Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menghilangkan Sikap Kodependen dalam Diri Sendiri, Praktikkan!

ilustrasi seorang wanita bersedih (freepik.com/freepik)

Pernahkah kamu mendengar istilah kodependen? Menurut Joni Ogle, CSAT, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dan CEO The Heights Treatment, dikutip Charliehealth, kodependen adalah pola perilaku di mana seseorang menjadi terlalu bergantung pada orang lain.

Kondisi ini ditandai dengan individu yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain, bahkan rela mengorbankan kebutuhannya sendiri demi membantu orang tersebut. Namun, di saat yang sama, ia tidak menerima imbalan positif apa pun dari pengorbanan yang telah diberikan.

Tentu, pola perilaku yang seperti ini bisa merugikan diri sendiri karena orang yang kodependen akan kehilangan harga dirinya dan sulit mengidentifikasi kebutuhannya. Oleh sebab itu, perilaku ketergantungan yang berlebihan ini harus diatasi karena jika dibiarkan dapat berdampak pada hubungan yang tidak sehat, baik dalam hubungan pertemanan, asmara, maupun keluarga.

Lantas, bagaimana cara berhenti menjadi kodependen? Berikut ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan sikap kodependen dalam diri sendiri.

1.Tingkatkan harga dirimu

ilustrasi seorang wanita becermin (unsplash.com/Caroline Veronez)

Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk keluar dari perilaku kodependen ialah dengan meningkatkan harga diri. Perlu diketahui, bahwa perilaku kodependen bisa menghilangkan kepercayaan diri dan harga diri seseorang. Makanya, penting untuk menghargai diri sendiri agar tak perlu lagi terlalu bergantung pada orang lain.

“Daripada mengandalkan persetujuan atau validasi orang lain, fokuslah untuk membangun harga diri dan rasa percaya dirimu, bisa melalui refleksi ataupun perawatan diri,” ujar Steve Carleton, CACIII, seorang pekerja sosial berlisensi dan direktur klinis di Gallus Detox, dikutip Charliehealth.

“Ketika kamu benar-benar aman dengan identitasmu, maka kamu tak perlu bergantung pada orang lain. Sebab, kamu sudah tahu bahwa kamu merasa cukup,” tambahnya.

2.Berani untuk berkata 'tidak'

ilustrasi seorang wanita menolak (freepik.com/cookie_studio)

Biasanya, orang-orang yang kodependen sulit untuk menolak permintaan orang lain, baik itu pasangan, teman dekat, ataupun anggota keluarga. Mereka akan melakukan berbagai cara agar kebutuhan orang yang disayangi bisa tercukupi. Namun, pada akhirnya semua yang mereka lakukan hanya akan menimbulkan kelelahan fisik maupun mental.

Oleh karena itu, mulai sekarang beranilah untuk berkata ‘tidak’. Caranya bisa dengan menetapkan batasan kepada pasangan, teman dekat atau keluarga. Menetapkan batasan tidak hanya membantu kamu menghentikan sikap kodependen, tetapi juga bisa membantu mengekspresikan bagaimana kamu ingin diperlakukan.

“Ketika seseorang terlalu bergantung pada orang lain, ia sering mengalami kesulitan dalam menetapkan dan menjaga batasan yang sehat. Tidak adanya batasan, akan sulit untuk memenuhi kebutuhannya,” kata seorang konselor profesional berlisensi, Rebecca Philips, dikutip Womenshealthmag.

“Menetapkan kembali batasan adalah salah satu cara untuk menegaskan kembali kebutuhan pribadimu,” lanjutnya.

3.Luangkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri

ilustrasi menyiapkan pakaian untuk berlibur (pexels.com/Vlada Karpovich)

Apabila selama ini kamu terlalu banyak menghabiskan waktu dan energi untuk orang lain, inilah saatnya menghabiskan waktu untuk dirimu sendiri. Lakukan me time dan jalani berbagai aktivitas yang dapat membangkitkan semangat. Tentu ada banyak hal menyenangkan yang bisa kamu kerjakan.

Misalnya, berlibur ke luar kota, mengikuti kelas memasak, pergi ke spa, dan hal lain yang bisa membuatmu belajar lebih tentang mengenal diri sendiri. Meski kedengarannya sederhana, namun hal kecil ini bisa menjadi salah satu langkah menuju kemandirian.

4.Ketahui apa yang sebenarnya kamu butuhkan

ilustrasi menulis di taman (pexels.com/Michael Burrows)

Setiap orang, tentu memiliki kebutuhan masing-masing. Jadi, cobalah mencari tahu pelan-pelan apa yang sebenarnya kamu butuhkan dalam hidup.

Refleksikan siapa dirimu, apa yang sebenarnya kamu inginkan, dan apakah kamu senang dengan kehidupan saat ini atau tidak. Menyisihkan waktu untuk mencari tahu apa yang kamu butuhkan serta melakukan perbaikan diri juga bisa membantu kamu melihat nilai dalam diri sendiri.

5.Jangan takut mengecewakan orang lain

ilustrasi berbicara dengan teman (unsplash.com/Trung Thanh)

Jika kamu benar-benar ingin pulih dari sikap ketergantungan, mulai sekarang belajarlah untuk tidak takut mengecewakan orang lain. Lagi pula kebahagiaan individu merupakan tanggung jawab masing-masing.

“Berusahalah untuk belajar bagaimana mengambil tanggung jawab atas perasaanmu daripada mengharapkan dari orang lain untuk memenuhinya,” ujar Ogle.

“Berlatihlah mengidentifikasi perasaanmu dan ungkapkan itu dengan cara yang sehat,” katanya menambahkan.

Jadi, tidak apa-apa jika kamu menolak permintaan mereka atau tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka secara utuh. Meskipun ini bisa menimbulkan kekecewaan terhadapnya, namun kamu perlu belajar untuk menerimanya supaya kamu bisa lebih bebas menjadi diri sendiri.

Manusia memang dikenal sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa menusia lain. Namun, bukan berarti kamu memiliki ketergantungan yang berlebihan bahkan sampai tidak bisa hidup mandiri.

Perlu diingat, bahwa sikap kodependen dalam jangka panjang bisa berdampak buruk dan membuat kamu sulit untuk menciptakan hubungan yang sehat dengan orang lain. Jadi, belajarlah untuk meningkatkan harga diri, utamakan kebutuhanmu, dan berani untuk menolak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Delvi Ayuning
EditorDelvi Ayuning
Follow Us