Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Hilangkan Kebiasaan Main HP saat Diajak Ngobrol, Gak Sopan!

ilustrasi bersama teman (pexels.com/George Pak)

Dengan perangkat canggih dalam genggaman, banyak orang merasa kesulitan untuk lepas darinya barang sebentar. Smartphone dan internet selalu menyajikan berbagai hal yang menarik perhatianmu. Ketika kamu membuka media sosial misalnya, scrolling berjam-jam tidak membuatmu kehabisan informasi.

Konten dalam berbagai bentuk selalu muncul. Sekalipun sebagiannya mirip bahkan sama persis, dirimu kadung sukar berhenti menggulirkan layar. Termasuk ketika ada orang yang mengajakmu bercakap-cakap. Bukannya memperhatiannya, kamu malah tetap saja menatap layar gawai.

Kadang dirimu bahkan sambil senyum-senyum atau bicara sendiri. Buatmu yang suka main game, bisa tiba-tiba mengumpat ketika kalah. Orang yang sedang berusaha mengajakmu bicara tentu kaget dan tidak nyaman dengan sikapmu. Kebiasaan main HP saat diajak ngobrol mesti dikurangi bahkan dihilangkan dengan lima cara di bawah ini.

1. Menghargai orang lain dan berempati pada perasaannya

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Mike González)

Jika kamu punya sifat menghargai pada siapa pun, smartphone dan sambungan internet gak akan berhasil terlalu mencuri perhatianmu. Apalagi ketika dirimu bersama orang lain. Dia tak mengajakmu mengobrol saja, kamu otomatis merasa kurang enak kalau terus menggunakan gadget untuk hal-hal yang tidak urgen.

Lebih-lebih apabila ia mengajakmu berbicara. Sekalipun kalian tak saling mengenal, dirimu tetap tidak mengalihkan perhatian ke gawai. Rasa menghargai membuatmu punya standar kesopanan yang tinggi pada orang lain. Kamu gak mau orang merasa diremehkan lantaran dirimu tampak lebih peduli pada apa yang ada di layar daripada ucapan-ucapannya. 

Begitu pula empati bikin kamu mampu merasakan perasaan lawan bicara. Seandainya dirimu yang dicueki orang karena dia asyik main HP, tentu kamu juga kesal. Tak perlu seseorang benar-benar sebal padamu, dirimu sudah tahu itu pasti terjadi seandainya kamu gak bisa menjaga sikap. Tunjukkan keramahanmu tidak hanya dengan kata-kata manis. Namun juga menjaga fokusmu biar tak terpecah oleh media sosial, game, dan lainnya.

2. Tanya ke diri, apa yang lagi dicari dengan smartphone?

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Keira Burton)

Semua yang dilakukan mesti memiliki tujuan yang jelas; positif; dan tepat waktu, tempat, serta suasana. Kalau kamu menggulir layar melulu, apa yang sesungguhnya tengah dicari? Jangan sampai dirimu juga sebetulnya tak tahu. Atau, sadar bahwa kamu gak membutuhkan apa-apa.

Dirimu cuma telanjur terbiasa berpikir, mau melakukan apa lagi jika tidak sambil buka-buka smartphone? Pertanyaan seperti ini sebenarnya gak perlu muncul selama kamu sedang beraktivitas. Adanya orang yang mengajakmu bercakap-cakap juga bentuk kegiatan yang seharusnya membuatmu bisa lepas dari gadget.

Selama kamu tidak sedang mencari informasi yang mendesak, taruh perangkat tersebut. Bahkan dengan adanya seseorang di dekatmu, dirimu dapat bertanya padanya saja daripada segala hal dicari dengan internet. Pertanyaanmu membuat obrolan kalian lebih asyik. Siapa tahu jawabannya malah lebih akurat.

3. Ingat juga, masih ada banyak waktu buat main HP

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Julia Larson)

Dari 24 jam yang kamu punya, orang cuma mengajakmu mengobrol sebentar-sebentar. Apalagi di tengah kesibukan masing-masing, dia mengajakmu berbincang sekadar agar kalian tidak saling diam. Juga buat menjalin keakraban sebab bagaimanapun juga kalian saling mengenal.

