Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Liburan Irit ke Luar Kota, Bisa Pilih Room Only Tanpa Sarapan

ilustrasi berlibur (pexels.com/iam hogir)

Kalau kamu bisa rutin berlibur, baik sekali untuk menjaga keseimbangan hidup. Berlibur tidak harus jauh dan mengeluarkan terlalu banyak uang. Meski sama-sama piknik ke luar kota, liburan dapat diatur agar lebih hemat. Tentu frekuensi liburan juga perlu diperhatikan.

Buatmu yang masih berpenghasilan pas-pasan, liburan ke luar kota satu sampai dua kali dalam setahun sudah cukup. Selain biar keuanganmu tidak terganggu, pekerjaan juga barangkali belum dapat sering ditinggalkan. Namun, liburan ke luar kota identik dengan banyaknya pengeluaran.

Seperti untuk transportasi, akomodasi, dan oleh-oleh. Sebenarnya, jumlah uang yang dikeluarkan tergantung dari orang yang berwisata. Dirimu bisa memilih membelanjakan lebih banyak uang atau berusaha buat tetap berhemat. Pun mengeluarkan lebih sedikit uang bukan berarti mengurangi kesenangan yang dirasakan. Lima tips sederhana berikut dapat membantumu menghemat ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

1. Batasi hanya orang terdekat yang tahu rencana liburanmu

ilustrasi berlibur (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Kenapa kamu perlu agak merahasiakan rencana liburanmu? Alasannya, banyak orang masih seketika meminta jatah oleh-oleh pada siapa pun yang hendak bepergian jauh. Jangankan saudara dan teman, tetangga yang kesehariannya gak terlalu mengenalmu pun bisa tiba-tiba minta buah tangan.

Bukannya pelit, tetapi biaya buat membeli oleh-oleh memang tak sedikit. Harga aneka makanan khas suatu daerah cukup mahal. Kalau dirimu cuma membawa buah tangan untuk sedikit orang tentu gak masalah. Anggarannya masih aman.

Namun seiring bertambah banyaknya kenalan yang minta oleh-oleh, kamu bakal kewalahan. Apalagi memberikan satu bungkus makanan khas saja mungkin akan dianggap kurang pantas. Bila setiap orang memperoleh dua bungkus makanan khas, pengeluaranmu akan berlipat-lipat.

Jika pun sebagian dari mereka bilang menitip oleh-oleh dan hendak mengganti uangnya, kamu belum tentu merasa enak buat menerimanya. Maka, lebih baik sejak awal sesedikit mungkin orang yang mengetahui rencana liburanmu. Cukup keluarga yang serumah dan atasan kalau dirimu mesti meminta izin cuti padanya. 

2. Gunakan moda transportasi yang lebih hemat, tapi tetap aman

ilustrasi di stasiun (pexels.com/Vika Glitter)

Kamu juga perlu terlebih dahulu membandingkan berbagai moda transportasi yang dapat digunakan buat mencapai tujuan. Makin banyak jenis kendaraan umum yang bisa dipilih sebetulnya makin bagus. Setiap pilihan kendaraan tentu mempunyai tarif masing-masing. Tinggal pilih sesuai kocekmu.

Hanya saja, harga tiket mungkin bukan satu-satu pertimbangan penting. Dirimu juga perlu memperhatikan aspek keamanannya. Khususnya untukmu yang bepergian seorang diri dan tidak terlalu memahami daerah tersebut. Jangan sampai kamu asal menggunakan alat transportasi yang paling murah. Sampai di sana dirimu malah kebingungan saat akan melanjutkan perjalanan.

Ongkos buat transportasi lokal boleh jadi menjadi lebih mahal daripada bila kamu sejak awal memilih kendaraan umum yang lain. Perhatikan pula banyaknya barang bawaan dan bersama anak atau tidak. Contohnya, naik kereta barangkali lebih murah daripada pesawat. Akan tetapi, barang yang banyak sekali bakal menyulitkanmu.

Walaupun ada porter, ruang penyimpanan barang di kereta sangat terbatas. Sementara bagasi pesawat dapat menampung lebih banyak barang. Kalaupun barangmu melebihi batas maksimal, dirimu tinggal menambah biaya. Lain dengan jika kamu cuma pergi sendiri membawa satu ransel atau koper kecil. Naik apa saja masih gampang dan dirimu cukup membandingkan harga tiketnya.

