5 Tips Menghindari Awkward Silence dalam Percakapan, Coba Terapkan!

Bercakap-cakap merupakan salah satu kegiatan komunikasi sehari-hari yang selalu dilakukan oleh semua orang. Mulai dari sekadar ngobrol santai dengan keluarga atau teman, hingga diskusi formal dengan rekan kerja, percakapan telah menjadi rutinitas yang gak dapat dihindari.
Namun, pernahkah kamu merasakan sebuah keheningan yang mengakibatkan suasana percakapan menjadi gak nyaman? Kondisi tersebut dinamakan dengan awkward silence. Fenomena ini dapat terjadi kapan pun, terutama ketika kamu berbincang dengan orang yang baru dikenal.
Dalam penerapannya, ternyata awkward silence dapat dihindari, lho. Bagaimana caranya? Yuk, simak lima tips di bawah ini untuk mengantisipasi terjadinya awkward silence dalam percakapan!
1. Rencanakan ide atau topik percakapan

Percakapan dapat terjadi di mana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun. Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu telah memiliki beberapa ide atau topik yang nantinya dapat menjadi bahan obrolan dengan lawan bicara.
Memiliki ide atau topik sebelum percakapan dimulai juga menjadi sebuah bentuk kesiapanmu dalam berkomunikasi. Dengan mengetahui hal apa saja yang akan dibicarakan, kamu dapat memimpin percakapan dengan luwes dan tentunya lawan bicara pun akan merasa terapresiasi.
2. Awali dengan pertanyaan sederhana

Meskipun telah merencanakan ide atau topik yang akan dijadikan bahan obrolan, namun tetap usahakan untuk mengawali percakapan dengan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana. Terkesan basa-basi, tetapi gak selalu tanpa arti.
Basa-basi terkadang diperlukan untuk mencairkan suasana sebelum percakapan dimulai. Dilansir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), basa-basi juga merupakan salah satu bentuk tata krama dan sopan santun dalam berkomunikasi, lho.
3. Hindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak

Setelah mengawali percakapan dengan pertanyaan sederhana, kamu dapat melanjutkan obrolan dengan melontarkan pertanyaan yang lebih mendalam sesuai ide atau topik yang telah direncanakan. Akan tetapi, coba hindari berbagai pertanyaan yang hanya memiliki jawaban ya atau tidak.
Hal tersebut dikarenakan percakapan akan cepat berakhir dan berujung awkward silence. Gantinya, kamu dapat melemparkan pertanyaan dengan bentuk jawaban berupa cerita, seperti bertanya mengenai pengalaman di masa lalu, kesibukan di masa kini, hingga rencana di masa depan dari si lawan bicara.
4. Pentingnya membaca situasi dan kondisi

Dalam percakapan, kemampuan untuk membaca situasi juga diperlukan. Kamu harus mampu melihat alur percakapan yang terjadi demi mencegah terjadinya awkward silence. Gak hanya itu saja, kamu juga harus bisa memprediksi kondisi perasaan dari si lawan bicara selama berbincang denganmu, apakah tampak nyaman atau tidak.
Jika situasi dan kondisi dirasa mulai canggung, segera ubah topik pembicaraan. Selalu pastikan bahwa bahan obrolan terus mengalir agar dapat terhindar dari keheningan yang gak nyaman, ya!
5. Moment of silence bukan berarti awkward silence

Jika pergantian topik pembicaraan dirasa sudah gak dapat mengatasi kecanggungan situasi yang terjadi, kamu dapat segera menghentikan sementara percakapan. Perlu diingat bahwa moment of silence bukan berarti awkward silence. Perlahan tapi pasti, jeda dalam obrolan juga sering kali dibutuhkan untuk mengurangi dan menghindari awkward silence.
Ketika terdapat jeda dalam obrolan, pastikan kamu tetap bersikap tenang dan hadir untuk melanjutkan percakapan selanjutnya. Perlihatkan gestur tubuh yang nyaman dan pertahankan kontak mata untuk melanjutkan kembali perbincangan. Dengan begitu, lawan bicara pun secara otomatis akan ikut merasa nyaman dan gak terbebani oleh interaksi yang terjadi.
Nah, itulah lima kiat yang dapat kamu coba terapkan untuk menghindari terjadinya awkward silence dalam percakapan. Semoga informasi tersebut dapat membantumu menjadi pribadi yang semakin luwes dalam berkomunikasi, ya!