coba deh ingat-ingat hal di masa lalu apa yang membuat hatimu berduka saat ini? Siapa tahu salah satu kesalahannya yang membuatmu terluka hingga detik ini adalah dari dirimu sendiri, lho.

Misalnya saja kamu telah putus dengan orang yang telah selingkuh dari kamu dan hingga detik ini kamu masih mencintainya. Lalu karena dia selingkuh, maka kamu meletakkan semua kesalahan padanya yang membuatmu hatimu terluka. Padahal nih kamu juga bersalah dengan kesalahan yakni mencintai orang yang salah. Maka dari contoh tersebut, coba deh minta maaf pada dirimu sendiri atas kesalahanmu lalu yakinkan dirimu sendiri bahwa kamu tak akan mengulanginya lagi sehingga ia mampu dan mau untuk memaafkan kesalahanmu itu.

Memang tak bisa dipungkiri bahwa yang paling memahami lukamu ya dirimu sendiri. Maka, sangat wajar bila yang mengetahui obatnya ya dirimu sendiri juga. Tak perlu dipaksakan jika belum sanggup. Cukup lakukan satu langkah kemajuan lalu satu langkah lagi dan begitu juga seterusnya. Jangan lupa untuk selalu isi ulang rasa semangatmu untuk hidup lebih baik lagi, ya!