3. Pilih room only di penginapan

ilustrasi berlibur (pexels.com/George Pak)

Selain harga tiket alat transportasi, pengeluaran terbesar saat berlibur ke luar kota adalah biaya penginapan. Di musim libur panjang misalnya, harga kamar per malam bisa hampir 2 kali lipat dari harga normal. Makin strategis lokasinya dengan tempat wisata makin mahal pula tarif per malamnya.

Kamu punya beberapa pilihan. Pertama, mencari penginapan yang agak jauh dari pusat wisata. Namun, hitung pula ongkos transportasi kalau dirimu hendak main ke sana. Apabila cara ini malah bikin biaya transportasi membengkak berarti gak cocok untuk diterapkan.

Pilihan kedua, memesan kamar di penginapan tanpa sarapan atau room only. Selisih harga kamar dengan dan tanpa sarapan bisa mencapai lebih dari 50 ribu rupiah. Bahkan dapat melampaui 100 ribu rupiah tergantung jumlah tamu per kamar. Sekalipun kamu bisa memilih aneka menu di hotel ketika sarapan, tarifnya boleh jadi melebihi seandainya dirimu membeli makan di luar.

Apalagi untukmu yang gak kuat makan banyak saat sarapan. Misalnya, kamu mengambil seporsi nasi goreng dan segelas minuman di hotel dihargai 50 ribu rupiah. Sama dengan orang yang menikmati semua menu dari aneka nasi, roti, bubur, buah, dan sebagainya. Padahal kalau dirimu membeli sarapan di luar, pengeluaranmu mungkin cuma 25 ribu rupiah. Selama di sekitar hotel ada banyak penjual makanan dengan harga terjangkau, pilih room only.

4. Fokus jalan-jalan dan menikmati suasana, bukan belanja

ilustrasi berlibur (pexels.com/Phạm Chung)

Jalan-jalan selama berlibur gak menyedot banyak uang. Malah kamu bisa sekalian berolahraga. Apalagi jalan khusus pedestrian di daerah tersebut sudah bagus. Sambil berjalan-jalan, dirimu menjadi lebih hafal rute dan apa saja yang ada di sana. Nikmati suasananya. Jangan tergoda untuk belanja melulu.

Gak apa-apa kamu masuk dan keluar dari toko oleh-oleh tanpa membeli apa pun. Dirimu dapat melihat-lihat kain khas daerah tersebut, hunting foto tempat-tempat yang bersejarah, dan menikmati berinteraksi dengan masyarakat lokal. Hindari mindset bahwa setiap kamu jalan-jalan harus ada yang dibeli. 

Kalau anggaran piknik memang terbatas, pulang liburan tanpa membawa belanjaan apa pun juga gak masalah. Terlebih bila ini bukan pertama kalinya dirimu ke sana. Kamu sudah pernah membeli kaus dengan desain khas tempat wisata dan sering menikmati aneka makanan tradisionalnya. Terpenting pikiran terasa fresh selepas liburan.

5. Usahakan di hari kerja atau tidak saat libur panjang

ilustrasi berlibur (pexels.com/Timur Weber)

Jika kamu tidak terikat hari kerja tertentu, pilih berlibur di selain akhir pekan atau libur panjang. Jangan ikut-ikutan mayoritas orang yang berwisata di kedua waktu tersebut. Andai mereka punya pilihan waktu lain tentu bakal berwisata ketika suasana lebih sepi. Selain daerah tujuan wisata gak terlalu ramai, biaya transportasi dan akomodasi juga lebih terjangkau.

Kamu mungkin merasa kurang seru karena tidak bertepatan dengan hari besar tertentu. Akan tetapi, dari segi pengeluaran jauh lebih hemat. Perjalananmu pun bebas dari kemacetan. Kamu gak mengalami kesulitan saat berjalan-jalan di pusat wisatanya sekalipun.

Atur pekerjaan agar dirimu bisa mendahului mayoritas masyarakat yang hendak berlibur. Atau, justru setelah mereka semua kembali ke rutintas baru dirimu berangkat. Kamu dapat menghemat biaya tiket dan penginapan sampai hampir separuhnya. Kalaupun dirimu mesti bekerja dari Senin hingga Jumat, berlibur di akhir pekan masih dapat dilakukan dan cukup menghindari libur panjang.

Dengan perencanaan yang baik, liburan ke luar kota tak selalu mahal. Tentu tetap ada biayanya, tetapi bisa ditekan sesuai dengan kemampuan. Jangan menjadikan liburan orang lain sebagai standarmu. Berlibur sesungguhnya aktivitas yang harus disesuaikan dengan bujet serta selera masing-masing. Nikmati liburanmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us