Di luar itu, dirimu punya begitu banyak waktu untuk membuka-buka  smartphone. Khususnya saat kamu sendirian dan gak tahu harus melakukan apa. Daripada cuma bengong, perangkat pintar membantumu membunuh waktu biar tak terasa terlalu lama. Oleh karenanya, kamu tidak perlu khawatir seakan-akan seseorang bakal menghabiskan seluruh waktumu.

Suatu saat nanti semua orang malas berbicara denganmu sebab dirimu lebih peduli pada sekotak layar, baru kamu merasakan kesepian yang begitu kuat. Tak ada lagi teman mengobrol akan membuatmu merasa gak diinginkan oleh siapa pun. Mumpung sekarang masih ada orang yang mengajakmu bercakap-cakap duluan, respons dengan sepenuh hati.

4. Terlibat aktif dalam percakapan

ilustrasi bersama teman (pexels.com/JULYANE FARIAS)

Maksudnya, jangan sekadar menjadi pendengar ketika seseorang mengajakmu bercakap-cakap. Kalau kamu cuma mendengarkannya pasti merasa sambil main HP pun tidak masalah. Dirimu yakin bisa multitasking. Jari serta mata tertuju pada smartphone, sedangkan telinga mendengarkan ucapan-ucapannya.

Ini bukan obrolan yang sesungguhnya. Berbincang bersama orang lain harus melibatkan seluruh indramu. Alih-alih kamu selalu menatap layar gadget, lakukan kontak mata dengan lawan bicara. Dengarkan serta tanggapi perkataannya secara cepat dan tepat. Bukan sekadar dirimu mengangguk-angguk, tetapi sebenarnya kurang memperhatikannya. 

Terkadang kamu juga perlu membuat gerakan dan kontak fisik dengannya. Misalnya, ketika ia menceritakan pengalamannya yang konyol. Dirimu tertawa seraya menepuk-nepuk lengannya saking lucunya. Menjadi lebih ekspresif akan membuat lawan bicara senang.

Dia terhindar dari perasaan dicueki olehmu. Sungguh-sungguh melibatkan diri dalam perbincangan juga memberimu manfaat yang lebih besar.  Seperti kamu belajar dari pengalaman orang lain, terhibur oleh candaannya, dan sebagainya. Jangan memandang obrolan dengannya hanya merepotkanmu.

5. Begitu ada orang yang mendekatimu, simpan gawai

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Menjaga bahasa tubuh penting untuk membuat orang lain mengerti apa yang diinginkan atau tidak dikehendaki olehmu. Misalnya, temanmu sudah jelas-jelas mendekati bahkan duduk persis di sebelahmu. Dia pun sempat menyapamu. Akan tetapi, kamu mengangkat wajah dari smartphone  saja tidak meski sempat menyahut singkat. Sikapmu akan diartikan sebagai keenggananmu berinteraksi dengannya.

Kamu seperti sedang gak mau diganggu. Sebaliknya bila dirimu segera menyimpan smartphone ketika kawan mendekat, tandanya kamu membuka diri padanya. Bahkan dirimu terlebih dahulu menyapanya walaupun ia masih beberapa meter darimu. Inilah sikap ramah yang seharusnya ditunjukkan. Sediakan dirimu buat berinteraksi dengan orang lain.

Selama kalian saling mengenal tentu ada hal-hal yang bisa dibicarakan. Setiap kali muncul keinginan buat mengeluarkan kembali gadgetmu, ingatkan diri dengan tiga poin pertama. Yaitu pikirkan perasaannya, tanya ke diri sendiri tentang apa yang perlu dicari dengan smartphone, serta nanti juga masih ada waktu buat menggunakannya. Kecuali, ada panggilan masuk atau notifikasi penting yang sudah ditunggu dari tadi.

Main HP saat diajak ngobrol merupakan sikap yang tidak sopan. Khususnya saat kamu tak sedang mengerjakan sesuatu yang amat penting dengan perangkat tersebut. Dirimu perlu belajar lepas dari smartphone agar tetap bisa menjadi lawan bicara yang menyenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us